Hidup Sehat Tunda Demensia
A
A
A
PIKUN atau demensia merupakan mulai berkurangnya daya ingat seseorang yang umumnya dialami oleh orangorang yang sudah lanjut usia.
Tentu saja tidak seorang pun menghendaki menjadi ringkih atau bahkan pikun akibat lanjut usia. Namun, ini bukan berarti tidak bisa diatasi sama sekali. Menjalankan pola hidup sehat dianggap mampu mempertahankan kerja otak yang menyebabkan berkurangnya daya ingat pada lanjut usia.
Sebuah penelitian yang dikutip Daily- Mail menyebutkan, dengan berolahraga secara teratur, pola makan sehat, serta terus melatih kinerja otak, dan aktif dalam lingkungan sosial dianggap dapat mencegah penurunan fungsi otak. Penelitian ini dianggap sebagai penelitian skala besar yang menunjukkan bahwa hidup sehat dapat membantu menjaga, bahkan meningkatkan fungsi otak.
Temuan dari penelitian tersebut menunjukkan, orang yang berisiko demensia atau pikun setelah menjalani gaya hidup sehat ini dapat meningkatkan kerja otak 25% lebih baik daripada mereka yang hanya menjalankan hidup yang tidak teratur. University of Eastern Finland, sebuah institusi nasional untuk kesehatan dan kesejahteraan di Helsinki dan Swedens Karolinska Institutet di Stockholm telah menguji sekitar 1.300 orang dengan usia 60 hingga 77 tahun.
Profesor Miia Kivipelto menjelaskan, orang yang tergabung dalam program intensif yang dijadikan sebagi metode penelitian ini, seperti menjalankan pola hidup sehat, menjaga kesehatan jantung, dan kebugaran, akan membantu mencegah penurunan kognitif pada orang lanjut usia. Sekitar 850.000 warga Inggris berisiko demensia atau pikun yang menjadikannya salah satu tiga teratas penyebab disabilitas pada usia renta.
Penelitian sebelumnya telah memperkirakan, tindakan pencegahan yang dapat memotong satu dari lima kasus baru setelah lebih dari 20 tahun. Penelitian terbaru ini membagi partisipan ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberikan pengertian sederhana mengenai pola hidup sehat, kelompok lainnya diberikan arahan yang mendalam tentang nutrisi sehat, olahraga, pelatihan kognitif, dan aktivitas sosial.
Kelompok hidup sehat diberikan buah dan sayur dalam jumlah yang sangat besar, biji-bijian, susu rendah lemak dan daging, konsumsi gula tidak lebih dari 50 gram gula per hari, dan makan ikan sedikitnya dua kali seminggu. Pola ini juga menganjurkan untuk melatih kekuatan otot satu hingga tiga kali dalam seminggu dan melakukan aerobik sebanyak dua hingga lima kali dalam seminggu Kegiatan melatih otak meliputi sesi bersama psikolog dan latihan berbasis komputer di rumah secara teratur.
Keterlibatan pasien untuk memeriksakan jantungnya secara berkala pada perawat dan dokter juga dianjurkan. Setelah dua tahun, skor partisipan yang tergabung dalam kelompok intensif tersebut hasilnya 25% lebih baik dibanding kelompok lain.
Di beberapa daerah, perbedaan bahkan lebih signifikan. Kemampuan otak dalam menyusun pikiran hasilnya 83% lebih tinggi di antara orang yang kelompok lainnya. Selain itu, mereka mendapatkan hasil 150% lebih baik dalam pemrosesannya.
Larissa huda
Tentu saja tidak seorang pun menghendaki menjadi ringkih atau bahkan pikun akibat lanjut usia. Namun, ini bukan berarti tidak bisa diatasi sama sekali. Menjalankan pola hidup sehat dianggap mampu mempertahankan kerja otak yang menyebabkan berkurangnya daya ingat pada lanjut usia.
Sebuah penelitian yang dikutip Daily- Mail menyebutkan, dengan berolahraga secara teratur, pola makan sehat, serta terus melatih kinerja otak, dan aktif dalam lingkungan sosial dianggap dapat mencegah penurunan fungsi otak. Penelitian ini dianggap sebagai penelitian skala besar yang menunjukkan bahwa hidup sehat dapat membantu menjaga, bahkan meningkatkan fungsi otak.
Temuan dari penelitian tersebut menunjukkan, orang yang berisiko demensia atau pikun setelah menjalani gaya hidup sehat ini dapat meningkatkan kerja otak 25% lebih baik daripada mereka yang hanya menjalankan hidup yang tidak teratur. University of Eastern Finland, sebuah institusi nasional untuk kesehatan dan kesejahteraan di Helsinki dan Swedens Karolinska Institutet di Stockholm telah menguji sekitar 1.300 orang dengan usia 60 hingga 77 tahun.
Profesor Miia Kivipelto menjelaskan, orang yang tergabung dalam program intensif yang dijadikan sebagi metode penelitian ini, seperti menjalankan pola hidup sehat, menjaga kesehatan jantung, dan kebugaran, akan membantu mencegah penurunan kognitif pada orang lanjut usia. Sekitar 850.000 warga Inggris berisiko demensia atau pikun yang menjadikannya salah satu tiga teratas penyebab disabilitas pada usia renta.
Penelitian sebelumnya telah memperkirakan, tindakan pencegahan yang dapat memotong satu dari lima kasus baru setelah lebih dari 20 tahun. Penelitian terbaru ini membagi partisipan ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberikan pengertian sederhana mengenai pola hidup sehat, kelompok lainnya diberikan arahan yang mendalam tentang nutrisi sehat, olahraga, pelatihan kognitif, dan aktivitas sosial.
Kelompok hidup sehat diberikan buah dan sayur dalam jumlah yang sangat besar, biji-bijian, susu rendah lemak dan daging, konsumsi gula tidak lebih dari 50 gram gula per hari, dan makan ikan sedikitnya dua kali seminggu. Pola ini juga menganjurkan untuk melatih kekuatan otot satu hingga tiga kali dalam seminggu dan melakukan aerobik sebanyak dua hingga lima kali dalam seminggu Kegiatan melatih otak meliputi sesi bersama psikolog dan latihan berbasis komputer di rumah secara teratur.
Keterlibatan pasien untuk memeriksakan jantungnya secara berkala pada perawat dan dokter juga dianjurkan. Setelah dua tahun, skor partisipan yang tergabung dalam kelompok intensif tersebut hasilnya 25% lebih baik dibanding kelompok lain.
Di beberapa daerah, perbedaan bahkan lebih signifikan. Kemampuan otak dalam menyusun pikiran hasilnya 83% lebih tinggi di antara orang yang kelompok lainnya. Selain itu, mereka mendapatkan hasil 150% lebih baik dalam pemrosesannya.
Larissa huda
(ars)