Pelaku Poligami Rentan Kena Penyakit Jantung

Rabu, 06 Mei 2015 - 09:06 WIB
Pelaku Poligami Rentan Kena Penyakit Jantung
Pelaku Poligami Rentan Kena Penyakit Jantung
A A A
Berpoligami ternyata memiliki efek negatif bagi kesehatan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa para pelaku poligami berisiko empat kali lebih tinggi terkena penyakit jantung.

Dalam sebuah penelitian terbaru yang dilakukan King Faisal Specialist Hospital and Research Center di Jeddah, Arab Saudi, para periset menyatakan, tekanan dalam menjalankan banyak rumah tangga dan “terkurasnya emosi” dalam poligami bisa menyebabkan ketegangan di dalam jantung. Kajian ini dipresentasikan di acara Asian Pacific Society of Cardiology Congress di Abu Dhabi.

Para periset juga memaparkan kaitan antara jumlah istri dan masalah jantung ini signifikan. Penelitian ini melibatkan 687 pria di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Dua pertiga dari pria yang terlibat dalam kajian ini adalah pelaku monogami. Sisanya memiliki antara 2-4 istri. Totalnya, 68% responden memiliki satu istri dan 19% lainnya punya 2 istri. Adapun 10% punya 3 istri dan 3% punya 4 istri.

“Kami menemukan keterkaitan antara meningkatnya jumlah istri dan beratnya serta jumlah penghambatan koroner. Ini bisa terjadi karena adanya keharusan mempertahankan rumah tangga yang terpisah, melipatgandakan beban finansial dan emosi. Tiap rumah tangga harus diperlakukan secara adil dan sejajar, serta tekanan untuk melakukan ini bagi sejumlah pasangan dan mungkin sejumlah anak cukup besar,” ujar Amin Daulah, salah satu penulis penelitian ini, seperti dikutip Telegraph.

Menurut dia, sejumlah faktor lain-seperti level kegiatan fisik dan keintiman-yang bisa memengaruhi level penyakit jantung harus dianalisis lebih dalam. Kajian ini bersifat observasional. Mereka meneliti hubungan antara keberadaan dan keparahan penyakit arteri koroner (CAD) dan jumlah istri. Responden pria diperiksa jantungnya di lima rumah sakit. Mereka rata-rata berusia 59 tahun.

Ada basis berbeda menurut jumlah istri. Pria dengan lebih dari satu istri biasanya lebih tua, tinggal di kawasan pedesaan, memiliki incomelebih tinggi. Mereka juga punya sejarah menjalani coronary artery bypass grafting (CABG). Dalam kajian ini, periset melihat bahwa pria yang mempraktikkan poligami punya risiko terkena penyakit jantung hingga 4,6 kali lipat.

Mereka juga memiliki risiko 3,5 lipat terkena penyakit jantung di arteri utama kiri dan 2,6 lipat terkena penyakit multipembuluh darah. “Ada bukti bahwa orang-orang yang telah menikah punya kesehatan yang lebih baik dan berumur panjang. Namun, sampai saat ini belum ada kajian yang menaksir efek poligami terhadap kesehatan kardiovaskular.

Pria yang mempraktikkan poligami bisa punya istri hingga empat orang yang bisa tinggal di kawasan yang sama atau berbeda, tapi biasanya tidak tinggal di rumah yang sama,” ujar Daulah. Poligami dipraktikkan, terutama di Afrika bagian utara dan barat, Timur Tengah, Asia Tengah, dan Asia Tenggara.

Menurut Daulah, meskipun orang Arab Saudi dan Uni Emirat Arab mendapatkan sokongan dana dari pemerintah, pelaku poligami mungkin butuh lebih dari satu pemasukan. Mereka sering kali bekerja tambahan atau mendapatkan tekanan tambahan melakukan perjalanan harian ke kawasan kota untuk pekerjaan dengan bayaran lebih tinggi.

Larissa/sindonews
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3187 seconds (0.1#10.140)