Bahaya Tidur Terlalu Lama

Selasa, 07 April 2015 - 10:26 WIB
Bahaya Tidur Terlalu...
Bahaya Tidur Terlalu Lama
A A A
EFEK kurang tidur sudah banyak diketahui selama ini. Namun, tahukah Anda bila terlalu lama tidur ternyata juga bisa membahayakan kesehatan. Lalu, berapa lama tidur yang ideal?

Banyak efek negatif yang timbul saat seseorang kurang tidur. Mulai dari tubuh mereka cepat lelah hingga memicu berbagai penyakit seperti obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, atau bahkan risiko gangguan jantung. Tak bila banyak orang menjadi waspada dan mencoba tidur selama waktu yang dianggap ideal, yakni selama 8 jam.

Namun, beberapa peneliti malah mempertanyakan hal tersebut. Seperti dilansir BBC News, beberapa peneliti mulai mempertanyakan terkait lamanya tidur yang ideal adalah 8 jam per hari. Mereka berpendapat bahwa tidur 8 jam pada malam hari terlalu lama.

Penelitian yang dilakukan selama 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa orang dewasa yang biasanya tidur kurang dari enam jam atau lebih dari delapan, samasama memiliki risiko kematian lebih awal dari tidur mereka selama antara enam dan delapan jam. Itu artinya, ada peningkatan risiko kematian secara bertahap bagi mereka yang tidur kurang dari enam jam dan mereka yang tidur selama lebih dari delapan jam.

Prof Franco Cappuccio, profesor kedokteran kardiovaskular dan epidemiologi di University of Warwick, telah menganalisis 16 studi, di mana keseluruhan lebih dari 1 juta orang ditanya tentang kebiasaan tidur mereka dan kemudian diikuti dari waktu ke waktu. Dia menempatkan orang yang terlibat dalam penelitiannya ke dalam tiga kelompok besar.

Kelompok pertama adalah mereka yang tidur kurang dari enam jam semalam. Selanjutnya, mereka tidur selama enam sampai delapan jam dan mereka tidur selama lebih dari delapan jam. Hasil analisisnya menunjukkan, sekitar 12% lebih dari orang yang waktu tidurnya pendek telah meninggal dunia jika dibandingkan dengan mereka yang tidur dalam batas waktu menengah (6–8 jam).

Sementara sekitar 30% lebih dari orang yang waktu tidurnya panjang telah meninggal, dibandingkan dengan tidur menengah tadi. Terdapat peningkatan secara signifikan terhadap risiko kematian akibat pola tidur yang salah. Angka ini kira-kira setara dengan risiko minum alkohol dalam jumlah besar per hari.

Bukan tidak mungkin bahwa tidur sembilan jam akan berdampak lebih daripada yang hanya tidur selama lima jam per hari. Ada berbagai cara untuk melihat fenomena ini. Cappuccio menyadari adanya kemungkinan orang yang tidur terlalu lama bisa jadi karena tertekan atau mungkin mengonsumsi pil tidur.

Berdasarkan teori yang dia utarakan bahwa orang yang tidur lebih dari delapan jam kemungkinan memiliki masalah kesehatan yang mendasar yang belum menunjukkan gejala lainnya. Jadi, itu bukan tidur panjang yang menyebabkan risiko kematian meningkat, tapi bisa jadi itu adanya indikasi penyakit yang masih tersembunyi. Namun, tidak semua orang setuju atasnya.

Prof Shawn Youngstedt dari Arizona State University melakukan studi kecil yang melibatkan 14 orang dewasa muda. Dia meminta mereka untuk menghabiskan dua jam lebih lama di tempat tidur per malam selama tiga minggu. Kemudian, mereka melaporkan bahwa terjadinya “peningkatan depresi” sebagaimana yang Youngstedt katakan.

Selain itu, juga terdapat “peningkatan peradangan” khususnya pada tingkat yang lebih tinggi protein dalam darah yang disebut IL-6, yang dihubungkan dengan peradangan. Para peserta dalam penelitian ini juga mengeluhkan nyeri dan sakit punggung.

Hal ini membuat Youngstedt bertanya-tanya apakah masalah akibat dari tidur panjang ini merupakan suatu bentuk reaksi tubuh yang tidak aktif dalam jangka waktu yang lama.

Menurut Dr Gregg Jacobs, dari Sleep Disorders Center di University of Massachusetts Medical School, waktu yang tepat untuk tidur sebenarnya sekitar tujuh jam. “Tujuh jam tidur yang dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan,” katanya.

Larissa huda
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0776 seconds (0.1#10.140)