Teritori Baru BMW
A
A
A
BMW memasuki teritori baru dengan menghadirkan BMW Active Tourer. Mobil ini menargetkan keluarga kecil yang aktif sebagai masyarakat urban dengan kebutuhan kabin luas dan optimal .
Bagi penggemar BMW, BMW Active Tourer jadi kejutan mencengangkan. Pertama, untuk pertama kalinya produsen mobil dari Bavaria tersebut membuat sebuah mobil penggerak roda depan. Kedua, untuk pertama kalinya BMW membuat sebuah mobil keluarga. BMW memang tengah mencoba membalikkan pandangan dengan BMW Active Tourer.
Dan memang mobil ini seperti antitesis dari sebuah BMW. Alih-alih individualis, mobil ini terkesan sangat guyub. Mobil ini memang mencari segmen baru, yakni anak-anak muda yang memiliki aktivitas tinggi dan membutuhkan mobil yang lapang untuk menunjang aktivitas tersebut, serta keluarga kecil yang memang membutuhkan ruangan mobil yang lega.
Segmen ini tidak pernah peduli dengan apa itu performa, mana yang cocok antara 4 silinder turbo atau naturally aspirated V6. Nah yang penting bagi mereka, mobil ini adalah BMW! Mereka tidak butuh performa, tapi yang mereka butuhkan adalah kemewahan. “Kami memang menargetkan konsumen seperti itu. Inilah mengapa BMW Active Tourer membuat kami memasuki teritori baru,” ujar Karen Lim, Presiden BMW Group Indonesia.
Karena menargetkan konsumen baru, BMW Active Tourer memang terlihat berbeda dengan BMW lainnya. Lihat saja bentuknya yang membulat. Desain seperti ini seolah mengatakan bahwa mobil ini tidak hanya nyaman di depan, juga di belakang. Ground clearance dibuat tinggi mencapai 165 milimeter. Belum lagi wheelbase yang mencapai 2.670 mm.
Didukung dengan sistem penggerak roda depan, otomatis ruangan yang tersedia di dalam mobil jadi lebih lapang. Dan memang ketika masuk ke dalam mobil ini, rasa nyaman terasa maksimal. Ruangan kaki dan kepala di baris pertama dan kedua akan membuat siapa pun yang ada di dalamnya merasa nyaman. Kesan keluarga semakin kental begitu melihat bagasi di bagian belakang.
Kapasitas bagasi mencapai 486 liter. Ini bisa ditingkatkan menjadi 1.510 liter dengan cara merebahkan kursi di baris kedua dengan sistem konfigurasi 40:20:40. Cara melipatnya pun mudah, tinggal menekan tombol, kursi pun terlipat. Dengan kapasitas sebesar itu, mengangkut sepeda pun bisa dilakukan.
Fungsionalitas seperti ini memang sulit ditawarkan mobil BMW lainnya. Kalaupun ada, bisa diberikan oleh SUV BMW yang harganya lebih dari Rp1 miliar. Sementara BMW Active Tourer dibanderol di harga Rp619 juta (off the road ). Tentu saja dengan harga tersebut, fungsionalitas mobil ini tetap memberikan kemewahan khas BMW, mulai penataan interior berkualitas premium hingga fitur-fitur canggih.
Jok mobil dibalut dengan kulit Dakota dengan sentuhan jahitan yang menonjol. BMW ConnectedDrive dengan layar 6,5 inci di dasbor juga tetap terpasang di mobil. Lewat fitur ini, penumpang bisa mengolah berbagai sistem hiburan yang mereka inginkan lewat BMW Apps, Bluetooth, USB aux-in , dan CD player .
Untuk mesin, BMW memilih membawa mesin 3 silinder dengan kapasitas silinder 1.5 liter ketimbang mesin 4 silinder ke pasar Indonesia. Alasannya mudah, mesin 3 silinder menawarkan efisiensi bahan bakar yang baik. Hal ini memang selalu jadi incaran konsumen baru yang ditargetkan BMW.
“Mesin ini tidak menimbulkan getaran dari putaran pembakaran pertama dan kedua. Kombinasi dualmass flywgeel dan centrifugal pendulum absorber membuat getaran di RPM rendah hilang,” ujar Dennis Kadaruskan, Product Planning Manager BMW Group Indonesia.
Mobil dengan kombinasi lega, irit, dan nyaman seperti ini mungkin tidak pernah ada di benak para puritan BMW sebelumnya.
Wahyu sibarani
Bagi penggemar BMW, BMW Active Tourer jadi kejutan mencengangkan. Pertama, untuk pertama kalinya produsen mobil dari Bavaria tersebut membuat sebuah mobil penggerak roda depan. Kedua, untuk pertama kalinya BMW membuat sebuah mobil keluarga. BMW memang tengah mencoba membalikkan pandangan dengan BMW Active Tourer.
Dan memang mobil ini seperti antitesis dari sebuah BMW. Alih-alih individualis, mobil ini terkesan sangat guyub. Mobil ini memang mencari segmen baru, yakni anak-anak muda yang memiliki aktivitas tinggi dan membutuhkan mobil yang lapang untuk menunjang aktivitas tersebut, serta keluarga kecil yang memang membutuhkan ruangan mobil yang lega.
Segmen ini tidak pernah peduli dengan apa itu performa, mana yang cocok antara 4 silinder turbo atau naturally aspirated V6. Nah yang penting bagi mereka, mobil ini adalah BMW! Mereka tidak butuh performa, tapi yang mereka butuhkan adalah kemewahan. “Kami memang menargetkan konsumen seperti itu. Inilah mengapa BMW Active Tourer membuat kami memasuki teritori baru,” ujar Karen Lim, Presiden BMW Group Indonesia.
Karena menargetkan konsumen baru, BMW Active Tourer memang terlihat berbeda dengan BMW lainnya. Lihat saja bentuknya yang membulat. Desain seperti ini seolah mengatakan bahwa mobil ini tidak hanya nyaman di depan, juga di belakang. Ground clearance dibuat tinggi mencapai 165 milimeter. Belum lagi wheelbase yang mencapai 2.670 mm.
Didukung dengan sistem penggerak roda depan, otomatis ruangan yang tersedia di dalam mobil jadi lebih lapang. Dan memang ketika masuk ke dalam mobil ini, rasa nyaman terasa maksimal. Ruangan kaki dan kepala di baris pertama dan kedua akan membuat siapa pun yang ada di dalamnya merasa nyaman. Kesan keluarga semakin kental begitu melihat bagasi di bagian belakang.
Kapasitas bagasi mencapai 486 liter. Ini bisa ditingkatkan menjadi 1.510 liter dengan cara merebahkan kursi di baris kedua dengan sistem konfigurasi 40:20:40. Cara melipatnya pun mudah, tinggal menekan tombol, kursi pun terlipat. Dengan kapasitas sebesar itu, mengangkut sepeda pun bisa dilakukan.
Fungsionalitas seperti ini memang sulit ditawarkan mobil BMW lainnya. Kalaupun ada, bisa diberikan oleh SUV BMW yang harganya lebih dari Rp1 miliar. Sementara BMW Active Tourer dibanderol di harga Rp619 juta (off the road ). Tentu saja dengan harga tersebut, fungsionalitas mobil ini tetap memberikan kemewahan khas BMW, mulai penataan interior berkualitas premium hingga fitur-fitur canggih.
Jok mobil dibalut dengan kulit Dakota dengan sentuhan jahitan yang menonjol. BMW ConnectedDrive dengan layar 6,5 inci di dasbor juga tetap terpasang di mobil. Lewat fitur ini, penumpang bisa mengolah berbagai sistem hiburan yang mereka inginkan lewat BMW Apps, Bluetooth, USB aux-in , dan CD player .
Untuk mesin, BMW memilih membawa mesin 3 silinder dengan kapasitas silinder 1.5 liter ketimbang mesin 4 silinder ke pasar Indonesia. Alasannya mudah, mesin 3 silinder menawarkan efisiensi bahan bakar yang baik. Hal ini memang selalu jadi incaran konsumen baru yang ditargetkan BMW.
“Mesin ini tidak menimbulkan getaran dari putaran pembakaran pertama dan kedua. Kombinasi dualmass flywgeel dan centrifugal pendulum absorber membuat getaran di RPM rendah hilang,” ujar Dennis Kadaruskan, Product Planning Manager BMW Group Indonesia.
Mobil dengan kombinasi lega, irit, dan nyaman seperti ini mungkin tidak pernah ada di benak para puritan BMW sebelumnya.
Wahyu sibarani
(ftr)