Agar Ginjal Sehat

KETUA Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr Dharmeizar SpPD-KGH mengatakan, penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penurunan kondisi fungsi ginjal, yang ketika sudah terjadi, tidak dapat dikembalikan seperti semula.

Beberapa gejala yang umum menyertai PGK, antara lain sesak napas, mual, anemia, sulit tidur, dan gangguan otot. Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk menangani PGK. Antara lain dengan mengonsumsi protein hewani sebesar 0,6–0,75 gr/kg/hari, mencukupi kalori sebesar 35 kalori, mengurangi asupan garam, dan mengonsumsi air minum sesuai kebutuhan. Namun, terapi tersebut hanya bisa dilakukan bagi pasien yang masih di stadium awal.

Sementara pasien yang sudah dalam stadium akhir atau gagal ginjal, perlu melakukan terapi ginjal, seperti cuci darah (hemodialisis), CAPD (pemasangan kateter), hingga transplantasi ginjal. Guru besar penyakit dalam FKUI Prof DR dr Parlindungan Siregar Sp PD-KGH mengatakan, ada delapan langkah untuk menjaga kesehatan ginjal.

Menjaga badan tetap bugar dan aktif berolahraga, menjaga kadar gula darah tetap stabil, menjaga tekanan darah dalam batas normal, mengonsumsi makanan yang sehat dan menjaga berat badan tetap ideal, mengonsumsi air yang cukup, tidak merokok, tidak mengonsumsi obat antinyeri dalam jangka panjang, serta memeriksakan fungsi ginjal secara berkala.

Yang dimaksud obat antinyeri adalah obat pereda nyeri otot dan sendi. Perlindungan menambahkan, air berperan dalam hal mengurangi kemungkinan timbulnya batu saluran kemih bagi mereka yang berpotensi terkena batu saluran kemih karena faktor keturunan. Air juga berperan mencegah infeksi saluran kemih.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk minum air putih yang cukup sebagai upaya menjaga kesehatan ginjal pada orang yang sehat dan aktif dengan minum setidaknya dua liter sehari, maka jumlah urine yang dikeluarkan akan bertambah sehingga mengencerkan zat-zat pembentuk batu.

(sri noviarni)