Fenomena Diet Gluten Free

Minggu, 22 Maret 2015 - 09:39 WIB
Fenomena Diet Gluten Free
Fenomena Diet Gluten Free
A A A
MINGGU ini dibahas mengenai diet gluten free lanjutan. Program tersebut tidak diperuntukkan bagi semua orang.

Menurut Donna Karn dan Alession Fasano MD, dokter anak dan guru besar fisiologi dan obat-obatan di Mucosal Biology Research Center, University of Maryland, Amerika Serikat, jika menghindari gluten, akan awet muda.

Dia juga menjelaskan, gandum meningkatkan kadar gula dalam darah. Di dalam darah, gula akan mengikatkan diri dengan protein. Keduanya meningkatkan kadar enzim glikasi yang merusak jaringan kolagen kulit, menyantap makanan bebas gluten berarti menghindari karbohidrat jahat sehingga kadar gula lebih stabil, juga menghindarkan kerusakan kolagen kulit yang berfungsi mengekalkan elastisitas kulit sehingga awet muda.

Enzim glikasi dikenal sebagai glikosilasi. Glikasi mengikat glukosa dan sebuah molekul protein sehingga struktur protein yang berubah dan aktivitas biologis yang dikurangi atau hancur sama sekali. Hal ini dapat menyebabkan penyakit seperti pengerasan pembuluh darah, katarak, dan penurunan aktivitas saraf. Lalu, makanan apa saja yang mengandung gluten?

Di antaranya roti. Kebanyakan roti terbuat dari tepung gandum dan sejenis serealia. Termasuk muffin, bagel, croissant, burger, bahkan pizza. Penggantinya? Pilih roti yang terbuat dari kentang dan tepung beras yang kini banyak dijual di pasaran. Jangan lupa perhatikan label kemasan.

Pastikan roti yang Anda beli bebas gluten. Untuk beberapa kasus pemakaian ragi sebagai pengembang roti juga menimbulkan alergi, penggantinya bisa menggunakan kentang. Selanjutnya, mi yang terbuat dari tepung terigu. Tingkatan gluten dalam tepung terbagi dalam tiga jenis, yakni tinggi, sedang, dan rendah. Penggunaan tepung terigu yang berbeda kadar glutennya untuk satu resep yang sama memberikan hasil berbeda.

Semakin tinggi gluten, tekstur yang dihasilkan lebih keras. Sementara untuk sereal yang terbuat dari gandum mengandung gluten, termasuk malt(biji gandum) dan oat. Sebagai pengganti, cobalah sereal dari beras atau jagung. Untuk pasta, apa pun jenis olahannya, pasti terbuat dari gandum. Makanan Italia seperti makaroni, spageti, dan fettucineadalah jenis makanan yang berbahan dasar pasta.

Kue dan biskuit yang terbuat dari tepung terigu dan gandum tidak termasuk diet bebas gluten. Melihat banyaknya peran gluten dalam dunia kuliner, rasanya perlu ketelitian untuk menemukan produk bebas gluten. Di Indonesia, sangat jarang label makanan mencantumkannya. Kalaupun ada, kebanyakan hanya dicantumkan pada produk impor. Bagi sebagian besar orang yang tidak alergi, gluten tidak menjadi masalah. Sebab, gluten adalah protein yang merupakan komponen gizi.

Gluten hanya menimbulkan problem pada orang yang sensitif terhadap gluten dan penderita celiac disease.Kalau sudah tahu kita bermasalah dengan gluten, jalan keluarnya tentu menghindari produk dari gandum, kecuali kalau tepung itu ada keterangan gluten free. Ada beberapa makanan yang disarankan untuk mereka yang melakukan diet gluten free. Oat memang merupakan produk olahan gandum, tetapi oattidak mengandung gluten.

Dengan kata lain, oat adalah gluten free. Namun, mengonsumsi oatbisa memperburuk gejala pada alergi gluten, seperti sakit perut, kembung, dan diare. Dikutip dari WebMD, Peter Green dari Celiac Disease Center Columbia Univesity mengatakan, banyak orang yang menganggap diet gluten free lebih sehat, ternyata tidak 100% benar.

Buat penderita celiac diseasememang penting, tapi untuk orang biasa, diet gluten free bisa mengarah ke kekurangan vitamin, mineral, dan serat. Namun, diet gluten free ini bukan hanya banyak dilakukan untuk menurunkan berat badan, juga dilakukan dengan alasan tertentu. Salah satunya Hanson Cheng dari Arlington, Viginia, yang mengaku melakukan diet gluten free tersebut setelah menjalani paleo diet –diet yang justru berteman dengan daging merah dan buah-buahan organik.

Setelah selesai menjalani paleo diet tersebut, dia mulai mengonsumsi makanan yang mengandung gandum lagi. Namun, dia justru merasakan area perutnya tidak enak. Sampai akhirnya kontroversi tersebut mengarah pada produsen makanan. Muncullah anggapan bahwa diet gluten freeini hanyalah bentuk promosi marketingprodusen makanan untuk menaikkan penjualan mereka.

As you know, sekarang bisa banyak kita temui beragam kemasan makanan yang dijual di supermarket dengan label gluten free. Tak hanya di supermarket, bahkan Etto, sebuah toko pizza di Amerika pun membuat pizza khusus yang gluten free untuk para konsumennya. Menu pizza gluten free tersebut dibuat memang karena adanya permintaan dari para konsumen toko tersebut. Setiap hari, ada saja orang yang memesan pizza gluten free.

Berkembangnya diet gluten free di Amerika ini pun melahirkan beragam bisnis baru, salah satunya katering khusus untuk mereka yang melakukan diet gluten free. Jadi, setiap hari kamu enggak perlu repot memikirkan menu makanan karena katering tersebut akan mengirimkan makanan yang sudah sesuai standar gluten free kepadamu. Hal yang sama juga terjadi di Jakarta dengan katering khusus untuk mereka yang menjalani diet mayo.

Selanjutnya, diet yang baik adalah diet yang memang dilakukan dengan benar dengan pengawasan dari ahli gizi. Jangan hanya melakukan diet hanya karena sedang jadi tren. Selalu konsultasikan dengan ahli gizi mengenai diet yang akan kamu jalani. Enggak mau kan berat badan justru akan bertambah atau malah kamu kekurangan nutrisi hanya karena diet yang salah?

Lalu, sekarang apakah kita harus memakan makanan bebas gluten? Jawabannya, tidak harus. Namun, jika Anda ingin bisa mengonsumsi kacangkacangan, beras atau nasi, kedelai, kentang, ikan, daging, singkong, dan ubi, sayur dan buah-buahan, ataupun menggunakan pengganti tepung terigu dari tepung mocaf, tepung sukun, tepung sagu dan tepung beras.

Mungkin akan terasa sulit untuk menyesuaikan diri dengan pola makan bebas gluten, tetapi bayangkanlah bagaimana baiknya kondisi Anda nanti, terutama bila Anda menderita seliak. Proses penyembuhan bisa memakan waktu sangat lama (beberapa kasus membutuhkan dua tahun atau lebih). Usus Anda akhirnya akan sembuh. Anda akan merasa lebih baik. Semua usaha Anda akan terbayar.

Sangat disarankan untuk membaca label informasi setiap kali membeli suatu produk. Anda tak pernah tahu kapan produsen memutuskan mengubah bahan-bahan pembuatnya. Pada tahap pertama menerapkan diet bebas gluten, mungkin lebih baik fokus pada makanan tidak diolah, seperti daging dan ikan segar, nasi, buah dan sayuran segar, yang bisa membantu Anda menghindari kontaminasi gluten.

Secara bertahap Anda bisa mengetahui makanan olahan mana yang bebas gluten. Anda bisa mengetahuinya dengan mencari informasi di internet. Masukkan makanan olahan dalam diet satu demi satu untuk melihat apakah makanan tersebut menyebabkan reaksi atau aman untuk Anda. Jangan lupa, minuman juga bisa mengandung gluten, baik itu beralkohol maupun tidak.

Sylvania Oktyvani Usdoko
Email: agnessylvania@gmail.com Twitter: @agnessylvn Alumni DCT and Culinary Arts Academy Switzerland
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5356 seconds (0.1#10.140)