Incheon Ditunjuk Sebagai Ibu Kota Buku Dunia 2015
A
A
A
JENEWA - Setiap 23 April, diperingati sebagai Hari Buku atau World Book Day. Tepat hari ini, masyarakat diajak untuk mengenali kekuatan buku, mencintai buku, mendukung buku dan menghargai penulis.
UNESCO merupakan pelopor dari Hari Buku pada tahun 1996. Tak hanya sebagai Hari Buku, UNESCO juga menetapkan tanggal yang sama sebagai Hak Cipta Sedunia.
Dilansir dari situs resmi UNESCO, guna melawan buta huruf, UNESCO mengajak untuk melipatgandakan mencintai buku, mempromosikan buku, alat tulis, komputer serta berbagai bantuan untuk membaca dan menulis.
“Buku adalah platform tak ternilai bagi kebebasan berekspresi dan arus informasi yang bebas—ini penting bagi seluruh masyarakat saat ini. Masa depan buku sebagai objek budaya tidak bisa dipisahkan dari peran kebudayaan dalam mempromosikan jalan yang lebih inklusif dan stabil menuju pembangunan,” papar Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova, dalam situs resmi UNESCO.
Tahun ini, UNESCO juga menetapkan Incheon, Korea Selatan, sebagai Ibu Kota Buku Dunia. Ini dilakukan untuk mempromosikan kegiatan membaca bagi semua orang.
“Bersama Incheon dan seluruh komunitas internasional, mari kita bersama-sama merayakan buku sebagai perwujudkan kreativitas, hasrat untuk berbagai ide dan wawasan, menginspirasi pemahaman, dialog dan toleransi,” ujar Bokova.
Di Indonesia, serangkaian kegiatan Hari Buku mulai diperingati pada tahun 2006. Kegiatan ini diprakarsai oleh Forum Indonesia Membaca. Sementara, pada tahun ini, Agromedia juga menggelar kampanye Prefer Reading yang mengingatkan banyak orang tentang arti pentingnya membaca sebagai gaya hidup yang positif di setiap generasi.
Dalam kampanye ini, Agromedia mengajak semua orang untuk memasang foto kampanye ini sebagai foto profil di akun jejaring sosial merka. Selain itu, mereka juga merilis hastag #PreferReading yang bisa digunakan untuk mengicaukan semua cerita, pengalaman, link atau foto terkait membaca dan menulis.
Alasan pemilihan 23 April sebagai Hari Buku dilatar belakangi oleh keberadaan Festival Katalonia yang pada tanggal tersebut Shakespeare, Cervantes, Inca Garcilaso de la Vega dan Josep Pla meninggal dunia sedangkan Maurice Druon, Vladimir Nabokov, Manuel Mejía Vallejo and Halldor Laxness dilahirkan.
UNESCO merupakan pelopor dari Hari Buku pada tahun 1996. Tak hanya sebagai Hari Buku, UNESCO juga menetapkan tanggal yang sama sebagai Hak Cipta Sedunia.
Dilansir dari situs resmi UNESCO, guna melawan buta huruf, UNESCO mengajak untuk melipatgandakan mencintai buku, mempromosikan buku, alat tulis, komputer serta berbagai bantuan untuk membaca dan menulis.
“Buku adalah platform tak ternilai bagi kebebasan berekspresi dan arus informasi yang bebas—ini penting bagi seluruh masyarakat saat ini. Masa depan buku sebagai objek budaya tidak bisa dipisahkan dari peran kebudayaan dalam mempromosikan jalan yang lebih inklusif dan stabil menuju pembangunan,” papar Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova, dalam situs resmi UNESCO.
Tahun ini, UNESCO juga menetapkan Incheon, Korea Selatan, sebagai Ibu Kota Buku Dunia. Ini dilakukan untuk mempromosikan kegiatan membaca bagi semua orang.
“Bersama Incheon dan seluruh komunitas internasional, mari kita bersama-sama merayakan buku sebagai perwujudkan kreativitas, hasrat untuk berbagai ide dan wawasan, menginspirasi pemahaman, dialog dan toleransi,” ujar Bokova.
Di Indonesia, serangkaian kegiatan Hari Buku mulai diperingati pada tahun 2006. Kegiatan ini diprakarsai oleh Forum Indonesia Membaca. Sementara, pada tahun ini, Agromedia juga menggelar kampanye Prefer Reading yang mengingatkan banyak orang tentang arti pentingnya membaca sebagai gaya hidup yang positif di setiap generasi.
Dalam kampanye ini, Agromedia mengajak semua orang untuk memasang foto kampanye ini sebagai foto profil di akun jejaring sosial merka. Selain itu, mereka juga merilis hastag #PreferReading yang bisa digunakan untuk mengicaukan semua cerita, pengalaman, link atau foto terkait membaca dan menulis.
Alasan pemilihan 23 April sebagai Hari Buku dilatar belakangi oleh keberadaan Festival Katalonia yang pada tanggal tersebut Shakespeare, Cervantes, Inca Garcilaso de la Vega dan Josep Pla meninggal dunia sedangkan Maurice Druon, Vladimir Nabokov, Manuel Mejía Vallejo and Halldor Laxness dilahirkan.
(alv)