59 Ribu Orang Terkena Rabies Tiap Tahunnya
A
A
A
LOS ANGELES - Rabies pada anjing menewaskan puluhan ribu orang setiap tahunnya. Aliansi Global bagi Pengendalian Rabies dan koordinator Grup Kemitraan bagi Pencegahan Rabies, Dr. Louise Taylor mengaku, ada cara untuk mencegah kematian akibat rabies. Namun cara tersebut tidak ditempuh oleh negara-negara yang dirugikan penyakit ini.
Dilansir dari VOA, sebuah studi terbaru memperkirakan rabies menewaskan 59.000 orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Jumlah ini merupakan jumlah korban rabies yang ditularkan oleh anjing.
Rabies kebanyakan disebarkan oleh anjing, walaupun bisa juga ditularkan oleh kelelawar. Sekitar 40-60% korban merupakan anak-anak berusia di bawah 16 tahun.
"Anak-anak cenderung lebih tertarik pada anjing. Dan mereka mungkin tidak mengerti bagaimana bersikap terhadap anjing. Mereka dapat lebih cenderung memprovokasi anjing dibandingkan orang dewasa," papar Taylor.
Asia, Afrika dan Amerika Latin merupakan negara di mana rabies menjadi endemi. Vaksinasi terhadap anjing rutin dilakukan di negara-negara maju, namun tidak demikian halnya di negara-negara berkembang.
"Di negara-negara berkembang, infrastruktur sistem layanan kesehatan bagi hewan lebih terbelakang dan belum terbangun jaringan distribusi vaksinasi berskala luas," ujarnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengategorikan rabies pada anjing sebagai penyakit tropis yang terabaikan (neglected tropical disease). Taylor berharap rabies masuk ke dalam prioritas kesehatan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan tahun ini.
Banyaknya anjing tidak divaksinasi, membuat banyak orang harus dirawat setelah digigit anjing. Mereka harus mendapat serangkaian suntikan untuk mencegah penyakit mematikan ini.
Pencegahan, menurutnya, adalah cara termudah untuk menyelamatkan nyawa, baik pada manusia maupun binatang.
Dilansir dari VOA, sebuah studi terbaru memperkirakan rabies menewaskan 59.000 orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Jumlah ini merupakan jumlah korban rabies yang ditularkan oleh anjing.
Rabies kebanyakan disebarkan oleh anjing, walaupun bisa juga ditularkan oleh kelelawar. Sekitar 40-60% korban merupakan anak-anak berusia di bawah 16 tahun.
"Anak-anak cenderung lebih tertarik pada anjing. Dan mereka mungkin tidak mengerti bagaimana bersikap terhadap anjing. Mereka dapat lebih cenderung memprovokasi anjing dibandingkan orang dewasa," papar Taylor.
Asia, Afrika dan Amerika Latin merupakan negara di mana rabies menjadi endemi. Vaksinasi terhadap anjing rutin dilakukan di negara-negara maju, namun tidak demikian halnya di negara-negara berkembang.
"Di negara-negara berkembang, infrastruktur sistem layanan kesehatan bagi hewan lebih terbelakang dan belum terbangun jaringan distribusi vaksinasi berskala luas," ujarnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengategorikan rabies pada anjing sebagai penyakit tropis yang terabaikan (neglected tropical disease). Taylor berharap rabies masuk ke dalam prioritas kesehatan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan tahun ini.
Banyaknya anjing tidak divaksinasi, membuat banyak orang harus dirawat setelah digigit anjing. Mereka harus mendapat serangkaian suntikan untuk mencegah penyakit mematikan ini.
Pencegahan, menurutnya, adalah cara termudah untuk menyelamatkan nyawa, baik pada manusia maupun binatang.
(nfl)