16 Rahasia untuk Menangkan Argumen
A
A
A
Memenangkan argumen kerap jadi hal yang sulit. Apalagi jika harus selalu berhasil melakukannya. Namun, ada trik untuk bisa selalu berhasil memberikan argumen terbaik.
Dalam dunia kerja, mampu berargumen dengan baik dan memenangkan argumen tersebut adalah keahlian yang tidak banyak orang menguasainya. Oleh karena itu, siapa pun yang bisa melakukannya dengan baik, sudah pasti akan memiliki karier yang baik pula. Lalu, bagaimana cara melakukannya? Berikut tips yang bisa Anda lakukan.
Jangan mengubah lawan
Jangan pernah berpikir untuk mengubah lawan berargumen Anda. Tugas Anda adalah melakukan argumen dengan baik agar lawan Anda mulai meragukan pandangannya sendiri.
Dengarkan dengan baik
Jadilah pendengar yang baik. Pastikan Anda mendengar dan memahami pemikiran lawan. Pelajari cara antara mendengarkan dengan baik dan berpikir tentang bagaimana menanggapinya.
Minta penjelasan
Jika Anda tidak yakin dengan apa yang dikatakan lawan Anda, mintalah memperjelasnya. Dalam panasnya pertempuran, kita sering melakukan serangan balik secara tiba-tiba tanpa memastikan kita telah mendengar dari pihak lain. Jadi, sebelum membalas argumennya pastikan Anda memang benar-benar tahu apa yang dia katakan agar Anda tidak malu dan akhirnya kalah.
Tetap tenang
Berhati-hatilah dengan emosi Anda. Ketika kemarahan dan ketakutan menghampiri, hal itulah yang akan membuat Anda menjadi lemah. Jadilah bergairah. Jadilah ekspresif. Tetap tenang dan lanjutkan. Kemarahan hanya akan membuat Anda menjadi kurang menarik.
Menguasai medan
Mereka yang mampu mendefinisikan masalah dan menetapkan prioritas debatlah yang akan menang.
Dapatkan kepercayaan
Salah satu cara untuk menang, Anda harus mampu mencari pendukung gagasan-gagasan Anda. Untuk itu, Anda wajib meyakinkan beberapa orang agar setuju dengan ide yang akan Anda lempar.
Bermain dengan perasaan ragu-ragu
Akan ada golongan orang yang merasa ragu-ragu dalam memutuskan ikut kelompok gagasan yang mana. Tugas Anda adalah menarik mereka ke arah Anda dengan membuat keuntungan yang jelas dari ide Anda dan kelemahan dari lawan Anda. Anda juga akan mendapatkan kepercayaan dari golongan ini jika mengakui bahwa ide Anda tidak sempurna, tetapi jauh lebih unggul dibanding dengan ide lawan Anda.
Rendah hati
Anda bisa menawarkan kompromi dalam presentasi Anda. Anda juga dapat memilih untuk fokus pada golongan tertentu saja untuk mendukung argumen Anda.
Tonjolkan topik utama
Fokuslah pada topik perdebatan agar Anda bisa memengaruhi lawan.
Membuat konsesi
Mengakui sesuatu tanpa merusak argumen yang Anda buat adalah sebuah seni besar untuk memenangkan argumen. Sebagai seorang yang melakukan debat, Abraham Lincoln mengakui bahwa negara memiliki hak, tetapi tidak berhak untuk memperbudak atau mengekspor perbudakan ke negaranegara lain.
Membuat analogi
Analogi adalah cara yang ampuh dan persuasif untuk menang, terutama ketika analogi menghubungkan subjek pada masalah pengalaman pribadi. Sebagai contoh, selama krisis keuangan, bank yang menjual aset “beracun” untuk klien mereka adalah sama dengan dealer mobil yang menjual mobil bekas kepada remaja. Namun, hati-hati dengan analogi. Gunakan dengan hemat. Gunakan senjata ini untuk mengembangkan dan mempertahankan validitas yang Anda gunakan.
Menawarkan poin-poin yang berlawanan
Bayangkan Anda sedang berada di luar kotak. Sebagai contoh, ketika mengutip beberapa tokoh terkenal, kutipan yang tidak biasanya diidentikkan dengan kasus Anda. Contohnya, Senator Barry Goldwater, seorang konservatif Arizona, yang tampaknya telah mendukung pandangan liberal gay di militer ketika dia berkata, “Anda tidak harus lurus untuk menembak lurus.”
Paparan kelemahan dan kesalahan
Jangan mengutuk lawan untuk motifnya. Paparkan saja kelemahan dan kesalahan argumennya.
Jadilah gunung es
Teguhlah pada keyakinan Anda. Tunjukkan kekuasaan Anda dan ini akan mampu mengintimidasi lawan.
Mengetahui lawan Anda
Pahami posisi lawan Anda dalam menyerang dan berargumen. Jika hanya mengetahui posisi Anda, itu artinya Anda baru memenangkan setengah pertempuran.
Sederhana
Jadilah orang yang polos. Jadilah sederhana. Jadilah sungguh-sungguh. Jangan mencoba untuk mengesankan. Periksa emosi Anda. Berusahalah untuk membujuk dengan menyeluruh dan dengan pendekatan yang beralasan.
Andari novianti
Dalam dunia kerja, mampu berargumen dengan baik dan memenangkan argumen tersebut adalah keahlian yang tidak banyak orang menguasainya. Oleh karena itu, siapa pun yang bisa melakukannya dengan baik, sudah pasti akan memiliki karier yang baik pula. Lalu, bagaimana cara melakukannya? Berikut tips yang bisa Anda lakukan.
Jangan mengubah lawan
Jangan pernah berpikir untuk mengubah lawan berargumen Anda. Tugas Anda adalah melakukan argumen dengan baik agar lawan Anda mulai meragukan pandangannya sendiri.
Dengarkan dengan baik
Jadilah pendengar yang baik. Pastikan Anda mendengar dan memahami pemikiran lawan. Pelajari cara antara mendengarkan dengan baik dan berpikir tentang bagaimana menanggapinya.
Minta penjelasan
Jika Anda tidak yakin dengan apa yang dikatakan lawan Anda, mintalah memperjelasnya. Dalam panasnya pertempuran, kita sering melakukan serangan balik secara tiba-tiba tanpa memastikan kita telah mendengar dari pihak lain. Jadi, sebelum membalas argumennya pastikan Anda memang benar-benar tahu apa yang dia katakan agar Anda tidak malu dan akhirnya kalah.
Tetap tenang
Berhati-hatilah dengan emosi Anda. Ketika kemarahan dan ketakutan menghampiri, hal itulah yang akan membuat Anda menjadi lemah. Jadilah bergairah. Jadilah ekspresif. Tetap tenang dan lanjutkan. Kemarahan hanya akan membuat Anda menjadi kurang menarik.
Menguasai medan
Mereka yang mampu mendefinisikan masalah dan menetapkan prioritas debatlah yang akan menang.
Dapatkan kepercayaan
Salah satu cara untuk menang, Anda harus mampu mencari pendukung gagasan-gagasan Anda. Untuk itu, Anda wajib meyakinkan beberapa orang agar setuju dengan ide yang akan Anda lempar.
Bermain dengan perasaan ragu-ragu
Akan ada golongan orang yang merasa ragu-ragu dalam memutuskan ikut kelompok gagasan yang mana. Tugas Anda adalah menarik mereka ke arah Anda dengan membuat keuntungan yang jelas dari ide Anda dan kelemahan dari lawan Anda. Anda juga akan mendapatkan kepercayaan dari golongan ini jika mengakui bahwa ide Anda tidak sempurna, tetapi jauh lebih unggul dibanding dengan ide lawan Anda.
Rendah hati
Anda bisa menawarkan kompromi dalam presentasi Anda. Anda juga dapat memilih untuk fokus pada golongan tertentu saja untuk mendukung argumen Anda.
Tonjolkan topik utama
Fokuslah pada topik perdebatan agar Anda bisa memengaruhi lawan.
Membuat konsesi
Mengakui sesuatu tanpa merusak argumen yang Anda buat adalah sebuah seni besar untuk memenangkan argumen. Sebagai seorang yang melakukan debat, Abraham Lincoln mengakui bahwa negara memiliki hak, tetapi tidak berhak untuk memperbudak atau mengekspor perbudakan ke negaranegara lain.
Membuat analogi
Analogi adalah cara yang ampuh dan persuasif untuk menang, terutama ketika analogi menghubungkan subjek pada masalah pengalaman pribadi. Sebagai contoh, selama krisis keuangan, bank yang menjual aset “beracun” untuk klien mereka adalah sama dengan dealer mobil yang menjual mobil bekas kepada remaja. Namun, hati-hati dengan analogi. Gunakan dengan hemat. Gunakan senjata ini untuk mengembangkan dan mempertahankan validitas yang Anda gunakan.
Menawarkan poin-poin yang berlawanan
Bayangkan Anda sedang berada di luar kotak. Sebagai contoh, ketika mengutip beberapa tokoh terkenal, kutipan yang tidak biasanya diidentikkan dengan kasus Anda. Contohnya, Senator Barry Goldwater, seorang konservatif Arizona, yang tampaknya telah mendukung pandangan liberal gay di militer ketika dia berkata, “Anda tidak harus lurus untuk menembak lurus.”
Paparan kelemahan dan kesalahan
Jangan mengutuk lawan untuk motifnya. Paparkan saja kelemahan dan kesalahan argumennya.
Jadilah gunung es
Teguhlah pada keyakinan Anda. Tunjukkan kekuasaan Anda dan ini akan mampu mengintimidasi lawan.
Mengetahui lawan Anda
Pahami posisi lawan Anda dalam menyerang dan berargumen. Jika hanya mengetahui posisi Anda, itu artinya Anda baru memenangkan setengah pertempuran.
Sederhana
Jadilah orang yang polos. Jadilah sederhana. Jadilah sungguh-sungguh. Jangan mencoba untuk mengesankan. Periksa emosi Anda. Berusahalah untuk membujuk dengan menyeluruh dan dengan pendekatan yang beralasan.
Andari novianti
(bbg)