Bodi dari Serat Karbon

Selasa, 28 April 2015 - 09:41 WIB
Bodi dari Serat Karbon
Bodi dari Serat Karbon
A A A
ZTE Blade Vec Pro ibarat kuda hitam di kelas smartphone mid-low. Dengan banderol Rp2,2 juta, ponsel asal China ini memiliki fitur yang cukup kompetitif.

Berbeda dengan Huawei yang masuk ke pasar Indonesia dengan portofolio ponsel premiumnya terlebih dulu, ZTE tidak malu untuk memasarkan model kelas mid-end dan low mereka. Salah satunya Blade Vec Pro yang sudah banyak di jual di berbagai gerai dan toko online. Pertama menggenggam ponsel ini, saya langsung melihat kover belakangnya.

Ya, ZTE menggunakan material carbon fiber yang menawarkan kesan kokoh dan elegan sekaligus melindungi dari goresan. Desain bodi Blade Vec Pro terlihat tegas, dengan garis bodi yang terasa kaku. Dua selot kartu micro SIM dan microSD ada di kiri, sementara tombol power yang empuk berdampingan dengan volume. Adapun port audio dan micro USB tersemat di bagian bawah bodi.

Ponsel ini terasa cukup maskulin. Blade Vec Pro memiliki layar HD 5 inci (1280x720 piksel) yang cukup tajam dengan kerapatan 291 ppi. Adapun sektor mesin penggeraknya memakai chipset Mediatek MTK6592 dengan prosesor Octa-Core ARM Cortex A7 berkecepatan 1.4GHz. Pelengkapnya adalah RAM 1 GB dan memori internal 8 GB, serta OS Android yang sudah KitKat.

Kamera utama 13 MP dan kamera depan 5 MP diatas kertas sudah setara dengan ponsel mid-end yang harganya dua kali lipat lebih mahal. Kualitasnya cukup baik, walau tidak istimewa. Blade Vec Pro juga didukung baterai berkapasitas 2300 mAh untuk memenuhi kebutuhan sumber dayanya.

Cukup lah untuk kegiatan seharihari. Tampilan interface-nya, kendati tidak sepopuler MIUI milik Xiaomi, namun cukup asyik. Ikonnya terlihat besar dan tajam, serta nyaman dinavigasikan. Dari kedua SIM yang ada, hanya SIM pertama yang sudah mendukung jaringan 3G HSDPA. Ponsel ini juga belum mendukung jaringan 4G LTE.

Secara keseluruhan, Blade Vec Pro cocok bagi pengguna yang ingin tampil beda, peduli dengan fitur serat karbon di bodi, dan tidak keberatan memakai merek China seperti ZTE yang belum terlalu populer di Indonesia.

Danang arradian
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1151 seconds (0.1#10.140)