Pestisida Ganggu Kesuburan Pria

Senin, 06 April 2015 - 10:32 WIB
Pestisida Ganggu Kesuburan Pria
Pestisida Ganggu Kesuburan Pria
A A A
BAGI para petani buah dan sayur, pestisida sering dimanfaatkan untuk meningkatkan jumlah produksi panen.

Padahal, pestisida berbahaya bagi kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilansir oleh Daily Mail, pestisida dalam buah dan sayuran ternyata dapat menyebabkan menurunnya jumlah dan kualitas sperma pada laki-laki.

Pria yang mengonsumsi buah atau sayuran dengan tingkat residu pestisida yang tinggi hanya menghasilkan jumlah sperma setengah dari pria yang hanya mengonsumsi buah dengan tingkat residu yang kecil.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat baru-baru ini menyebutkan, terdapat penurunan jumlah sperma sekitar sepertiganya dari produksi sperma pada pria yang mengonsumsi sayur dan buah dengan pestisida dibandingkan dengan pria pada umumnya. Namun, kualitas sperma ini tidak berpengaruh terhadap jumlah ataupun kualitas sperma yang diproduksi pria.

Meskipun begitu, Jorge Chavaro yang merupakan seorang asisten profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard TH Chan School of Public Health di Boston, mengatakan hasil temuan ini seharusnya tidak sertamerta membuat pria mengurangi konsumsi buah mereka.

“Sebaiknya konsumen bisa menerapkan strategi khusus terkait hal ini, misalnya dengan sebisa mungkin menghindari makanan yang mengandung residu pestisida,” katanya. Dalam pedoman National Health Service (NHS) di Inggris menyebutkan, dokter seharusnya memperingatkan pria yang didiagnosis dengan infertilitas terkait bahaya alkohol, tembakau, dan obat terlarang.

Pria infertil juga didesak untuk menghindari kelebihan berat badan dan tidak mengenakan pakaian ketat untuk meningkatkan kualitas sperma mereka. Dalam studi terbaru, peneliti menganalisis 338 sampel sperma dari 155 pria yang menghadiri pusat kesuburan pada 2007–2012. Pola makan pada pria diukur dengan menggunakan kuesioner frekuensi makanan.

Mereka ditanyakan seberapa sering dan seberapa banyak mengonsumsi buah dan sayuran. Buah dan sayuran tersebut kemudian digolongkan berdasarkan kandungannya ke dalam golongan yang tinggi, sedang, atau rendah residu pestisida yang diambil berdasarkan data tahunan dari Departemen Pertanian Amerika Serikat.

Buah atau sayuran yang rendah residu pestisida di antaranya kacang polong, kacang-kacangan, jeruk, dan bawang. Golongan yang memiliki tingkat residu yang tinggi, di antaranya paprika, bayam, stroberi, apel, dan pir.

Para peneliti membaginya ke dalam empat kelompok, mulai dari mereka yang makan jumlah buah dan sayuran yang tinggi dalam residu pestisida (1,5 porsi atau lebih dalam sehari) dengan mereka yang makan paling sedikit (kurang dari setengah porsi).

Pria dengan asupan buah dan sayuran pestisida berat tertinggi memiliki jumlah sperma rata-rata sel 86 juta sperma dibandingkan dengan pria yang hanya mengonsumsi sedikit, yang memiliki rata-rata 171 juta sel sperma. Terjadi pengurangan sekitar 49%.

“Sebagai pengetahuan, ini adalah laporan pertama tentang konsumsi buah-buahan dan sayuran terhadap kadar residu pestisida yang berkaitan dengan kualitas sperma atau air mani,” ujar para peneliti.

Menurut mereka, temuan ini menunjukkan bahwa paparan pestisida yang digunakan dalam produksi pertanian melalui sumber pangan mungkin cukup memengaruhi spermatogenesis pada manusia.

“Ini adalah penelitian yang sangat menarik dan menimbulkan kemungkinan bahwa residu pestisida yang terdapat dalam makanan kita mungkin menjadi faktor penyumbang dalam infertilitas pria,” ungkap Profesor Allan Pacey, profesor andrologi di Universitas Sheffield.

“Isu ini sebetulnya telah berkembang sejak beberapa waktu lalu, tapi ini adalah penelitian pertama yang menginvestigasi rumusan masalah ini secara sistematis,” tambahnya.

Larissa huda
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4676 seconds (0.1#10.140)