Pesona MPV Belum Pudar

Kamis, 07 Mei 2015 - 09:08 WIB
Pesona MPV Belum Pudar
Pesona MPV Belum Pudar
A A A
Sejak diperkenalkan pertama kali pada 2004 silam, mobil jenis MPV mampu menjadi primadona di pasar domestik. Karakteristik masyarakat Indonesia sangat mendukung pangsa pasar MPV untuk berkembang.

Apalagi ketika disuguhi banyak fitur keamanan, kenyamanan, dan harga yang makin kompetitif. Periode 2004 hingga 2014 menjadi masa keemasan mobil MPV, khususnya jenis low MPV. Hampir semua merek memiliki varian jenis ini, mulai Toyota Avanza, Honda Brio, hingga Suzuki Ertiga. Pangsa pasar setiap tahun tak tanggung-tanggung, mencapai lebih dari 52%.

Berbagai fitur terbaru disematkan para agen pemegang merek (APM) di mobil murah itu. Ramainya permintaan kendaraan yang mampu memuat banyak penumpang, nyaman, serta harga terjangkau membuat kendaraan MPV mendominasi penjualan automotif di Tanah Air.

Meski angka penjualan kendaraan MPV sepanjang kuartal I (Januari- Maret) 2015 mengalami penurunan yang lebih dalam dibandingkan segmen lainnya, kalangan APM masih optimistis pesona MPV belum pudar. “Konsumen MPV memang lebih sensitif terhadap perkembangan dinamika pasar, terutama di segmen low MPV,” kata Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Suparno Djasmin.

Pangsa pasar di segmen mobil penumpang turun secara signifikan menjadi 48,37% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu, yakni 54,80%. Penurunan terbesar terjadi di segmen low MPV, yaitu dari 45,37% menjadi 37,85%. Secara keseluruhan, total penjualan wholesale MPV pada kuartal I 2015 turun 26,70% dibandingkan pada tahun 2014 sebesar 132.147 unit.

Dari jumlah itu, yang terserap di pasar ritel baru mencapai 89.587 unit atau turun 25,47% dibandingkan kuartal I 2104 sebesar 120.207 unit. Adapun penjualan Toyota, menurut Suparno Djasmin, tidak terlepas dari tren pasar tersebut. Meski ikut terkoreksi, pangsa pasar mobil MPV Toyota tetap bertahan sebagai market leader di segmen itu.

Di segmen medium, penjualan Kijang Innova pada kuartal I 2015 mencapai 5.240 unit dengan pangsa pasar 84,04% atau lebih baik dibandingkan kuartal I 2014 di posisi 82,82%. Di segmen low MPV yang persaingannya semakin ketat seiring masuknya sejumlah pemain baru, Avanza sebagai andalan Toyota masih menjadi mobil terlaris. Penjualan pionir low MPV ini di pasar ritel mencapai 42,32%.

“Sama seperti pesaing lainnya di segmen low MPV, total penjualan Avanza juga terkoreksi, tapi market share -nya sedikit meningkat. Ini merupakan indikator bahwa minat pelanggan terhadap mobil ini tetap yang tertinggi,” kata Suparno. Dia mengakui, persaingan di kelas low MPV merupakan yang paling ketat.

Segmen ini merupakan ceruk terbesar sehingga menjadi incaran sebagian besar APM. Saat ini tidak kurang dari 5 brand bersaing ketat di segmen low MPV ini, yaitu Avanza, Xenia, Mobilio, dan Ertiga. Suparno optimistis melihat kinerja penjualan selama ini. Toyota Avanza sebagai pionir segmen low MPV akan mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Dari tahun ke tahun sejak 2004 lalu, Toyota Avanza berhasil menjadi mobil terlaris di Indonesia. Angka penjualannya selalu jauh di atas pesaing. Berbeda dengan pesaingnya, sejak awal Toyota Avanza memang didisain sebagai mobil MPV untuk pasar Indonesia. Hal ini antara lain terlihat dari kelebihannya pada endurance -nya. Angka penjualan Avanza merupakan bukti bahwa mobil ini tetap bertahan sebagai pilihan terbaik bagi konsumen, termasuk di pasar mobil bekas.

“Selain endurance -nya yang sudah terbukti, dukungan layanan purnajual pada jaringan layanan Toyota yang semakin luas menjadikan mobil ini digemari konsumen,” kata Suparno. Sementara, Deputi 4W Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales Davy Tuilan mengatakan, MPV masih menjadi primadona konsumen Indonesia.

“Wajar saat pasar turun, demand MPV juga turun,” ujarnya kepada KORAN SINDO. Suzuki disebutsebut bakal merilis model terbaru low MPV Suzuki Ertiga. “Kami masih menunggu momentum,” kata Davy. Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman MR mengatakan, meski pasar domestik stagnan, ke depan pasar kendaraan akan cerah, apalagi jika pertumbuhan ekonomi bisa mencapai target.

“Kemarin kan memang ada pelambatan pertumbuhan. Namun, saya harap itu hanya sementara,” ujar Sudirman. Mengenai segmen MPV premium, Suparno mengatakan, pasarnya juga mengalami penurunan. “Dengan adanya produk terbaru dari Alphard dan Vellfire, penjualan di segmen premium diharapkan akan meningkat,” katanya.

Anton c
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6097 seconds (0.1#10.140)