Mengaburnya Dinding Pemisah Antara Kerja dan Pribadi
A
A
A
Kemajuan teknologi yang semakin tinggi ternyata mempengaruhi gaya kerja karyawan menjadi lebih fleksibel untuk memilih kapan dan dari mana mereka memenuhi kewajiban pekerjaan mereka.
Meski demikian, teknologi juga semakin mengaburkan garis pemisah antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Sebagai perusahaan teknologi, sangat penting bagi kami untuk terus mengikuti berbagai perubahan yang terjadi pada pola kerja karyawan sehingga kami dapat terus menyediakan solusi dan layanan yang tepat untuk mendukung aktivitas tenaga kerja yang terus berevolusi.
Pada 2014 silam Dell dan Intel melakukan kerjasama untuk menugaskan TNS melakukan riset Global Evolving Workforce dengan mewawancarai 4.764 karyawan tetap bekerja di perusahaanperusahaan kecil, menengah, dan besar – yang tersebar di 12 negara (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, Brazil, China, India, Rusia, Turki, Uni Emirat Arab, dan Afrika Selatan) dan enam industri swasta (jasa keuangan, manufaktur, ritel, media dan hiburan, kesehatan, dan pendidikan).
Dari hasil survei TNS, para karyawan menggunakan lebih dari satu perangkat device untuk menyelesaikan pekerjaannya. Kebanyakan karyawan tidak hanya menggunakan dekstop, tapi juga menggunakan perangkat lain. Biasanya mereka menggunakan tablet atau laptop 2-in-1 untuk bekerja. Bahkan hingga saat ini tablet dan 2-in-1 terus meningkat, dengan penggunaan tertinggi oleh para eksekutif terutama di negara-negara berkembang.
Garis pemisah antara pekerjaan dan teknologi juga semakin kabur. Terutama bagi para eksekutif, karena mereka lebih sering menggunakan teknologi pribadi untuk bekerja dibandingkan dengan karyawan. Setidaknya kami melihat bahwa satu dari empat karyawan di seluruh dunia menyatakan jika gaya kerja mereka dipengaruhi oleh teknologi yang disediakan perusahaan tempat mereka bekerja.
Bahkan akan mempertimbangkan mengambil posisi baru jika menerima teknologi yang lebih baik dan bisa membantu mereka lebih produktif. Gangguan di kantor ternyata juga menjadi masalah utama. Ternyata hanya 76 persen karyawan menyatakan mereka bekerja lebih baik saat berada di meja kantor. Sisanya menyatakan jika mereka terganggu dengan aktivitas kantor.
Hampir satu dari lima karyawan menggunakan headphone atau earphone di kantor, dan penggunaan alat tersebut meningkat hingga dua kali lipat bagi mereka yang merasa sering terganggu. Beberapa gangguan kantor ini yang menyebabkan para karyawan lebih suka melakukan pekerjaan di luar kantor untuk mengerjakan secara maksimal. Karyawan yang melakukan pekerjaan kantor lebih banyak menggunakan device untuk mendukung pekerjaannya.
Jika diamati lebih lanjut, lokasi kerja karyawan juga mempengaruhi perangkat yang digunakan oleh para karyawan. 60 persen karyawan menyatakan PC dekstop adalah perangkat bisnis utama mereka di kantor, dengan penggunaan tertinggi tercatat di industri jasa keuangan, kesehatan umum, dan pemerintahan. Tapi ketika bekerja di rumah, frekuensi penggunaan laptop setara dengan dekstop.
Untuk keperluan pribadi, karyawan berpindah ke teknologi yang lebih mobile, seperti laptop, tablet, dan 2-in-1, dimana tingkat penggunaannya jauh lebih tinggi dibandingkan saat mereka bekerja di kantor. Terbukti jika hingga saat ini semakin kaburnya batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya terlalu bising. Ada juga karena tidak ada batas waktu kerja yang jelas sehingga banyak para karyawan mengerjakan pekerjaan di luar kantor.
Kami melihat bahwa teknologi harus tepat untuk menyesuaikan berbagai jenis pekerjaan, bahkan mungkin jika perusahaan menyediakan lebih dari satu perangkat. Penyediaan akses tanpa batas ke data dan aplikasi bagi karyawan dari perangkat apapun, di manapun, dan kapanpun sekarang akan sangat penting. Jika banyak perusahaan yang menggunakan konsep “Bring Your Own Device” maka harus juga dipastikan jika seluruh perangkat tersebut aman oleh perusahaan.
CATHERINE LIAN,
Managing Director Dell Indonesia
Meski demikian, teknologi juga semakin mengaburkan garis pemisah antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Sebagai perusahaan teknologi, sangat penting bagi kami untuk terus mengikuti berbagai perubahan yang terjadi pada pola kerja karyawan sehingga kami dapat terus menyediakan solusi dan layanan yang tepat untuk mendukung aktivitas tenaga kerja yang terus berevolusi.
Pada 2014 silam Dell dan Intel melakukan kerjasama untuk menugaskan TNS melakukan riset Global Evolving Workforce dengan mewawancarai 4.764 karyawan tetap bekerja di perusahaanperusahaan kecil, menengah, dan besar – yang tersebar di 12 negara (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, Brazil, China, India, Rusia, Turki, Uni Emirat Arab, dan Afrika Selatan) dan enam industri swasta (jasa keuangan, manufaktur, ritel, media dan hiburan, kesehatan, dan pendidikan).
Dari hasil survei TNS, para karyawan menggunakan lebih dari satu perangkat device untuk menyelesaikan pekerjaannya. Kebanyakan karyawan tidak hanya menggunakan dekstop, tapi juga menggunakan perangkat lain. Biasanya mereka menggunakan tablet atau laptop 2-in-1 untuk bekerja. Bahkan hingga saat ini tablet dan 2-in-1 terus meningkat, dengan penggunaan tertinggi oleh para eksekutif terutama di negara-negara berkembang.
Garis pemisah antara pekerjaan dan teknologi juga semakin kabur. Terutama bagi para eksekutif, karena mereka lebih sering menggunakan teknologi pribadi untuk bekerja dibandingkan dengan karyawan. Setidaknya kami melihat bahwa satu dari empat karyawan di seluruh dunia menyatakan jika gaya kerja mereka dipengaruhi oleh teknologi yang disediakan perusahaan tempat mereka bekerja.
Bahkan akan mempertimbangkan mengambil posisi baru jika menerima teknologi yang lebih baik dan bisa membantu mereka lebih produktif. Gangguan di kantor ternyata juga menjadi masalah utama. Ternyata hanya 76 persen karyawan menyatakan mereka bekerja lebih baik saat berada di meja kantor. Sisanya menyatakan jika mereka terganggu dengan aktivitas kantor.
Hampir satu dari lima karyawan menggunakan headphone atau earphone di kantor, dan penggunaan alat tersebut meningkat hingga dua kali lipat bagi mereka yang merasa sering terganggu. Beberapa gangguan kantor ini yang menyebabkan para karyawan lebih suka melakukan pekerjaan di luar kantor untuk mengerjakan secara maksimal. Karyawan yang melakukan pekerjaan kantor lebih banyak menggunakan device untuk mendukung pekerjaannya.
Jika diamati lebih lanjut, lokasi kerja karyawan juga mempengaruhi perangkat yang digunakan oleh para karyawan. 60 persen karyawan menyatakan PC dekstop adalah perangkat bisnis utama mereka di kantor, dengan penggunaan tertinggi tercatat di industri jasa keuangan, kesehatan umum, dan pemerintahan. Tapi ketika bekerja di rumah, frekuensi penggunaan laptop setara dengan dekstop.
Untuk keperluan pribadi, karyawan berpindah ke teknologi yang lebih mobile, seperti laptop, tablet, dan 2-in-1, dimana tingkat penggunaannya jauh lebih tinggi dibandingkan saat mereka bekerja di kantor. Terbukti jika hingga saat ini semakin kaburnya batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya terlalu bising. Ada juga karena tidak ada batas waktu kerja yang jelas sehingga banyak para karyawan mengerjakan pekerjaan di luar kantor.
Kami melihat bahwa teknologi harus tepat untuk menyesuaikan berbagai jenis pekerjaan, bahkan mungkin jika perusahaan menyediakan lebih dari satu perangkat. Penyediaan akses tanpa batas ke data dan aplikasi bagi karyawan dari perangkat apapun, di manapun, dan kapanpun sekarang akan sangat penting. Jika banyak perusahaan yang menggunakan konsep “Bring Your Own Device” maka harus juga dipastikan jika seluruh perangkat tersebut aman oleh perusahaan.
CATHERINE LIAN,
Managing Director Dell Indonesia
(bbg)