Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker

Jum'at, 20 Maret 2015 - 08:51 WIB
Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker
Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker
A A A
OBESITAS atau kelebihan berat badan atau yang berhubungan dengan kegemukan merupakan suatu keadaan tubuh di mana terdapat kelebihan lemak tertimbun dalam jaringan bawah kulit.

Ternyata risiko obesitas tak hanya sampai di situ. Saat seseorang dinyatakan mengidap obesitas, bukan tidak mungkin dia berisiko penyakit berbahaya lainnya. Para peneliti yang dikutip dari situs HealthDaymenekankan, dengan mengurangi berat badan berlebih menurunkan peluang risiko penyakit. Fakta mengungkapkan, obesitas telah banyak memakan korban dalam jumlah besar bagi dunia kesehatan.

Sebuah penelitian di Inggris baru menemukan, wanita obesitas memiliki risiko 40% lebih tinggi terhadap kanker dibandingkan perempuan yang berbadan kurus. Penelitian yang dilakukan oleh Cancer Research di Inggris menemukan bahwa wanita dengan obesitas memiliki sekitar satu dari empat risiko terhadap kanker yang berkaitan dengan berat badan pada masa hidup mereka.

Risiko kanker tersebut termasuk kanker usus, kandung empedu, uterus, ginjal, pankreas dan esofagus, serta kanker payudara pascamenopause. Di antara perempuan Inggris yang memiliki berat badan lebih, 274 dari setiap 1.000 orang akan berisiko terhadap kanker berat terkait dalam hidup mereka. Hasil ini berbeda jika dibandingkan dengan wanita sehat yang hanya ditemukan 194 dari 1.000 wanita berisiko kanker.

Menurut Cancer Research di Inggris, ada beberapa hal yang mungkin diakukan pada orang yang menyebabkan terserang obesitas yang dapat meningkatkan risiko kanker pada wanita. Salah satunya terkait dengan produksi sel-sel lemak hormon, terutama estrogen, yang diyakini sebagai pemicu perkembangan kanker. Namun, menurut para ahli, semua orang dapat menurunkan risiko kanker dengan pengurangan bobot tubuh mereka.

“Perubahan gaya hidup yang lebih sehat, seperti berhenti merokok, menjaga berat badan yang ideal, makan makanan yang sehat dan mengurangi minuman alkohol, adalah dapat mengurangi risiko bahaya kanker bagi kita semua,” ungkap Dr Julie Sharp, kepala informasi kesehatan di Cancer Research UK, melalui sebuah rilis berita dari organisasi terkait.

Menurunkan berat badan tidak mudah, tetapi Anda tidak harus bergabung dengan kelompok gymdan berjalan puluhan mil setiap hari atau berhenti memakan makanan favorit Anda selamanya. “Hanya dengan membuat perubahan kecil yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang akan memberikan dampak yang nyata,” tambahnya.

Beberapa perubahan-perubahan kecil yang bisa dilakukan dapat dengan mencoba turun dari bus berhenti sebelum dari tempat yang seharusnya, serta mengurangi mengonsumsi makanan berlemak dan mengandung kadar gula tinggi,” kata Sharp. Sharp menambahkan, menurunkan berat badan membutuhkan waktu sehingga perlunya membangun kebiasaan sehat secara bertahap untuk menjalani gaya hidup sehat. Secara otomatis, kualitas kesehatan tubuh akan tetap terjaga.

Selain itu, dapat dengan cara mencari tahu tentang layanan lokal, yang dapat memberikan bantuan dan dukungan untuk membuat perubahan gaya hidup dalam jangka panjang. “Kita tahu bahwa risiko kanker bergantung pada kombinasi gen, lingkungan, dan aspek lain dari kehidupan kita. Banyak yang dapat kita kendalikan untuk menjaga kesehatan,” kata Sharp.

Larissa huda
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3780 seconds (0.1#10.140)