Demam Laptop Tipis

Mau tidak mau komputer jinjing harus beradaptasi terhadap kebutuhan konsumen modern saat ini yang menjunjung tinggi portabilitas. Sebuah laptop, selain harus tetap mampu menjalankan aktivitas pekerjaan harian seperti mengetik dan berinternet, juga dituntut untuk menjadi lebih kompak.

Ini terlihat ketika Apple merilis MacBook terbaru yang berukuran 12 inci pekan lalu. Perangkat tersebut tebalnya hanya 13,1 inci dengan berat 900 gram. Begitu tipisnya hingga hanya ada 1 selot: USB-C, yang berfungsi sebagai colokan listrik sekaligus transfer data. Selot yang sederhana itu bisa jadi sengaja diciptakan mengadopsi gaya hidup pengguna saat ini yang sudah terbiasa mengirim dan mendistribusikan data melalu internet dan layanan cloud. ”Memang tren-nya sedang kearah sana.

Permintaan terhadap laptop yang lightweight sangat tinggi,” ungkap Irene Santosa, SMB & Large Enteprise Director, Lenovo Indonesia. Ketika secara umum pasar notebook PC global stagnan, kategori ultrabook tumbuh hingga 42,7 persen pada 2015 dibanding 1,8 persen di 2011. Ini menunjukkan bagaimana konsumen saat ini semakin butuh komputer jinjing yang sama praktisnya dengan smartphone, atau bahkan tablet.

”Walau sudah memiliki smartphone canggih, namun sebagian konsumen tetap mengandalkan laptop untuk bekerja karena lebih nyaman,” ungkap Irene. Seperti apa MacBook terbaru Apple bisa dilihat di halaman 2. Sedangkan tren laptop portable dan lightweight dikupas lebih dalam di halaman 3.