Bukan Sekadar Inverter
A
A
A
Teknologi inverter sudah menjadi klaim semua pabrikan elektronik. Untuk menjadi pembeda, Sharp membenamkan J-Tech Inverter ke dalam produk kulkas dan AC-nya.
Teknologi ini diyakini lebih membuat perangkat kulkas dan AC lebih bertenaga, makin hemat energi, dan ramah lingkungan. Sebab ada empat konsep yang diadopsi oleh J-Tech Inverter–Japan Technology and Japan Hospitality, yaitu energy savings, strong cooling, comfort, dan durability.
“Dengan diluncurkannya rangkaian J-Tech Inverter di lini lemari es dan AC Sharp, kami optimistis mampu mencapai 32,5% market share (pangsa pasar) untuk lemari es dan 20% AC,” klaim Product Planning Division General Manager PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Herdiana Anita Pisceria.
Untuk produk lemari es, konsep energy savings diaplikasikan melalui fitur Sistem 36 Langkah Pendinginan sesuai kebutuhan. Ketika tidak ada perubahan temperatur di lemari es, maka kompresor lebih sedikit mengonsumsi energi. Sementara fitur Extra Cool pada J-Tech Inverter dapat mendinginkan lemari es sampai 0 derajat–2 derajat celcius lebih cepat dari inverter lain, tapi tetap mempertahankan temperatur dengan kontrol ketepatan.
Melalui sistem itu pula, lanjut Herdiana, pergeseran roda gerigi dapat diperhalus. Gesekan dan suara bising akan terminimalisir sehingga diperoleh fitur comfort. Fitur ini juga memungkinkan Express Freezing yakni cooling performance yang lebih cepat.
“Rangkaian lemari es J-Tech Inverter tetap mengusung teknologi andalan Sharp seperti plasmacluster, hybrid cooling system dan Ag+ nano deodorizer untuk mencegah bau dan menjaga udara tetap segar, LED lighting system, tempered glass tray, serta ice twist tray,” timpal Andrew Gultom selaku Product Planning Division Manager SEID untuk produk lemari es.
Guna mendukung konsep durability, seluruh model lemari es pada rangkaian J-Tech Inverter mampu beroperasi pada tegangan listrik rendah. “Yakni mulai 95 volt sampai dengan 220 volt, serta dilengkapi garansi 10 tahun. Tak usah khawatir tegangan listrik naik-turun,” imbuhnya.
Sedangkan pada perangkat AC, Darma Effendy selaku Product Planning Division Manager SEID untuk produk AC menginformasikan, konsep energy saving diaplikasikan pada kompresor J-Tech Inverter yang memiliki rotasi hingga 15 langkah. Sistem ini akan menghasilkan suhu superstabil karena memungkinkan kontrol suhu, menghasilkan pendinginan merata, tapi tetap hemat konsumsi listrik.
“Konsumsi listrik konsumen pun dapat dikurangi hingga 60%,” papar Darma. Rangkaian produk lemari es J-Tech Inverter akan tersedia dalam 10 model, yaitu kapasitas 360–670 liter dengan kisaran harga Rp5,5 juta–Rp10 juta. Sementara produk AC, model AC J-Tech Inverter Plasmacluster akan tersedia tiga model dengan rentang harga Rp4,5 juta–5,8 juta.
“AC J-Tech Inverter standar akan tersedia tiga model dengan harga Rp4 juta–Rp8 juta,” papar Darma. Dalam kurun tiga tahun terakhir, SEID mencatat adanya pertumbuhan kontribusi lemari es dua pintu berteknologi inverter terhadap seluruh penjualan lemari es Sharp. Pada 2012, sumbangan kontribusi lemari es dua pintu berteknologi inverter hanya 1,2%. Setahun kemudian, angka ini naik menjadi 9,2% dan melonjak lagi 28,6% di 2014.
Hingga awal tahun ini, angkanya bahkan terus tumbuh menjadi 35%. Sedikit berbeda dengan lemari es, kontribusi AC inverter baru mencapai angka 5% di tahun 2014 dari total AC. Health & Environment Systems Department Division Deputy GM Sharp Electronics Malaysia (SEM) mengatakan, Indonesia merupakan pasar terpenting bagi Sharp.
“Sharp memiliki 9 production site di seluruh dunia, yaitu Jepang, Amerika Serikat, India, Inggris, Mesir, Filipina, China, Thailand, dan Indonesia. Tiga yang terakhir adalah basis dari pabrik-pabrik utama kami. Indonesia merupakan pasar paling penting dan strategis karena kontribusinya terhadap volume bisnis Sharp di ASEAN mencapai 50%,” jelasnya.
Muh iqbal marsyaf
Teknologi ini diyakini lebih membuat perangkat kulkas dan AC lebih bertenaga, makin hemat energi, dan ramah lingkungan. Sebab ada empat konsep yang diadopsi oleh J-Tech Inverter–Japan Technology and Japan Hospitality, yaitu energy savings, strong cooling, comfort, dan durability.
“Dengan diluncurkannya rangkaian J-Tech Inverter di lini lemari es dan AC Sharp, kami optimistis mampu mencapai 32,5% market share (pangsa pasar) untuk lemari es dan 20% AC,” klaim Product Planning Division General Manager PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Herdiana Anita Pisceria.
Untuk produk lemari es, konsep energy savings diaplikasikan melalui fitur Sistem 36 Langkah Pendinginan sesuai kebutuhan. Ketika tidak ada perubahan temperatur di lemari es, maka kompresor lebih sedikit mengonsumsi energi. Sementara fitur Extra Cool pada J-Tech Inverter dapat mendinginkan lemari es sampai 0 derajat–2 derajat celcius lebih cepat dari inverter lain, tapi tetap mempertahankan temperatur dengan kontrol ketepatan.
Melalui sistem itu pula, lanjut Herdiana, pergeseran roda gerigi dapat diperhalus. Gesekan dan suara bising akan terminimalisir sehingga diperoleh fitur comfort. Fitur ini juga memungkinkan Express Freezing yakni cooling performance yang lebih cepat.
“Rangkaian lemari es J-Tech Inverter tetap mengusung teknologi andalan Sharp seperti plasmacluster, hybrid cooling system dan Ag+ nano deodorizer untuk mencegah bau dan menjaga udara tetap segar, LED lighting system, tempered glass tray, serta ice twist tray,” timpal Andrew Gultom selaku Product Planning Division Manager SEID untuk produk lemari es.
Guna mendukung konsep durability, seluruh model lemari es pada rangkaian J-Tech Inverter mampu beroperasi pada tegangan listrik rendah. “Yakni mulai 95 volt sampai dengan 220 volt, serta dilengkapi garansi 10 tahun. Tak usah khawatir tegangan listrik naik-turun,” imbuhnya.
Sedangkan pada perangkat AC, Darma Effendy selaku Product Planning Division Manager SEID untuk produk AC menginformasikan, konsep energy saving diaplikasikan pada kompresor J-Tech Inverter yang memiliki rotasi hingga 15 langkah. Sistem ini akan menghasilkan suhu superstabil karena memungkinkan kontrol suhu, menghasilkan pendinginan merata, tapi tetap hemat konsumsi listrik.
“Konsumsi listrik konsumen pun dapat dikurangi hingga 60%,” papar Darma. Rangkaian produk lemari es J-Tech Inverter akan tersedia dalam 10 model, yaitu kapasitas 360–670 liter dengan kisaran harga Rp5,5 juta–Rp10 juta. Sementara produk AC, model AC J-Tech Inverter Plasmacluster akan tersedia tiga model dengan rentang harga Rp4,5 juta–5,8 juta.
“AC J-Tech Inverter standar akan tersedia tiga model dengan harga Rp4 juta–Rp8 juta,” papar Darma. Dalam kurun tiga tahun terakhir, SEID mencatat adanya pertumbuhan kontribusi lemari es dua pintu berteknologi inverter terhadap seluruh penjualan lemari es Sharp. Pada 2012, sumbangan kontribusi lemari es dua pintu berteknologi inverter hanya 1,2%. Setahun kemudian, angka ini naik menjadi 9,2% dan melonjak lagi 28,6% di 2014.
Hingga awal tahun ini, angkanya bahkan terus tumbuh menjadi 35%. Sedikit berbeda dengan lemari es, kontribusi AC inverter baru mencapai angka 5% di tahun 2014 dari total AC. Health & Environment Systems Department Division Deputy GM Sharp Electronics Malaysia (SEM) mengatakan, Indonesia merupakan pasar terpenting bagi Sharp.
“Sharp memiliki 9 production site di seluruh dunia, yaitu Jepang, Amerika Serikat, India, Inggris, Mesir, Filipina, China, Thailand, dan Indonesia. Tiga yang terakhir adalah basis dari pabrik-pabrik utama kami. Indonesia merupakan pasar paling penting dan strategis karena kontribusinya terhadap volume bisnis Sharp di ASEAN mencapai 50%,” jelasnya.
Muh iqbal marsyaf
(bbg)