Thailand Mencoba Menggeliat

Kamis, 26 Maret 2015 - 09:43 WIB
Thailand Mencoba Menggeliat
Thailand Mencoba Menggeliat
A A A
AJANG Bangkok International Motor Show (BIMS ) 2015 ke-36 mencoba menggeliatkan kembali dunia automotif Thailand yang tengah terpuruk akibat ketidakstabilan kondisi politik. Seperti apa keramaian pameran tersebut?

Dalam dunia automotif, Indonesia dan Thailand itu hampir sama. Keduanya memiliki pasar automotif yang besar, juga kerap dijadikan basis produksi oleh beberapa produsen mobil, khususnya dari Jepang. Saking samanya, ketika Indonesia mengalami kelesuan penjualan automotif, Thailand pun merasakan hal yang sama.

Dilaporkan The Nation , penjualan pada bulan Januari dan Februari tahun ini turun 11,8% dibandingkan penjualan periode yang sama pada tahun lalu. Selama Januari-Februari 2015, penjualan yang terjadi di Thailand tercatat hanya 123.666 unit. Angka ini memang kurang membahagiakan mengingat penjualan pada 2014 dianggap penjualan terburuk yang pernah diraih Thailand akibat ketidakstabilan politik di Negeri Gajah Putih tersebut.

Tahun lalu Thailand hanya berhasil menjual kendaraan roda empat sebanyak 950.000 unit. Penjualan ini jatuh 33% dibandingkan penjualan pada 2013.“Kami harap enam bulan kedepan, kondisi sebaliknya terjadi. Asalkan pemerintah mau menstabilkan kondisi,” ujar Surapong Paisitpattanapong, juru bicara Federation of Thai Industries (FTI).

Upaya menggeliatkan pasar automotif Thailand memang terasa sangat kuat dalam pergelaran Bangkok International Motor Show ke-36. Pameran automotif yang selalu digelar pada bulan Maret ini sangat meriah. Bahkan, cara penyajiannya sangat berbeda dibandingkan tahun lalu.

Beberapa mobil eksotis seperti Rolls-Royce, Jaguar, Lamborghini, dan Aston Martin ikut ambil bagian pada tahun ini. Rolls-Royce malah memamerkan koleksi khusus, yakni Rolls-Royce Phantom Drophead Waterspeed Collection yang hanya dibuat untuk ajang ini. Tidak hanya mobil penumpang, kendaraan rekreasi, hingga yacht juga dipamerkan di ajang ini.

Beberapa kendaraan rekreasi yang tampil hadir dalam bentuk caravan motorhome kelas B, seperti Airstream yang cukup mencolok perhatian pengunjung. Industri pelayaran juga ikut memajang beberapa koleksi perahu memancing, jetski, hingga yacht berharga selangit.

Prachim Eamlumnow, Direktur GrandPrix International, penyelenggara BIMS, mengonfirmasi ada 40 mobil baru, minor-change dan edisi spesial di pameran tersebut. Ke seluruh model tersebut hadir berkat keterlibatan lebih dari 30 merek mobil dan 9 sepeda motor.

Beberapa model yang jadi pusat perhatian adalah Ford Everest baru, Ford Ranger baru, dan Mercedes- Benz AMG-GTS. “Mereka menghabiskan dana sebesar Rp50 juta-Rp80 juta baht untuk ikut di acara ini. Ini menunjukkan bahwa pameran ini penting bagi dunia automotif Thailand,” ujar Jaturont Komolmis, Wakil Presiden Grand Prix International.

Diketahui 50 juta baht dan 80 juta baht berkisar Rp19,8 miliar dan Rp31,8 miliar. Jumlah ini tentu tidak sedikit, tapi pelaku industri automotif di Thailand akan menuai hasilnya pada akhir tahun nanti. Tentu saja mereka berharap hasil yang sangat positif guna mengangkat derajat Thailand di wilayah Asia Tenggara.

Wahyu sibarani
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9233 seconds (0.1#10.140)