Benarkah Ada TBC pada Rahim?

Rabu, 18 Maret 2015 - 11:08 WIB
Benarkah Ada TBC pada...
Benarkah Ada TBC pada Rahim?
A A A
BANDUNG - Tuberkulosis atau TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Masyarakat biasanya mengenal penyakit ini menyerang pada paru-paru saja. Nyatanya, penyakit ini bisa menyebar luas dan menyerang ke berbagai organ lainnya.

Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jabar sekaligus anggota Perhimpunan Obstetri dan Ginekonoligi Indonesia (POGI), Bayu Wahyudi mengemukakan, penyakit ini dapat menyebar luas dan menyerang seluruh organ tubuh, seperti paru-paru, otak, tulang, rahim, ovarium (indung telur), testis, dan lainnya.

Menurutnya, penyakit ini dapat menular melalui partikel air kecil (seperti hujan rintik-rintik) yang mungkin dihasilkan ketika seseorang batuk atau bersin (droplet) mengandung kuman tuberkulosis, yang dikeluarkan oleh penderita tuberkulosis paru ke udara terutama saat batuk dan bersin.

Ia mengatakan, bagi penderita TBC rahim (endometritis TB) tidak akan menularkan penyakitnya kepada orang-orang disekitarnya, kecuali jika selain menderita TBC rahim. Orang menderita TBC paru bisa menularkan, dimana droplet yang dihasilkannya saat batuk/bersin/berbicara mampu menyebarkan kuman penyakit kepada orang disekitarnya

“TBC Rahim bukanlah penyakit baru dan penyebab intinya yakni bakteri yang tahan asam dan berbentuk basil,” jelasnya saat dihubungi Sindonews, di Bandung.

Endometritis TB pada usia reproduksi biasanya akan menyebabkan terjadinya infertilitas (gangguan kesuburan). Sementara endometritis TB yang terjadi setelah menopause akan menyebabkan terjadinya perdarahan vagina yang abnormal.

Untuk mengecek adanya indikasi penyakit ini, menurut Bayu bisa dilakukan dengan pemeriksaan di laboratorium. Pemeriksaan bisa melalui cairan atau sel yang terkena, misalkan yang terkena adalah organ di perut.

“Biasanya kalau diperut itu disertai dengan Ascites atau bunting air. Pada pemeriksaan cairannya tersebut diambil (pangsi) dan dicek di laboratorium Saat ini sudah ada alat canggih untuk mengetahui TBC semacam ini dengan Gene Expert dan alatnya ada di Rumah Sakin Hasan Sadikin (RSHS),” jelasnya.

Penderita endometritis TB direkomendasikan untuk menjalani pengobatan TB selama 6 bulan. Disarankan penderita penyakit ini untuk segera, berkonsultasilah kepada dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut sedini mungkin.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7195 seconds (0.1#10.140)