Hobi Hunting ke Pasar Poncol
A
A
A
TAKsedikit artis yang rela menyisihkan uang dan waktu untuk terbang ke luar negeri demi mendapatkan barang-barang dengan merek ternama.
Itu dilakukan demi memperoleh kepuasan serta harga diri sebagai seorang selebriti. Namun, hal berbeda justru dilakukan Hannah Al Rasyid. Pendukung film Comic 8 Casino Kings ini mengaku lebih suka berburu barang murah di pasar loak. Meski berprofesi sebagai artis, wanita kelahiran London, 25 Januari 1986, ini tidak merasa malu ataupun rendah diri ketika menyambangi pasar loak yang ada di kawasan Senen, Jakarta, atau dikenal dengan nama Pasar Poncol.
Tujuannya ke sana tak lain untuk hunting barang-barang fashion kesukaan. Menurut Hannah, dengan berbelanja ke pasar loak, dirinya bisa mendapatkan barang bagus namun berharga miring. “Aku malah senang beli barang-barang di Pasar Senen atau Pasar Poncol. Banyak baju bekas yang bagus. Aku sering ke sana sendirian dan biasanya dapat scarf murah seharga Rp10.000-Rp15.000,” cerita Hannah seusai peluncuran teaser dan poster film Comic 8 Casino Kings di XXI Kemang Village, Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Walaupun Poncol tempatnya jelek dan banyak kecoa, kalau aku bisa dapat (barang) yang bagus di sana, kenapa enggak?” tambahnya. Awalnya, banyak yang mengira Hannah adalah turis mancanegara lantaran memiliki tipikal wajah blasteran. Tak ayal, ia jadi sering ditawari barang dengan harga yang cukup mahal oleh pedagang di Pasar Poncol. Namun, setelah si penjual tahu kalau dirinya orang Indonesia dan fasih berbahasa Indonesia, Hannah lantas ditawari barang dengan harga murah.
“Awalnya sering ditawari harga tinggi. Disangka mereka aku bule, banyak uang. Aku kadang suka tersinggung karena aku datang ke sana naik ojek kok. Tinggal juga di kosan. Pas dia tahu, baru deh dikasih diskon, he-he-he,” kisah penyuka makanan khas Sulawesi seperti sop konro dan palubasa ini. Hasilnya ternyata di luar ekspektasi Hannah. Perempuan berdarah campuran Bugis, Inggris, dan Prancis ini sering mendapatkan barang sesuai dengan seleranya yang berbau kasual dan vintage, dengan harga yang relatif sangat murah.
“Dulu aku pernah beli dress untuk kondangan seharga Rp20.000. Banyak yang bilang barang mahal, tapi aku kasih tahu mereka kalau ini aku belinya di Pasar Poncol. Mereka pada enggak percaya,” tutur Hannah.
Thomasmanggalla
Itu dilakukan demi memperoleh kepuasan serta harga diri sebagai seorang selebriti. Namun, hal berbeda justru dilakukan Hannah Al Rasyid. Pendukung film Comic 8 Casino Kings ini mengaku lebih suka berburu barang murah di pasar loak. Meski berprofesi sebagai artis, wanita kelahiran London, 25 Januari 1986, ini tidak merasa malu ataupun rendah diri ketika menyambangi pasar loak yang ada di kawasan Senen, Jakarta, atau dikenal dengan nama Pasar Poncol.
Tujuannya ke sana tak lain untuk hunting barang-barang fashion kesukaan. Menurut Hannah, dengan berbelanja ke pasar loak, dirinya bisa mendapatkan barang bagus namun berharga miring. “Aku malah senang beli barang-barang di Pasar Senen atau Pasar Poncol. Banyak baju bekas yang bagus. Aku sering ke sana sendirian dan biasanya dapat scarf murah seharga Rp10.000-Rp15.000,” cerita Hannah seusai peluncuran teaser dan poster film Comic 8 Casino Kings di XXI Kemang Village, Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Walaupun Poncol tempatnya jelek dan banyak kecoa, kalau aku bisa dapat (barang) yang bagus di sana, kenapa enggak?” tambahnya. Awalnya, banyak yang mengira Hannah adalah turis mancanegara lantaran memiliki tipikal wajah blasteran. Tak ayal, ia jadi sering ditawari barang dengan harga yang cukup mahal oleh pedagang di Pasar Poncol. Namun, setelah si penjual tahu kalau dirinya orang Indonesia dan fasih berbahasa Indonesia, Hannah lantas ditawari barang dengan harga murah.
“Awalnya sering ditawari harga tinggi. Disangka mereka aku bule, banyak uang. Aku kadang suka tersinggung karena aku datang ke sana naik ojek kok. Tinggal juga di kosan. Pas dia tahu, baru deh dikasih diskon, he-he-he,” kisah penyuka makanan khas Sulawesi seperti sop konro dan palubasa ini. Hasilnya ternyata di luar ekspektasi Hannah. Perempuan berdarah campuran Bugis, Inggris, dan Prancis ini sering mendapatkan barang sesuai dengan seleranya yang berbau kasual dan vintage, dengan harga yang relatif sangat murah.
“Dulu aku pernah beli dress untuk kondangan seharga Rp20.000. Banyak yang bilang barang mahal, tapi aku kasih tahu mereka kalau ini aku belinya di Pasar Poncol. Mereka pada enggak percaya,” tutur Hannah.
Thomasmanggalla
(ars)