Angelina Jolie Desak Warga AS Tetap Hubungan dengan Pihak Rentan Pelecehan
Selasa, 14 April 2020 - 12:28 WIB
LOS ANGELES - Aktris yang juga aktivis Angelina Jolie mendesak sesama warga Amerika Serikat (AS) untuk tetap berhubungan dengan keluarga ataupun teman yang rentan mengalami pelecehan selama lockdown akibat pandemi COVID-19. Ia juga meminta warga melaporkan pelecehan terhadap anak kepada pihak berwenang.
Dalam sebuah artikel untuk majalah Time, Jolie mengaku khawatir pada keselamatan anak-anak selama masa karantina mandiri di rumah.
"(Mereka) sangat rentan terhadap begitu banyak dampak sekunder pandemi ini. Mengisolasi korban dari keluarga dan teman adalah taktik kontrol yang dilakukan oleh pelaku kekerasan, yang berarti bahwa jarak sosial yang diperlukan untuk menghentikan COVID-19 adalah tindakan yang secara tidak sengaja akan memicu peningkatan trauma serta penderitaan bagi anak-anak yang rentan. Sudah ada laporan meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga di seluruh dunia, termasuk pembunuhan dengan kekerasan," kata Jolie.
Dikutip dari laman Aceshowbiz, ibu enam orang anak itu juga prihatin dengan sekolah-sekolah yang ditutup. Ia takut anak-anak tidak lagi memiliki jalan keluar dari pelecehan yang mungkin mereka alami di rumah.
"Ini adalah peluang hidup serta perisai yang menawarkan perlindungan atau setidaknya penangguhan hukuman sementara dari kekerasan, eksploitasi, dan keadaan sulit lain. Termasuk eksploitasi seksual, pernikahan paksa, pekerja anak, dan kekerasan dalam rumah tangga," jelas Jolie.
"Bukan hanya anak-anak kehilangan dukungan. Lockdown juga berarti lebih sedikit mata orang dewasa yang melihat tentang situasi mereka," lanjutnya.
Bintang film Salt itu mendesak masyarakat untuk membuat panggilan pada keluarga atau teman, terutama saat mereka memiliki kekhawatiran bahwa seseorang rentan mengalami kekerasan.
Dalam sebuah artikel untuk majalah Time, Jolie mengaku khawatir pada keselamatan anak-anak selama masa karantina mandiri di rumah.
"(Mereka) sangat rentan terhadap begitu banyak dampak sekunder pandemi ini. Mengisolasi korban dari keluarga dan teman adalah taktik kontrol yang dilakukan oleh pelaku kekerasan, yang berarti bahwa jarak sosial yang diperlukan untuk menghentikan COVID-19 adalah tindakan yang secara tidak sengaja akan memicu peningkatan trauma serta penderitaan bagi anak-anak yang rentan. Sudah ada laporan meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga di seluruh dunia, termasuk pembunuhan dengan kekerasan," kata Jolie.
Dikutip dari laman Aceshowbiz, ibu enam orang anak itu juga prihatin dengan sekolah-sekolah yang ditutup. Ia takut anak-anak tidak lagi memiliki jalan keluar dari pelecehan yang mungkin mereka alami di rumah.
"Ini adalah peluang hidup serta perisai yang menawarkan perlindungan atau setidaknya penangguhan hukuman sementara dari kekerasan, eksploitasi, dan keadaan sulit lain. Termasuk eksploitasi seksual, pernikahan paksa, pekerja anak, dan kekerasan dalam rumah tangga," jelas Jolie.
"Bukan hanya anak-anak kehilangan dukungan. Lockdown juga berarti lebih sedikit mata orang dewasa yang melihat tentang situasi mereka," lanjutnya.
Bintang film Salt itu mendesak masyarakat untuk membuat panggilan pada keluarga atau teman, terutama saat mereka memiliki kekhawatiran bahwa seseorang rentan mengalami kekerasan.
(tsa)
tulis komentar anda