Tumbuhkan Kesadaran Gizi Mulai dari Sekolah

Rabu, 25 Maret 2015 - 10:47 WIB
Tumbuhkan Kesadaran Gizi Mulai dari Sekolah
Tumbuhkan Kesadaran Gizi Mulai dari Sekolah
A A A
SEBAGIAN besar waktu anak dihabiskan untuk aktivitas belajar, terutama di sekolah. Secara tidak langsung, kondisi sekolah menentukan kondisi fisik maupun psikis para siswa.

Sekolah yang bersih membuat siswa nyaman untuk belajar dan tidak mudah terserang penyakit. Namun, kenyataannya kesadaran akan pentingnya kebersihan dan kesehatan belum sepenuhnya tertanam pada siswa, bahkan juga pada guru-guru mereka. Misalnya saja masih banyak ditemukan toilet yang tidak layak pakai atau kotor yang dapat mengundang penyakit.

Selain itu, kebiasaan membuang sampah sembarangan masih menjadi pemandangan yang biasa. Selain masalah kebersihan, masih juga ditemui masalah gizi yang kurang maksimal bagi siswa. Padahal, kebersihan dan gizi yang baik dapat memberikan manfaat bagi setiap orang untuk hidup lebih sehat. Pendidikan mengenai kesehatan dan gizi baik paling tepat dilakukan mulai dari sekolah.

Langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan sosialisasi dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak dini. Selain menjaga kebersihan, upaya untuk memberikan gizi baik di sekolah adalah dengan membiasakan makan atau sarapan saat pagi hari. Sarapan pagi merupakan penunjang aktivitas harian setiap orang, terutama bagi anak sebelum berangkat ke sekolah.

Pemerintah sendiri sudah mengimbau masyarakat untuk menerapkan sarapan sehat. “Saat ini ditemukan sekitar empat dari sepuluh orang di Indonesia tidak terbiasa melakukan sarapan pagi,” kata Hamid Muhammad, selaku Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), saat ditemui dalam Penghargaan Dokter Kecil bertajuk “Mahir Gizi dari program Caravan Gizi Nestle Dancow” .

Gizi seimbang merupakan modal dasar dalam membentuk generasi yang berkualitas, terutama memenuhi visi Indonesia terkait generasi emas pada 2045 mendatang. Jika ini diabaikan begitu saja, maka bukan tidak mungkin Indonesia suatu saat nanti mengalami fase lost generation pada masa mendatang.

“Kita selalu memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, jika perhatian terhadap gizi anak masih belum maksimal, maka hasilnya akan nihil,” sebut Hamid Muhammad. Menurut Dr Rachmi Untoro MPH, selaku Dewan Pembina perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), sarapan sehat sebelum berangkat sekolah membantu anak cerdas dalam berpikir.

Salah satu zat yang perlu dalam meningkatkan kemampuan berpikir anak adalah zat besi. Gizi baik itu yang kadarnya seimbang. Seimbang dalam jumlah, jenis, dan jadwalnya. Sarapan sebaiknya dilakukan sebelum pukul 09.00 pagi, sebelum melakukan aktivitas di sekolah. Nantinya energi telah terpakai harus digantikan saat makan siang. “Dengan sarapan sehat, tidak akan ada lagi siswa yang terkena 4L, yakni letih, lemah, lesu, dan lalai,” ujar Dr Rachmi Untoro.

Salah satu langkah yang harus dibangun pihak sekolah adalah menyosialisasikannya kepada siswa. Selain gerakan sarapan sehat, sekolah juga dianjurkan memberikan pengetahuan tentang kesehatan melalui penerapan Trias UKS, di antaranya melakukan pendidikan kesehatan, memberikan pelayanan kesehatan, dan melakukan pembinaan sekolah lingkungan sehat.

Hidup bersih dan sehat ini dimulai dari teladan yang diberikan guru, kemudian dibiasakan dan dibudayakan. Selain itu, anak perlu dikenalkan 10 tanda umum anak bergizi baik, yakni saat anak bertambah umur, maka bertambah berat dan tinggi badan harus bertambah.

Kemudian, postur tubuh tegap dan otot padat. Rambut berkilau dan kuat. Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat. Wajah ceria, mata bening, dan bibir segar. Kemudian, kondisi gigi bersih dan gusi merah muda.

Nafsu makan baik dan buang air besar teratur. Selain itu, mereka dapat bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur, penuh perhatian, dan bereaksi aktif, dan yang terakhir tidur nyenyak saat malam hari.

Larissa huda
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0518 seconds (0.1#10.140)