Natural History Museum Suguhkan Keindahan Alam Indonesia
A
A
A
LONDON - Keindahan alam Indonesia memang tidak diragukan lagi. Kini alam Indonesia menjadi salah satu destinasi yang sudah mulai dikenal oleh negara-negara asing. Hal tersebut terbukti dalam Natural History Museum di London, yang menampilkan keindahan bawah laut perairan Raja Ampat.
Dilansir dari Telegraph, di Natural History Museum, Anda dapat menemukan Great Barrier Reef Indonesia dan Filipina. Menariknya, museum ini juga memamerkan makhluk laut dengan warna-warna cerah yang dapat menarik perhatian para penyelam.
Penyelam pun dapat mengunjunginya di coral triangle sekitar perairan Raja Ampat, Indonesia, Filipina dan Belize di Australia.
200 Jenis atau kelompok yang dikumpulkan Charles Darwin pada pelayaran HMS Beagle di tahun 1831 sampai 1836 pun dapat Anda temukan di Natural History Museum. Anda akan disuguhkan satu meter karang Turbinaria, dan kerang raksasa yang memiliki berat sama dengan 300 kantong gula. Tak hanya itu, terdapat pula karang yang usianya 440 juta tahun.
Terdapat kerapu sepanjang 2 meter yang siap menyapa para pengunjung. Walaupun terlihat menakutkan, namun tidak berbahaya untuk manusia. Sebab, kerapu suka makan hiu kecil dan kura-kura. Anda pun dapat berkesempatan untuk mempelajari tentang trumbu karang.
Lebih jauh, pameran ini memberikan kesempatan pengunjung untuk mengeksplorasi terumbu karang yang hidup di seluruh dunia melalui teknologi citra. Rekaman bawah air dikumpulkan, sehingga pengunjung dapat menjelajahi Google Street View of the sea menggunakan pad kontrol.
Rekaman menampilkan sejumlah tempat menyelam, termasuk Taman Nasional Karang Tubbataha di Filipina. Tempat ini merupakan situs Warisan Dunia UNESCO yang memiliki 100 meter koral seperti dinding tegak lurus, laguna dan dua pulau karang.
Keindahan Pulau Komodo pun dapat ditemui di museum ini. Pulau Komodo memiliki taman laut dangkal. Di perairan ini, pengunjung akan disuguhkan penampilan barakuda dan pari manta yang memesona.
Dilansir dari Telegraph, di Natural History Museum, Anda dapat menemukan Great Barrier Reef Indonesia dan Filipina. Menariknya, museum ini juga memamerkan makhluk laut dengan warna-warna cerah yang dapat menarik perhatian para penyelam.
Penyelam pun dapat mengunjunginya di coral triangle sekitar perairan Raja Ampat, Indonesia, Filipina dan Belize di Australia.
200 Jenis atau kelompok yang dikumpulkan Charles Darwin pada pelayaran HMS Beagle di tahun 1831 sampai 1836 pun dapat Anda temukan di Natural History Museum. Anda akan disuguhkan satu meter karang Turbinaria, dan kerang raksasa yang memiliki berat sama dengan 300 kantong gula. Tak hanya itu, terdapat pula karang yang usianya 440 juta tahun.
Terdapat kerapu sepanjang 2 meter yang siap menyapa para pengunjung. Walaupun terlihat menakutkan, namun tidak berbahaya untuk manusia. Sebab, kerapu suka makan hiu kecil dan kura-kura. Anda pun dapat berkesempatan untuk mempelajari tentang trumbu karang.
Lebih jauh, pameran ini memberikan kesempatan pengunjung untuk mengeksplorasi terumbu karang yang hidup di seluruh dunia melalui teknologi citra. Rekaman bawah air dikumpulkan, sehingga pengunjung dapat menjelajahi Google Street View of the sea menggunakan pad kontrol.
Rekaman menampilkan sejumlah tempat menyelam, termasuk Taman Nasional Karang Tubbataha di Filipina. Tempat ini merupakan situs Warisan Dunia UNESCO yang memiliki 100 meter koral seperti dinding tegak lurus, laguna dan dua pulau karang.
Keindahan Pulau Komodo pun dapat ditemui di museum ini. Pulau Komodo memiliki taman laut dangkal. Di perairan ini, pengunjung akan disuguhkan penampilan barakuda dan pari manta yang memesona.
(nfl)