Arah Baru RHCP
A
A
A
Warna musik yang diusung Red Hot Chilli Peppers terus berubah seiring bergantinya gitaris utama grup musik asal California, Amerika Serikat, tersebut. Seperti apa pengaruh para gitaris yang pernah bergabung dengan mereka?
Red Hot Chilli Peppers (RHCP) akan mengeluarkan album terbaru dalam waktu dekat. Album yang akan menjadi album ke-11 tersebut merupakan album kedua RHCP bersama gitaris baru Josh Klinghoffer. Kehadiran Josh Klinghoffer memang mengubah warna musik yang diusung oleh RHCP. Di album ke-10, “Im with You”, RHCP berubah dari grup musik yang kental dengan funk rock menjadi grup musik yang memadukan musik etnik dengan musik rock.
“Ini baru permulaan dari sebuah perubahan. Nama grupnya memang tidak berubah, tapi rasanya berubah,” kata Anthony Kiedis, vokalis RHCP mengomentari album “Im With You”. Kontribusi Josh Klinghoffer di album “Im With You” memang sangat besar. Dia dan Flea adalah sosok utama di balik eksplorasi musik etnik, khususnya yang ada di Afrika dalam album tersebut.
“Kami (Flea dan Josh) mengunjungi Afrika untuk mengenal musik Afrika lebih dalam. Sebenarnya dulu kami sudah mencoba mengimplementasikannya, tapi semangatnya tidak bisa tertangkap,” ucap Flea. Kini, dalam album baru yang akan diluncurkan dalam waktu dekat, warna musik RHCP semakin kuat menuju perubahan dari warna musik yang lama.
“Di album baru, kami akan mencoba metode baru yang belum pernah kami lakukan sebelumnya. Suara di album ini akan sangat unik dan intinya akan membuat semua orang yang mendengarnya berjoget,” ucap drummer RHCP Chad Smith. Berganti-ganti warna musik bukan hal baru bagi RHCP.
Bahkan, Anthony Kiedis mengatakan cara tersebut merupakan cara yang membuat grup musik pelantun lagu Californication tersebut selamat dari perputaran zaman dan cobaan. Sejatinya, RHCP yang pertama kali digawangi oleh Anthony Kiedis, Flea, Hilel Slovak, dan Jack Irons adalah grup musik yang getol memainkan nada-nada punk rock yang dicampur dengan funk. Ketika mereka pertama kali hadir era 1980-an, genre yang dibawa oleh RCHP memang sangat mengejutkan.
Mengingat waktu itu lagu-lagu dari Def Leppard, Motley Crue, dan Poison tengah menjajah kuping penggemar musik dunia. Warna funk menggusur punk rock seiring hadirnya John Frusciante. Gitaris pengganti Hilel Slovak yang tewas karena overdosis narkoba ini tampil dominan dalam menguatkan unsur funk di RHCP.
Sebelum John Frusciante datang, RHCP sebenarnya sempat menempatkan seorang gitaris bernama DeWayne McKnight. Gitaris dari Parliament-Funkadelic tersebut dipecat justru karena tidak dianggap berhasil mengangkat semangat funk dalam riff-riff gitar yang dia mainkan. Mereka justru menemukan semangat itu dalam diri John Frusciante yang kala itu masih berusia 18 tahun.
Kolaborasi RHCP dengan John Frusciante menghasilkan banyak hits besar waktu itu. Dua album dibuat RHCP bersama John Frusciante waktu itu, yakni Mothers Milk dan Blood Sugar Sex Magik. Gaya John Frusciante memainkan gitar dan warna musik funk yang sangat kuat berhasil membius perhatian dunia musik.
“Ini sangat mengejutkan karena saya ingat produser meminta John memainkan suarasuara gitar metal. Tapi, dia menolaknya karena ingin memainkannya dengan cara dia sendiri,” ujar Anthony Kiedis. Sayang, bulanmaduRHCPdengan JohnFrusciante berakhir cepat karena perbedaan pendapat. Seiring perginya John Frusciante, RHCP langsung hadir dengan warna musik baru, psychedelicrock.
Setidaknya hal inidi pengaruhi oleh kedatangan gitaris Dave Navarro, gitarisdari Janes Addiction. Lagu-lagu yang dimainkan olehnya terkesan gelap dan depresif. “So hard and lonely too, when you dont know yourself ,” tulis Anthony Kiedis di lagu My Friend . Lagu ini sedikit menegaskan betapa RHCP sedikit bimbang dengan warna musik yang kelam. Akhirnya, kontrak dengan Dave Navarro berakhir ketika album “One Hot Minute” selesai diproduksi.
Anthony Kiedis cs baru bersemangat lagi ketika John Frusciante kembali ke RHCP. Saking bahagianya, mereka tetap menerima John Frusciante apa adanya, termasuk soal seleranya dalam bermain musik. Tidak seperti pertama kali bergabung, John Frusciante berusaha memberikan jiwa kepada lagu-lagu yang diciptakan RHCP.
Dia menambahkan banyak melodi di setiap nada yang dimainkan oleh RHCP. Inilah yang membawa RHCP pada era melodic funk. Sayang, lagi-lagi John Frusciante memutuskan mundur dari RHCP. Mereka pun hanya berhasil membuat tiga album, Californication, By the Wah, dan Stadium Arcadium. RHCP pun mengganti John Frusciante dengan gitaris baru Josh Klinghoffer yang kemudian memperkenalkan warna musik yang lebih segar. “Album baru kami akan lebih menarik karena lebih menari,” pungkas Flea.
Wahyu sibarani
Red Hot Chilli Peppers (RHCP) akan mengeluarkan album terbaru dalam waktu dekat. Album yang akan menjadi album ke-11 tersebut merupakan album kedua RHCP bersama gitaris baru Josh Klinghoffer. Kehadiran Josh Klinghoffer memang mengubah warna musik yang diusung oleh RHCP. Di album ke-10, “Im with You”, RHCP berubah dari grup musik yang kental dengan funk rock menjadi grup musik yang memadukan musik etnik dengan musik rock.
“Ini baru permulaan dari sebuah perubahan. Nama grupnya memang tidak berubah, tapi rasanya berubah,” kata Anthony Kiedis, vokalis RHCP mengomentari album “Im With You”. Kontribusi Josh Klinghoffer di album “Im With You” memang sangat besar. Dia dan Flea adalah sosok utama di balik eksplorasi musik etnik, khususnya yang ada di Afrika dalam album tersebut.
“Kami (Flea dan Josh) mengunjungi Afrika untuk mengenal musik Afrika lebih dalam. Sebenarnya dulu kami sudah mencoba mengimplementasikannya, tapi semangatnya tidak bisa tertangkap,” ucap Flea. Kini, dalam album baru yang akan diluncurkan dalam waktu dekat, warna musik RHCP semakin kuat menuju perubahan dari warna musik yang lama.
“Di album baru, kami akan mencoba metode baru yang belum pernah kami lakukan sebelumnya. Suara di album ini akan sangat unik dan intinya akan membuat semua orang yang mendengarnya berjoget,” ucap drummer RHCP Chad Smith. Berganti-ganti warna musik bukan hal baru bagi RHCP.
Bahkan, Anthony Kiedis mengatakan cara tersebut merupakan cara yang membuat grup musik pelantun lagu Californication tersebut selamat dari perputaran zaman dan cobaan. Sejatinya, RHCP yang pertama kali digawangi oleh Anthony Kiedis, Flea, Hilel Slovak, dan Jack Irons adalah grup musik yang getol memainkan nada-nada punk rock yang dicampur dengan funk. Ketika mereka pertama kali hadir era 1980-an, genre yang dibawa oleh RCHP memang sangat mengejutkan.
Mengingat waktu itu lagu-lagu dari Def Leppard, Motley Crue, dan Poison tengah menjajah kuping penggemar musik dunia. Warna funk menggusur punk rock seiring hadirnya John Frusciante. Gitaris pengganti Hilel Slovak yang tewas karena overdosis narkoba ini tampil dominan dalam menguatkan unsur funk di RHCP.
Sebelum John Frusciante datang, RHCP sebenarnya sempat menempatkan seorang gitaris bernama DeWayne McKnight. Gitaris dari Parliament-Funkadelic tersebut dipecat justru karena tidak dianggap berhasil mengangkat semangat funk dalam riff-riff gitar yang dia mainkan. Mereka justru menemukan semangat itu dalam diri John Frusciante yang kala itu masih berusia 18 tahun.
Kolaborasi RHCP dengan John Frusciante menghasilkan banyak hits besar waktu itu. Dua album dibuat RHCP bersama John Frusciante waktu itu, yakni Mothers Milk dan Blood Sugar Sex Magik. Gaya John Frusciante memainkan gitar dan warna musik funk yang sangat kuat berhasil membius perhatian dunia musik.
“Ini sangat mengejutkan karena saya ingat produser meminta John memainkan suarasuara gitar metal. Tapi, dia menolaknya karena ingin memainkannya dengan cara dia sendiri,” ujar Anthony Kiedis. Sayang, bulanmaduRHCPdengan JohnFrusciante berakhir cepat karena perbedaan pendapat. Seiring perginya John Frusciante, RHCP langsung hadir dengan warna musik baru, psychedelicrock.
Setidaknya hal inidi pengaruhi oleh kedatangan gitaris Dave Navarro, gitarisdari Janes Addiction. Lagu-lagu yang dimainkan olehnya terkesan gelap dan depresif. “So hard and lonely too, when you dont know yourself ,” tulis Anthony Kiedis di lagu My Friend . Lagu ini sedikit menegaskan betapa RHCP sedikit bimbang dengan warna musik yang kelam. Akhirnya, kontrak dengan Dave Navarro berakhir ketika album “One Hot Minute” selesai diproduksi.
Anthony Kiedis cs baru bersemangat lagi ketika John Frusciante kembali ke RHCP. Saking bahagianya, mereka tetap menerima John Frusciante apa adanya, termasuk soal seleranya dalam bermain musik. Tidak seperti pertama kali bergabung, John Frusciante berusaha memberikan jiwa kepada lagu-lagu yang diciptakan RHCP.
Dia menambahkan banyak melodi di setiap nada yang dimainkan oleh RHCP. Inilah yang membawa RHCP pada era melodic funk. Sayang, lagi-lagi John Frusciante memutuskan mundur dari RHCP. Mereka pun hanya berhasil membuat tiga album, Californication, By the Wah, dan Stadium Arcadium. RHCP pun mengganti John Frusciante dengan gitaris baru Josh Klinghoffer yang kemudian memperkenalkan warna musik yang lebih segar. “Album baru kami akan lebih menarik karena lebih menari,” pungkas Flea.
Wahyu sibarani
(bbg)