; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Gadget Bisa Pengaruhi Perkembangan Komunikasi Anak
Gadget Bisa Pengaruhi Perkembangan Komunikasi Anak
A
A
A
JAKARTA - Penggunaan gadget bagi anak-anak, terutama remaja saat ini seakan sulit untuk dibendung. Meski gadget memiliki dampak yang positif dan negatif bagi anak, tetapi orangtua memiliki kekhawatiran tersendiri.
Ketua Yayasan Bina Karakter Tunas Muda Sesilia, Peranginangin menuturkan, orangtua khawatir anak yang kerap main gadget akan sulit berkomunikasi. Bahkan, hal itu juga membuat anak tidak terbuka dengan orang tua.
"Kita tidak bisa menghindari penggunaaan gadget. Karena, gadget saat ini sudah seperti tsunami gadget. Anak yang suka main gadget akan sulit berkomunikasi dengan baik," kata Sesilia Peranginangin kepada Sindonews usai meluncurkan buku "Think & Act Like A Champion" di Jakarta, Sabtu (9/5).
Meski demikian, kata Direktur Champion Trens itu, sebagai orangtua tidak boleh menyerah untuk terus mengontrol perkembangan anaknya. Pasalnya peran orangtua sangat penting untuk pertumbuhan sang buah hati.
"Kita (juga) tidak boleh terbawa oleh itu, jadi yang harus kita lakukan adalah mengajak anak untuk punya momen-momen khusus (bersama orangtua)," tuturnya.
Karena, sambungnya, anak yang kerap main gadget akan menjadi anak yang introvert atau tertutup. Dia tidak mau cerita ke orangtua lantaran lebih asyik menulis status di sosial media atau komunikasi hanya lewat gadget.
"Kekhawatiran kita, kalau anak main gadget dia tidak bisa ngomong. Karena, komunikasi lebih asyik lewat BBM (Blackberry Messenger). Padahal orangtua dan anak perlu komunikasi face to face. Makanya kita harus buat momen khusus untuk hal itu," terang ibu dua anak ini.
Selain itu, terangnya, sebagai orang tua tidak boleh selalu menyalahkan anak. Karena, sebagai orangtua kita harus membimbing agar buah hati kita menjadi sukses. "Sebenarnya anak itu kalau tidak biasa komunikasi akan diam. Jadi orangtua jangan menghakimi," tutupnya.
Ketua Yayasan Bina Karakter Tunas Muda Sesilia, Peranginangin menuturkan, orangtua khawatir anak yang kerap main gadget akan sulit berkomunikasi. Bahkan, hal itu juga membuat anak tidak terbuka dengan orang tua.
"Kita tidak bisa menghindari penggunaaan gadget. Karena, gadget saat ini sudah seperti tsunami gadget. Anak yang suka main gadget akan sulit berkomunikasi dengan baik," kata Sesilia Peranginangin kepada Sindonews usai meluncurkan buku "Think & Act Like A Champion" di Jakarta, Sabtu (9/5).
Meski demikian, kata Direktur Champion Trens itu, sebagai orangtua tidak boleh menyerah untuk terus mengontrol perkembangan anaknya. Pasalnya peran orangtua sangat penting untuk pertumbuhan sang buah hati.
"Kita (juga) tidak boleh terbawa oleh itu, jadi yang harus kita lakukan adalah mengajak anak untuk punya momen-momen khusus (bersama orangtua)," tuturnya.
Karena, sambungnya, anak yang kerap main gadget akan menjadi anak yang introvert atau tertutup. Dia tidak mau cerita ke orangtua lantaran lebih asyik menulis status di sosial media atau komunikasi hanya lewat gadget.
"Kekhawatiran kita, kalau anak main gadget dia tidak bisa ngomong. Karena, komunikasi lebih asyik lewat BBM (Blackberry Messenger). Padahal orangtua dan anak perlu komunikasi face to face. Makanya kita harus buat momen khusus untuk hal itu," terang ibu dua anak ini.
Selain itu, terangnya, sebagai orang tua tidak boleh selalu menyalahkan anak. Karena, sebagai orangtua kita harus membimbing agar buah hati kita menjadi sukses. "Sebenarnya anak itu kalau tidak biasa komunikasi akan diam. Jadi orangtua jangan menghakimi," tutupnya.
(nug)
Explore More