Mencari Kota Paling Aman di Jalan
A
A
A
INDONESIA Road Safety Award (IRSA) akan digelar kembali. Ajang ini merupakan sarana yang tepat agar pemerintah kota atau kabupaten yang ada di Indonesia berkompetisi meningkatkan kinerja terbaik dalam tata kelola keselamatan jalan.
Perhelatan IRSA yang digagas oleh Adira Insurance semakin meningkat setiap tahunnya. Ajang yang digagas pertama kali pada 2013 tersebut terus mengalami peningkatan jumlah peserta, baik pemerintah kota maupun kabupaten.
Pada perhelatan IRSA 2013 tercatat hanya segelintir kota yang mengikuti ajang tersebut. Namun, pelaksanaan kedua pada 2014 jumlah peserta pemerintah kota dan kabupaten membengkak hingga 41 peserta. Pada tahun ketiga penyelenggaraannya, Indra Baruna, Chief Officer PT Asuransi Adira Dinamika, berharap jumlah peserta lebih meningkat lagi. Bertambahnya jumlah peserta, tentu saja akan berbanding lurus dengan tertekannya tingkat kecelakaan di jalan di berbagai wilayah di Indonesia.
“Kami berharap agar IRSA 2015 ini dapat diikuti oleh lebih banyak pemerintah kota/kabupaten di seluruh Indonesia agar penerapan tata kelola keselamatan di jalan dapat diterapkan dengan sangat baik sehingga dapat meminimalkan tingkat kecelakaan di jalan,” kata Indra Baruna. Indra Baruna mengatakan penyelenggaraan IRSA selama ini mendapatkan apresiasi positif dari seluruh peserta. Hal itu diketahui berdasarkan hasil riset yang dilakukan salah satu lembaga riset terpercaya.
Lembaga riset tersebut, menurut dia, melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan IRSA 2014. Berdasarkan hasil riset tersebut, pemerintah kota/kabupaten peserta IRSA 2014 menganggap road safety adalah aspek penting karena berkaitan dengan angka kematian karena kecelakaan yang tinggi. Beranjak dari hal tersebut, keberadaan IRSA diperlukan karena dianggap sebagai motivasi bagi pemerintah kota/kabupaten untuk terus peduli dan meningkatkan atau memaksimalkan usaha-usaha terkait keselamatan jalan.
“IRSA dianggap sebagai sesuatu yang baru, berbeda, dan penting,” kata Indra Baruna. Dalam hasil riset itu juga disebutkan, pemerintah kota/kabupaten peserta IRSA 2014 menganggap road safety adalah aspek penting karena berkaitan dengan angka kematian karena kecelakaan yang tinggi. Karenanya, keberadaan IRSA diperlukan karena dianggap sebagai motivasi bagi pemerintah kota/kabupaten untuk terus peduli dan meningkatkan atau memaksimalkan usaha-usaha terkait keselamatan jalan.
“IRSA adalah sebuah ajang yang dapat memotivasi dan meningkatkan kesadaran pemerintah kota/kabupaten bahwa road safety adalah tanggung jawab bersama dan bukan hanya instansi tertentu,” kata Indra Baruna. IRSA juga tidak hanya fokus pada peningkatan penerapan road safety , ajang ini juga memberikan fungsi kontrol dengan cara memberikan evaluasi dan masukan kepada pemerintah kota/kabupaten setempat terkait implementasi road safety .
Bahkan, setiap kota peserta IRSA bisa melihat perbandingan dengan kota lain untuk mengetahui kekurangan yang mereka miliki di daerahnya. Selain itu, terdapat manfaat tidak langsung yang dirasakan pemerintah kota/kabupaten peserta IRSA, di antaranya sebagai dasar bagi pemerintah kota/kabupaten dalam merumuskan anggaran yang terkait dengan perbaikan infrastruktur yang menunjang keselamatan jalan, pengembangan potensi daerah setempat sehingga wilayah tersebut nyaman untuk dihuni warga daerah setempat, serta perbaikan dan peningkatan ekonomi dan potensi wisata daerah setempat.
Inilah mengapa Indra Baruna sangat optimistis pelaksanaan IRSA 2015 akan berlangsung lebih ketat dibandingkan pada tahun sebelumnya. Pendaftaran untuk IRSA 2015 sudah dibuka dengan tahap pendaftaran dan shorlisting .
Masing- masing pemerintah kota atau kabupaten bisa mengikuti ajang ini dengan dua cara, yakni partisipatif (kota/kabupaten aktif melakukan pendaftaran) dan rekomendasi (direkomendasikan oleh sejumlah pakar keselamatan jalan). Setiap pemerintah kota atau kabupaten nantinya dibagi berdasarkan jumlah penduduknya. Kota yang memiliki penduduk lebih dari 1 juta jiwa akan masuk dalam kota metropolitan. Kota dengan jumlah penduduk 500.000 hingga 1 juta jiwa masuk di kategori kota besar.
Adapun kurang dari 500.000 penduduk masuk kategori kota sedang. “Untuk mendaftar IRSA 2015 sangat mudah. Kota/kabupaten hanya perlu mengunduh formulir yang terdapat di website www.roadsafetyaward.co.id, kemudian diisi dan dikirimkan kembali kepada kami,” ujar Indra Baruna.
Wahyu sibarani
Perhelatan IRSA yang digagas oleh Adira Insurance semakin meningkat setiap tahunnya. Ajang yang digagas pertama kali pada 2013 tersebut terus mengalami peningkatan jumlah peserta, baik pemerintah kota maupun kabupaten.
Pada perhelatan IRSA 2013 tercatat hanya segelintir kota yang mengikuti ajang tersebut. Namun, pelaksanaan kedua pada 2014 jumlah peserta pemerintah kota dan kabupaten membengkak hingga 41 peserta. Pada tahun ketiga penyelenggaraannya, Indra Baruna, Chief Officer PT Asuransi Adira Dinamika, berharap jumlah peserta lebih meningkat lagi. Bertambahnya jumlah peserta, tentu saja akan berbanding lurus dengan tertekannya tingkat kecelakaan di jalan di berbagai wilayah di Indonesia.
“Kami berharap agar IRSA 2015 ini dapat diikuti oleh lebih banyak pemerintah kota/kabupaten di seluruh Indonesia agar penerapan tata kelola keselamatan di jalan dapat diterapkan dengan sangat baik sehingga dapat meminimalkan tingkat kecelakaan di jalan,” kata Indra Baruna. Indra Baruna mengatakan penyelenggaraan IRSA selama ini mendapatkan apresiasi positif dari seluruh peserta. Hal itu diketahui berdasarkan hasil riset yang dilakukan salah satu lembaga riset terpercaya.
Lembaga riset tersebut, menurut dia, melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan IRSA 2014. Berdasarkan hasil riset tersebut, pemerintah kota/kabupaten peserta IRSA 2014 menganggap road safety adalah aspek penting karena berkaitan dengan angka kematian karena kecelakaan yang tinggi. Beranjak dari hal tersebut, keberadaan IRSA diperlukan karena dianggap sebagai motivasi bagi pemerintah kota/kabupaten untuk terus peduli dan meningkatkan atau memaksimalkan usaha-usaha terkait keselamatan jalan.
“IRSA dianggap sebagai sesuatu yang baru, berbeda, dan penting,” kata Indra Baruna. Dalam hasil riset itu juga disebutkan, pemerintah kota/kabupaten peserta IRSA 2014 menganggap road safety adalah aspek penting karena berkaitan dengan angka kematian karena kecelakaan yang tinggi. Karenanya, keberadaan IRSA diperlukan karena dianggap sebagai motivasi bagi pemerintah kota/kabupaten untuk terus peduli dan meningkatkan atau memaksimalkan usaha-usaha terkait keselamatan jalan.
“IRSA adalah sebuah ajang yang dapat memotivasi dan meningkatkan kesadaran pemerintah kota/kabupaten bahwa road safety adalah tanggung jawab bersama dan bukan hanya instansi tertentu,” kata Indra Baruna. IRSA juga tidak hanya fokus pada peningkatan penerapan road safety , ajang ini juga memberikan fungsi kontrol dengan cara memberikan evaluasi dan masukan kepada pemerintah kota/kabupaten setempat terkait implementasi road safety .
Bahkan, setiap kota peserta IRSA bisa melihat perbandingan dengan kota lain untuk mengetahui kekurangan yang mereka miliki di daerahnya. Selain itu, terdapat manfaat tidak langsung yang dirasakan pemerintah kota/kabupaten peserta IRSA, di antaranya sebagai dasar bagi pemerintah kota/kabupaten dalam merumuskan anggaran yang terkait dengan perbaikan infrastruktur yang menunjang keselamatan jalan, pengembangan potensi daerah setempat sehingga wilayah tersebut nyaman untuk dihuni warga daerah setempat, serta perbaikan dan peningkatan ekonomi dan potensi wisata daerah setempat.
Inilah mengapa Indra Baruna sangat optimistis pelaksanaan IRSA 2015 akan berlangsung lebih ketat dibandingkan pada tahun sebelumnya. Pendaftaran untuk IRSA 2015 sudah dibuka dengan tahap pendaftaran dan shorlisting .
Masing- masing pemerintah kota atau kabupaten bisa mengikuti ajang ini dengan dua cara, yakni partisipatif (kota/kabupaten aktif melakukan pendaftaran) dan rekomendasi (direkomendasikan oleh sejumlah pakar keselamatan jalan). Setiap pemerintah kota atau kabupaten nantinya dibagi berdasarkan jumlah penduduknya. Kota yang memiliki penduduk lebih dari 1 juta jiwa akan masuk dalam kota metropolitan. Kota dengan jumlah penduduk 500.000 hingga 1 juta jiwa masuk di kategori kota besar.
Adapun kurang dari 500.000 penduduk masuk kategori kota sedang. “Untuk mendaftar IRSA 2015 sangat mudah. Kota/kabupaten hanya perlu mengunduh formulir yang terdapat di website www.roadsafetyaward.co.id, kemudian diisi dan dikirimkan kembali kepada kami,” ujar Indra Baruna.
Wahyu sibarani
(ars)