Diet Mayo, Mengurangi Garam Dalam Makanan

Minggu, 29 Maret 2015 - 08:52 WIB
Diet Mayo, Mengurangi...
Diet Mayo, Mengurangi Garam Dalam Makanan
A A A
Saat ini menjalani pola hidup sehat memiliki begitu banyak pilihan, mulai olahraga sampai makanan yang dikonsumsi. Ada pula berbagai macam nama diet yang muncul ke permukaan.

Salah satunya yang sedang tren adalah diet mayo. Lalu apa sebenarnya diet mayo itu? Salah satu program diet yang sekarang banyak digandrungi orang dan sudah terbukti cukup aman adalah diet mayo. Diet ini dipercaya merupakan cara aman diet bagi wanita yang terobsesi untuk menurunkan berat badannya hanya dalam waktu 13 hari.

Larangan atau pantangan dari diet ini pun cukup mudah. Namun, sepertinya cukup berat juga bagi mereka yang suka dengan camilan yang asin. Itu karena pantangannya adalah Anda hanya perlu mengurangi, bahkan menghindari makanan yang mengandung garam. Karena prosesnya, kadar garam yang terdapat di dalam tubuh Anda akan dikeluarkan melalui feses, atau keringat dan urine.

Adapun pada tubuh tidak akan lagi mengalami penambahan jumlah garam dalam tubuh saat Anda melakukan diet mayo. Hal Ini sangat efektif untuk menurunkan berat badan. Sebab Anda sudah mengurangi garam dalam tubuh. Perlu Anda ketahui juga bahwa kandungan garam yang terdapat di dalam makanan dapat menambah volume air, sedangkan air merupakan salah satu penyebab kegemukan.

Frechman dari American Dietetic Association bahkan sempat memuji program diet yang satu ini. Menurut dia, metode penurunan berat badan yang paling sederhana, murah, dan efektif guna menurunkan berat badan tubuh adalah diet mayo. Melalui diet mayo ini, diharapkan semua orang berkesempatan menurunkan berat badan dengan cara yang sehat dan aman serta ampuh.

Selain itu, di dalam diet mayo ini tidak ada indikasi yang menunjukkan terhadap risiko atau efek samping yang buruk terhadap kesehatan tubuh. Dengan semua data-data di atas itu, maka secara garis besar diet ini sangat cocok untuk para wanita yang menginginkan mempunyai bentuk tubuh yang ramping dengan berat badan yang tidak berlebih.

Itu karena sudah banyak pengalaman dari wanita-wanita yang mencoba diet ini dan mereka membuktikan berhasil. Mereka juga tidak mempunyai masalah kesehatan yang serius seusai melakukan diet mayo ini. Diet ini awalnya diadaptasi dari salah satu klinik di Amerika Serikat, Mayo Clinic. Selama bertahun-tahun, klinik ini melakukan riset mengenai pola makan sehat yang sebaiknya diterapkan manusia.

Dari hasil riset tersebut, kemudian dikemukakan bahwa dalam metode diet mayo ala Mayo Clinic ini secara garis besar diet memiliki dua pola program yang harus dijalani seseorang, yaitu menjalani 5 kebiasaan baik (good habits ) dan meninggalkan 5 kebiasaan buruk (bad habits ).

Sayangnya meskipun tengah naik daun dan mulai populer di Indonesia, penerapan diet mayo di sini justru malah melenceng dari pola program tersebut. Menurut ahli gizi Jansen Ongko Msc RD, diet mayo yang sebenarnya itu dikeluarkan oleh salah satu klinik seperti rumah sakit di Amerika yang mananya Mayo Clinic.

Mereka mengeluarkan buku diet The Mayo Clinic Menurut Jansen, diet mayo yang tengah populer di kalangan masyarakat saat ini memiliki versi yang berbeda dengan definisi dan prinsip diet mayo sebenarnya dari Mayo Clinic. Oleh sebab itu, perlu diluruskan mengenai diet mayo yang sebenarnya sesuai dengan acuan Mayo Clinic.

Ditambahkan lagi, diet mayo dari Mayo Clinic ini beda dengan diet mayo yang di Indonesia. Versinya itu berbeda. Jadi ada kerancuan yang kebanyakan orang kira itu diet mayo dari Mayo Clinic, padahal isi dalamnya beda sekali. Diet mayo merupakan metode diet tanpa garam yang dilakukan dalam 13 hari. Diet ini menganjurkan orang untuk tidak makan garam atau makanan yang mengandung rasa asin.

Diet mayo dipercaya sebagai salah satu cara mudah untuk menurunkan berat badan. Selain untuk menurunkan berat badan, diet mayo juga memiliki manfaat lainnya, yaitu untuk kesehatan jantung dan diabetes. Dalam diet mayo ini terdapat dua prinsip utama. Pertama adalah lose it dan yang kedua adalah live it.

Dalam fase pertama (lose it ) ini lebih diutamakan pada kebiasaan dan gaya hidup, yaitu menghilangkan kebiasaan buruk dan tetap mempertahankan kebiasaan sehat. Hal terpenting dalam fase ini adalah berolahraga kurang lebih 30 menit per hari. Untuk fase kedua (live it ) adalah fase seseorang mempelajari berbagai macam pilihan menu makanan dan jumlah porsi makanan yang akan disantap per hari.

Harus dipahami bahwa pelaku diet mayo tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang memiliki cita rasa asin dan selama menjalani diet mayo, segala makanan yang masuk ke dalam tubuh harus dikukus, direbus, atau dipanggang. Lalu apa saja hal-hal yang harus diperhatikan selama melakukan diet mayo? Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut.

Pertama, tidak boleh makan makanan asin atau yang mengandung garam. Makanan jangan digoreng, cukup direbus atau dikukus. Makan malam sebaiknya terakhir pada pukul 18.00. Perbanyak minum air minimal delapan gelas setiap hari. Cukup lakukan diet ini sekali dalam satu tahun, berat badan Anda tidak akan bertambah asalkan tidak mengonsumsi makanan secara berlebihan.

Bagi Anda yang kesulitan untuk mengatur atau memasak sendiri menu untuk diet mayo, sekarang telah banyak katering yang menyediakan menu untuk diet mayo. Dengan kecanggihan internet, Anda dapat mengecek langsung di media sosial jasa katering mana saja yang menyediakan menu untuk diet mayo. Banyak cara untuk hidup sehat. Walaupun diet mayo membantu Anda untuk mendapatkan penampilan yang ideal dan juga tubuh yang sehat, olahraga juga hal yang tidak boleh terlupakan.

SYLVANIA OKTYVANI USDOKO
Email: agnessylvania
@gmail.com
Twitter: @agnessylvn
Alumni DCT and Culinary Arts Academy Switzerland
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0896 seconds (0.1#10.140)