Antara Fungsi dan Simbol Gengsi
A
A
A
Inilah produk terpanas tahun ini: Apple Watch. Bukan hanya jadi pembuktian Apple terhadap sebuah kategori produk yang sama sekali baru. Tapi, juga jadi tumpuan harapan dan katalis untuk membentuk pasar smartwatch secara keseluruhan. Smartwatch sudah ada sejak dua tahun lalu.
Tapi, hingga saat ini pun pasarnya masih relatif kecil. Padahal, seharusnya peralihan konsumen dari smartphone/tablet ke perangkat wearable ini oleh analis diprediksi menjadi keniscayaan. Lalu, mengapa pasar smartwatch lambat tumbuhnya? Salah alasannya, karena mereka menunggu Apple, satu-satunya perusahaan teknologi di dunia yang mampu merombak pasar dan menciptakan sebuah produk yang membuat orang begitu ingin memilikinya walau mungkin tidak membutuhkannya.
Apple Watch, produk yang digadanggadang itu, dirilis secara resmi oleh Chief Executif Apple Tim Cook pada Selasa (10/3) silam. ”Ekspektasi saya sangat tinggi terhadap Apple Watch. Saya memakainnya setiap hari dan tidak bisa hidup tanpanya,” papar Cook. Menyapa pasar pada 24 April 2015 mendatang, Apple Watch dibanderol dengan harga mulai USD349 hingga USD17,000.
Tergantung material (logam, alumunium, emas) yang dipakai. Total ada 38 kombinasi yang bisa dipilih. Yang termahal adalah ”Apple Watch Edition”, menggunakan emas 18 karat. Luasnya rentang harga ini menegaskan bahwa produk ini menegaskan bahwa Apple Watch bukan sekadar jam tangan pintar. Namun, sebuah produk fashion.
Maksudnya, Apple Watch ingin disetarakan dengan Rolex, Patek Philippe, serta merek jam tangan premium lainnya yang juga mengusung banderol hingga ratusan juta. Dengan Apple Watch, perusahaan asal Cupertino itu ingin menjangkau segmen yang lebih luas. Tapi, bagaimana dengan fungsi? Ada beberapa hal yang disempurnakan Apple, yang membuat sebuah smartwatch benarbenar fungsional dan nyaman digunakan.
Pertama, daya tahan baterai yang diklaim 18 jam atau seharian. Sehingga penggunanya tidak dipusingkan dengan colokan listrik. Proses charging dari 0% ke 100% dijamin tidak lebih dari 2,5 jam. Kalaupun baterainya benar-benar habis, jam tangan tersebut masih bisa berfungsi menunjukkan waktu hingga 72 jam setelahnya. Cerdik. Ini yang tidak dimiliki smartwatch yang ada di pasar saat ini.
Kedua tentu saja dukungan ekosistem aplikasi iOS yang jauh lebih baik dan lebih cepat dibanding Android (Wear). Seiring berjalannya waktu, pemanfaatan aplikasi di Apple Watch akan luar biasa banyak. Sekarang pun, pengguna sudah bisa memakai Instagram, Facebook, Uber, dan WeChat di Apple Watch.
Bayangkan nanti jika sebagian besar aplikasi smartphone bisa dipakai di Apple Watch. Sebagian analis bahkan menyebut bahwa kedepannya waktu yang dihabiskan di layar smartwatch bisa lebih banyak dibandingkan smartphone. Ketiga masih berkaitan dengan yang kedua, dimana pemanfaatan smartwatch ini akan bisa bersinggungan langsung dengan penyedia pihak ketiga.
Arloji tersebut dapat digunakan untuk sistem pembayaran Apple Pay. Belum lagi ketika arloji tersebut bisa terhubung dengan perangkat internet of things. Bayangkan nanti jika Apple Watch dapat membuka garasi yang terkoneksi internet atau memantau kamera CCTV dirumah.
Danang arradian
Tapi, hingga saat ini pun pasarnya masih relatif kecil. Padahal, seharusnya peralihan konsumen dari smartphone/tablet ke perangkat wearable ini oleh analis diprediksi menjadi keniscayaan. Lalu, mengapa pasar smartwatch lambat tumbuhnya? Salah alasannya, karena mereka menunggu Apple, satu-satunya perusahaan teknologi di dunia yang mampu merombak pasar dan menciptakan sebuah produk yang membuat orang begitu ingin memilikinya walau mungkin tidak membutuhkannya.
Apple Watch, produk yang digadanggadang itu, dirilis secara resmi oleh Chief Executif Apple Tim Cook pada Selasa (10/3) silam. ”Ekspektasi saya sangat tinggi terhadap Apple Watch. Saya memakainnya setiap hari dan tidak bisa hidup tanpanya,” papar Cook. Menyapa pasar pada 24 April 2015 mendatang, Apple Watch dibanderol dengan harga mulai USD349 hingga USD17,000.
Tergantung material (logam, alumunium, emas) yang dipakai. Total ada 38 kombinasi yang bisa dipilih. Yang termahal adalah ”Apple Watch Edition”, menggunakan emas 18 karat. Luasnya rentang harga ini menegaskan bahwa produk ini menegaskan bahwa Apple Watch bukan sekadar jam tangan pintar. Namun, sebuah produk fashion.
Maksudnya, Apple Watch ingin disetarakan dengan Rolex, Patek Philippe, serta merek jam tangan premium lainnya yang juga mengusung banderol hingga ratusan juta. Dengan Apple Watch, perusahaan asal Cupertino itu ingin menjangkau segmen yang lebih luas. Tapi, bagaimana dengan fungsi? Ada beberapa hal yang disempurnakan Apple, yang membuat sebuah smartwatch benarbenar fungsional dan nyaman digunakan.
Pertama, daya tahan baterai yang diklaim 18 jam atau seharian. Sehingga penggunanya tidak dipusingkan dengan colokan listrik. Proses charging dari 0% ke 100% dijamin tidak lebih dari 2,5 jam. Kalaupun baterainya benar-benar habis, jam tangan tersebut masih bisa berfungsi menunjukkan waktu hingga 72 jam setelahnya. Cerdik. Ini yang tidak dimiliki smartwatch yang ada di pasar saat ini.
Kedua tentu saja dukungan ekosistem aplikasi iOS yang jauh lebih baik dan lebih cepat dibanding Android (Wear). Seiring berjalannya waktu, pemanfaatan aplikasi di Apple Watch akan luar biasa banyak. Sekarang pun, pengguna sudah bisa memakai Instagram, Facebook, Uber, dan WeChat di Apple Watch.
Bayangkan nanti jika sebagian besar aplikasi smartphone bisa dipakai di Apple Watch. Sebagian analis bahkan menyebut bahwa kedepannya waktu yang dihabiskan di layar smartwatch bisa lebih banyak dibandingkan smartphone. Ketiga masih berkaitan dengan yang kedua, dimana pemanfaatan smartwatch ini akan bisa bersinggungan langsung dengan penyedia pihak ketiga.
Arloji tersebut dapat digunakan untuk sistem pembayaran Apple Pay. Belum lagi ketika arloji tersebut bisa terhubung dengan perangkat internet of things. Bayangkan nanti jika Apple Watch dapat membuka garasi yang terkoneksi internet atau memantau kamera CCTV dirumah.
Danang arradian
(bbg)