Bukan Misi Mustahil BMW
A
A
A
Lewat BMW 218i Active Tourer, BMW mencoba menawarkan sebuah mobil dengan fungsionalitas tinggi tanpa mengorbankan ciri khasnya sebagai produsen mobil dengan kenikmatan berkendara yang khas.
Mustahilkah BMW mengombinasikan keduanya? Mencoba mobil BMW selalu menjadi pengalaman yang menyenangkan. Berbekal sistem penggerak roda belakang, dinamika mobil yang efisien, dan mesin yang tangguh, mobil-mobil BMW selalu enak dikendarai. Bahkan, setiap mobil BMW memiliki karakteristiknya masing-masing. Tidak terkecuali BMW 218i Active Tourer yang baru saja diluncurkan BMW Group Indonesia.
Dari bentuknya, dibandingkan BMW lain, mobil ini terlihat underated atau mudah dipandang enteng. Bentuknya yang membulat membuat mobil ini terlihat asing. Bahkan, dari segi desain sekilas mirip dengan All New KIA Carens. Ekspresi mobil ini lebih menjanjikan justru ketika masuk ke bagian eksterior. Nuansa premium benar-benar terasa kuat.
Jok mobil dari kulit dengan warna black-beige membuat suasana eksterior mobil terasa mahal. Sebagai mobil fungsionalitas tinggi, mobil ini memiliki bagian kompartemen yang cukup baik. Kemampuan bagasinya pun luar biasa. Jika lima kursi berdiri tegak, bagasi bisa menyimpan barang hingga 468 liter. Daya angkutnya semakin besar jika jok baris kedua direbahkan sehingga daya angkut meningkat menjadi 1.510 liter.
Untuk berkendara, BMW menyediakan mesin 1.500 cc 3 silinder dengan double VANOS, Valvetronic, dan TwinPower Turbo. Mesin ini bisa menghasilkan tenaga 136 daya kuda dan torsi 220 Nm. Agar pengendalian mobil menggiurkan, mobil ini dilengkapi mode berkendara sport, mid, dan ECO Pro. Pengaturannya bisa dilakukan via tombol yang diposisikan di samping kiri tombol stability control.
Saat pertama kali berjalan mobil ini terasa unik. Mobil ini bisa dibilang didedikasikan untuk keluarga, hanya pengaturan suspensinya terasa cukup kaku. Namun, hal itu terjawab ketika pedal gas ditekan cepat. Seperti BMW lainnya, mobil ini sangat responsif dan body roll yang minim. Selain itu, setir mobil sangat presisi dalam membaca gerakan tangan.
Kestabilan mobil ini pun patut diacungi jempol. Memang tidak sestabil sedan-sedan BMW lain, tapi ini kan mobil keluarga yang seharusnya tidak mementingkan masalah kestabilan. Sepertinya inilah cara BMW dalam mengombinasikan slogan yang mereka usung dan fungsionalitas berkendara yang baik. Mobil ini lega dan enak dikendarai, tapi kekakuan suspensinya cukup sangat mengganggu untuk sebuah mobil keluarga.
Wahyu sibarani
Mustahilkah BMW mengombinasikan keduanya? Mencoba mobil BMW selalu menjadi pengalaman yang menyenangkan. Berbekal sistem penggerak roda belakang, dinamika mobil yang efisien, dan mesin yang tangguh, mobil-mobil BMW selalu enak dikendarai. Bahkan, setiap mobil BMW memiliki karakteristiknya masing-masing. Tidak terkecuali BMW 218i Active Tourer yang baru saja diluncurkan BMW Group Indonesia.
Dari bentuknya, dibandingkan BMW lain, mobil ini terlihat underated atau mudah dipandang enteng. Bentuknya yang membulat membuat mobil ini terlihat asing. Bahkan, dari segi desain sekilas mirip dengan All New KIA Carens. Ekspresi mobil ini lebih menjanjikan justru ketika masuk ke bagian eksterior. Nuansa premium benar-benar terasa kuat.
Jok mobil dari kulit dengan warna black-beige membuat suasana eksterior mobil terasa mahal. Sebagai mobil fungsionalitas tinggi, mobil ini memiliki bagian kompartemen yang cukup baik. Kemampuan bagasinya pun luar biasa. Jika lima kursi berdiri tegak, bagasi bisa menyimpan barang hingga 468 liter. Daya angkutnya semakin besar jika jok baris kedua direbahkan sehingga daya angkut meningkat menjadi 1.510 liter.
Untuk berkendara, BMW menyediakan mesin 1.500 cc 3 silinder dengan double VANOS, Valvetronic, dan TwinPower Turbo. Mesin ini bisa menghasilkan tenaga 136 daya kuda dan torsi 220 Nm. Agar pengendalian mobil menggiurkan, mobil ini dilengkapi mode berkendara sport, mid, dan ECO Pro. Pengaturannya bisa dilakukan via tombol yang diposisikan di samping kiri tombol stability control.
Saat pertama kali berjalan mobil ini terasa unik. Mobil ini bisa dibilang didedikasikan untuk keluarga, hanya pengaturan suspensinya terasa cukup kaku. Namun, hal itu terjawab ketika pedal gas ditekan cepat. Seperti BMW lainnya, mobil ini sangat responsif dan body roll yang minim. Selain itu, setir mobil sangat presisi dalam membaca gerakan tangan.
Kestabilan mobil ini pun patut diacungi jempol. Memang tidak sestabil sedan-sedan BMW lain, tapi ini kan mobil keluarga yang seharusnya tidak mementingkan masalah kestabilan. Sepertinya inilah cara BMW dalam mengombinasikan slogan yang mereka usung dan fungsionalitas berkendara yang baik. Mobil ini lega dan enak dikendarai, tapi kekakuan suspensinya cukup sangat mengganggu untuk sebuah mobil keluarga.
Wahyu sibarani
(bbg)