Mengenal Pentingnya IVUS dan OCT, Teknologi yang Digunakan untuk Penanganan Penyakit Jantung
Jum'at, 07 April 2023 - 17:58 WIB
JAKARTA - Pasien jantung koroner mungkin akan disarankan menjalani terapi Percutaneous Coronary Intervention (PCI) yang biasanya melibatkan balonisasi atau pemasangan stent.
PCI sendiri menurut laporan resmi National Cardiovascular Center Harapan Kita adalah prosedur intervensi non bedah dengan menggunakan kateter untuk melebarkan atau membuka pembuluh darah koroner yang menyempit, bisa menggunakan balon atau stent.
Penyempitan pembuluh darah dapat terjadi akibat proses aterosklerosis. Aterosklerosis adalah endapan yang terdapat di dalam pembuluh darah koroner jantung atau di pembuluh darah utama dari hasil proses metabolisme tubuh selama bertahun-tahun.
"Plak itu terdiri dari deposit lemak, kolesterol, kalsium, sampah metabolisme, sel, dan fibrin atau zat pembekuan darah," kata Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Mitra Keluarga Kelapa Gading dr Utojo Lubiantoro, Sp.JP, saat ditemui MNC Portal, beberapa waktu lalu.
Dalam pelaksanaan terapi PCI untuk penanganan penyakit jantung koroner, dokter akan memompa balon untuk kemudian didorong atau menekan plak ke dinding pembuluh darah arteri, sehingga darah bisa mengalir setidaknya lebih lancar.
"Ini biasanya ditandai pasien merasa napasnya lebih lega atau tubuhnya tidak terasa sesak terhimpit sesuatu," kata dr Utojo.
Selain dengan balonisasi, PCI juga bisa dikerjakan dengan pemasangan stent. Agar hasil terapi lebih optimal, sebelum pasang stent, dokter bakal melakukan tindakan IVUS atau OCT supaya dapat diketahui bagian mana di area pembuluh darah jantung koroner yang membutuhkan stent.
IVUS merupakan kepanjangan dari IntraVascular UltraSound. Teknologi ini diperlukan sebelum pemasangan stent untuk melihat bagian dalam pembuluh arteri.
PCI sendiri menurut laporan resmi National Cardiovascular Center Harapan Kita adalah prosedur intervensi non bedah dengan menggunakan kateter untuk melebarkan atau membuka pembuluh darah koroner yang menyempit, bisa menggunakan balon atau stent.
Penyempitan pembuluh darah dapat terjadi akibat proses aterosklerosis. Aterosklerosis adalah endapan yang terdapat di dalam pembuluh darah koroner jantung atau di pembuluh darah utama dari hasil proses metabolisme tubuh selama bertahun-tahun.
"Plak itu terdiri dari deposit lemak, kolesterol, kalsium, sampah metabolisme, sel, dan fibrin atau zat pembekuan darah," kata Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Mitra Keluarga Kelapa Gading dr Utojo Lubiantoro, Sp.JP, saat ditemui MNC Portal, beberapa waktu lalu.
Dalam pelaksanaan terapi PCI untuk penanganan penyakit jantung koroner, dokter akan memompa balon untuk kemudian didorong atau menekan plak ke dinding pembuluh darah arteri, sehingga darah bisa mengalir setidaknya lebih lancar.
"Ini biasanya ditandai pasien merasa napasnya lebih lega atau tubuhnya tidak terasa sesak terhimpit sesuatu," kata dr Utojo.
Selain dengan balonisasi, PCI juga bisa dikerjakan dengan pemasangan stent. Agar hasil terapi lebih optimal, sebelum pasang stent, dokter bakal melakukan tindakan IVUS atau OCT supaya dapat diketahui bagian mana di area pembuluh darah jantung koroner yang membutuhkan stent.
IVUS merupakan kepanjangan dari IntraVascular UltraSound. Teknologi ini diperlukan sebelum pemasangan stent untuk melihat bagian dalam pembuluh arteri.
tulis komentar anda