DJI Menduniakan Drone

Selasa, 14 April 2015 - 10:32 WIB
DJI Menduniakan Drone
DJI Menduniakan Drone
A A A
Dua tahun setelah merilis produk Phantom pertama mereka, perusahaan drone DJI asal Shenzen diperkirakan akan menggamit pendapatan USD1 miliar (Rp13 triliun) pada 2015, dua kali lipat dibanding 2014 dan empat kali lipat dari 2013.

DJI ibarat Apple di pasar smartphone dan GoPro di market action camera. Lewat Phantom, mereka mempopulerkan drone ke ruang yang lebih luas. Inilah drone yang ”bandel” bagi pehobi aeromodelling kawakan, mumpuni bagi sineas/fotografer profesional, dan relatif mudah diterbangkan bagi pemula yang seumur hidupnya tidak pernah menerbangkan quadcopter.

Berkat DJI, drone menjadi bagian dari kategori consumer electronics yang mulai diperhitungkan. Kini, DJI memiliki 2,800 karyawan di Shenzhen, Hong Kong, Los Angeles, Rotterdam, Tokyo, dan Kobe.

Produk mereka tidak hanya Phantom, tapi juga model “prosumer” Inspire One, multirotor kelas berat S-class, hingga penstabil kamera digenggam tangan Ronin yang dipakai untuk syuting film dan TV. DJI didirikan pada 2006 oleh Frank Wang yang saat itu berusia 34 tahun.

Mulanya, Wang hanya berfokus mengembangkan sistem flight control untuk radio kontrol helikopter. Tapi, setelah multi-rotor semakin digemari, Wang mengubah arah perusahaan. Sebelum ada Phantom, multirotor hanya dijual untuk pehobi aeromodeling serius. Karena harus dirancang sendiri.

Perusahaan Prancis, Parrot, mulai muncul dengan drone ready to fly atau langsung bisa diterbangkan setelah dikeluarkan dari kotaknya. Tapi, Phantom lah yang menjadikan drone dan fotografi udara menjadi sesuatu yang cool. Ulasan tentang produk terbaru DJI, Phantom 3, ada di HALAMAN 2.

Danang arradian
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6220 seconds (0.1#10.140)