Game Perang dengan Sentuhan Lokal

Selasa, 14 April 2015 - 10:29 WIB
Game Perang dengan Sentuhan Lokal
Game Perang dengan Sentuhan Lokal
A A A
Penggemar game di iOS harus menginstal game ini: Kurusetra. Dibuat oleh pengembang asal Indonesia, game tersebut melebur perang dengan strategi dengan kualitas yang sangat baik.

Kurusetra mengambil genre mobile strategy. Sekilas, gameplay-nya mirip dengan Clash of Clans (CoC) yang sangat populer itu. Tapi, pengguna bisa memakai nama-nama karakter yang sudah tidak asing lagi. Misalnya saja Hanoman. Begitupun bangunan yang memakai nama seperti Graha Waras atau Graha Arta.

Sangat melokal! Wajar, seluruh pengerjaan Kurusetra sejak dari konsep hingga produk akhir dikerjakan oleh developer lokal Qajoo Studio. ”Game ini dibuat dengan passion yang tinggi pada game pertempuran dan kecintaan serta penghargaan pada kekayaan budaya lokal Indonesia,” ungkap Alexander Budiman, CEO Qajoo Studio. ”Target kami, game Kurusetra ini dapat mengangkat budaya Indonesia dan diterima oleh para pecinta game di tanah air dan juga manca negara,” tambahnya.

Qajoo Studio sendiri merupakan usaha kreatif lokal yang telah menghasilkan dan mendistribusikan 4 (empat) mobile games dan 4 buah cerita interaktif untuk anak. Ariel, Chief Creative Officer Qajoo Studio, menyebut bahwa Kurusetra memang dirancang khusus bagi penggemar game strategis di seluruh dunia.

Ia percaya bahwa para gamer akan menikmati semua tantangan dan petualangan heroik yang akan dilakoninya dengan memilih satu dari 5 sosok heroik yang ditampilkan dalam game ini. “Ini adalah game yang akan menampilkan kekayaan budaya lokal atau budaya asli Indonesia melalui desain karakter serta musik yang akan hadir di hampir semua bagian dalam game,” ungkapnya.

”Meski hadir dengan tampilan budaya lokal, namun kami pastikan para pecinta game akan menikmati keseruannya,” tambahnya. Kurusetra sengaja mengambil inspirasi dari sebuah perang kolosal “Baratayuda”, yang dinilai sebagai perang kolosal paling fair di muka bumi dengan lokasi di Kurusetra.

Danang arradian
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6577 seconds (0.1#10.140)