Bahaya Komplikasi Penyakit Diabetes

Rabu, 06 Mei 2015 - 09:04 WIB
Bahaya Komplikasi Penyakit Diabetes
Bahaya Komplikasi Penyakit Diabetes
A A A
Mengelola diabetes memang tidak mudah. Karena bila tidak dikelola dengan baik, diabetes bisa menyebabkan penyakit lain, seperti jantung dan gagal ginjal. Meskipun diabetes melitus (DM) sudah sangat populer, masih banyak orang yang tidak menyadari dan cenderung meremahkan penyakit ini.

Apalagi bagi penderita prediabetes. Mereka banyak yang tak sadar sudah mulai terkena diabetes. Karena mereka masih mereka masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari di rumah dan di kantor. Biasanya orang baru menyadari dirinya terkena diabetes saat sudah parah dan terjadi komplikasi diabetes.

Padahal, jika sudah terjadi komplikasi, bisa sangat berbahaya. Jika tak dikelola dengaan baik penyakit diabetes dapat menyebabkan penyakit jantung, gagal ginjal, kerusakan mata, dan lainnya. “Bahkan yang telah didiagnosis terkena diabetes yang bersinggungan dengan penyakit lain, keadaannya akan semakin parah, seperti tuberkulosis kronis,” ungkap drg Dyah Erti Mustikawati, Kepala Sub-Direktorat Pengendalian Diabetes Melitus, Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI.

Diabetes sebenarnya tak muncul secara tibatiba. Boleh dibilang perkembangan penyakit ini cukup lama. Prosesnya bisa berlangsung dalam hitungan tahun. Dengan proses ini, sebenarnya sangat mungkin mewaspadai penyakit ini. Salah satunya dengan memeriksakan gula darah secara rutin. Apalagi bagi mereka yang berisiko tinggi terhadap penyakit ini. Dr Fatimah Eliana Taufik SpPD KEMD, dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin dan metabolik di RS Mitra Kemayoran Jakarta menuturkan, pengelolaan DM sangat penting untuk menghindari komplikasi.

“Langkah utama pengelolaan DM adalah pengelolaan non-farmakologis berupa perencanaan makan dan kegiatan jasmani. Jika kadar gula darah dapat selalu dikendalikan dengan baik, diharapkan semua penyakit menahun tersebut dapat dicegah, paling tidak dihambat,” katanya. Pola makan sangat penting bagi penderita diabetes. Pola makan pada penderita diabetes harus benar-benar diperhatikan.

Baik jadwal, jumlah, maupun jenis makanan yang dikonsumsi. Mengingat penderita diabetes biasanya memiliki kecenderungan kandungan gula darah yang tidak meningkat drastis setelah mengonsumsi jenis makanan tertentu. Oleh sebab itu, pola makan dan jenis makanan penyakit diabetes ini harus diatur. Sementara aktivitas fisik sangat penting untuk mengontrol gula darah.

Jalan kaki bisa menjadi salah satu pilihannya. “Lakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki selama 30 menit, olahraga sedang seperti jalan cepat selama 20 menit, dan olahraga berat misal joging,” kata Fatima. Penyakit diabetes terjadi manakala jumlah atau konsentrasi glukosa atau gula di dalam darah melebih keadaan normal. Konsentrasi gula darah dikatakan normal bila dalam keadaan puasa pada pagi hari tidak melebihi 100 mg/dL.

Sementara, seseorang dikatakan mengidap diabetes mellitus ketika konsentrasi gula darah dalam keadaan puasa pada pagi hari lebih atau sama dengan 126 mg/dL, dan 2 jam setelah makan akan sama atau lebih dari 200 mg/dL. Diabetes merupakan penyakit atau kelainan yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Hal itu karena kekurangan hormon insulin yang berfungsi membantu tubuh mendapatkan energi dari makanan.

Gejala penyakit diabetes terjadi secara bertahan dan perlahan-lahan. Gejala awal yang ringan dapat berupa selalu haus, selalu lapar, sering kencing, berkurangnya penglihatan (pandangan menjadi kabur), berat badan turun tanpa sebab yang jelas, dan rasa lesu cepat lelah. Kemudian dapat juga dirasakan kesemutan atau rasa baal, atau rasa sakit pada tangan dan kaki, kulit kering, gatal-gatal serta infeksi pada kulit, gusi, kandung kencing atau vagina yang berulang dan proses penyembuhan yang lama.

Data Riskesdas menyebutkan bahwa justru banyak penderitanya yang tidak sadar bahwa dirinya terkena diabetes. Pada tahun 2007 sebanyak 5,7% masyarakat Indonesia menderita diabetes mellitus. Dari angka yang terdiagnosis tersebut, sebanyak 73,7% penderita tidak menyadari bahwa mereka mengidap diabetes. Adapun pada tahun 2013, 6,9% masyarakat terjangkit diabetes, dan sebanyak 69,9% dari mereka tidak menyadari hal tersebut.

Larissa huda
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8257 seconds (0.1#10.140)