Sandiaga Targetkan Investasi Rp119 Triliun untuk Kembangkan Pariwisata dan Lapangan Kerja
Rabu, 14 Juni 2023 - 19:00 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan investasi sebesar USD6 miliar - USD8 miliar atau Rp89 triliun - Rp119 triliun untuk membangkan pariwisata dan menciptakan lapangan kerja berkualitas di Indonesia.
Hal tersebut dibuktikan melalui pertemuan bertajuk Investor Roundtable Discussion with Minister or Tourism and Creative Economy of Indonesia di Park Hyatt Hotel, Jakarta Pusat (14/6/2023). Acara ini dihadiri Sandiaga dan bussiness leaders internasional serta Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah Founder & Chairman Midas International Asset Management Soonyoung Chang, CEO Air Asia Group Tony Fernandes, Chairman SHK Corporation Seunghuang Lee, Chairman Acrombie & Kent Manfredi Lefebvre D'Ovidio, President Director MNC Group Hary Tanoesoedibjo.
CEO PT. Bakrie & Brothers Tbk Anindya N. Bakrie, Chairman Indonesian Chambers of Commerce and Industry M. Arsjad Rasjid P.M, dan Commissioneer Kura kura Bali Turtle Development Tantowi Yahya.
Adapun tujuan utama pertemuan ini adalah meningkatkan investasi baik dari asing maupun dalam negeri. Di mana diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan terciptanya lapangan kerja berkualitas.
"Kalau diagregasi kita menargetkan investasi senilai USD 6 miliar - USD8 miliar. Dari nilai tersebut bisa diciptakan sebanyak 4 juta lapangan kerja di beberapa tahun ke depan," kata Sandiaga.
Prioritas investasi, dijelaskan Sandiaga akan dikucurkan untuk membuka akomodasi hotel berkualitas di lima destinasi super prioritas. Pihaknya juga tengah mendorong maskapai lokal maupun internasional untuk membuka penerbangan langsung ke destinasi tersebut.
Sejauh ini, maskapai asal Malaysia, Air Asia lah yang sudah menunjukkan ketertarikan. Air Asia bahkan telah membuka beberapa rute ke sejumlah destinasi super prioritas, seperti Labuan Bajo.
Selain membahas pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang pariwisata, Sandiaga menjelaskan pertemuan ini juga membuahkan sejumlah masukkan bagi pihaknya maupun pemerintah Indonesia secara umum.
"Selain direct conectivity, kami juga menerima masukkan mengenai sejumlah regulasi dan golden visa yang sedang kita persiapkan untuk ditawarkan kepada para investor," tandasnya.
Hal tersebut dibuktikan melalui pertemuan bertajuk Investor Roundtable Discussion with Minister or Tourism and Creative Economy of Indonesia di Park Hyatt Hotel, Jakarta Pusat (14/6/2023). Acara ini dihadiri Sandiaga dan bussiness leaders internasional serta Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah Founder & Chairman Midas International Asset Management Soonyoung Chang, CEO Air Asia Group Tony Fernandes, Chairman SHK Corporation Seunghuang Lee, Chairman Acrombie & Kent Manfredi Lefebvre D'Ovidio, President Director MNC Group Hary Tanoesoedibjo.
CEO PT. Bakrie & Brothers Tbk Anindya N. Bakrie, Chairman Indonesian Chambers of Commerce and Industry M. Arsjad Rasjid P.M, dan Commissioneer Kura kura Bali Turtle Development Tantowi Yahya.
Baca Juga
Adapun tujuan utama pertemuan ini adalah meningkatkan investasi baik dari asing maupun dalam negeri. Di mana diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan terciptanya lapangan kerja berkualitas.
"Kalau diagregasi kita menargetkan investasi senilai USD 6 miliar - USD8 miliar. Dari nilai tersebut bisa diciptakan sebanyak 4 juta lapangan kerja di beberapa tahun ke depan," kata Sandiaga.
Prioritas investasi, dijelaskan Sandiaga akan dikucurkan untuk membuka akomodasi hotel berkualitas di lima destinasi super prioritas. Pihaknya juga tengah mendorong maskapai lokal maupun internasional untuk membuka penerbangan langsung ke destinasi tersebut.
Sejauh ini, maskapai asal Malaysia, Air Asia lah yang sudah menunjukkan ketertarikan. Air Asia bahkan telah membuka beberapa rute ke sejumlah destinasi super prioritas, seperti Labuan Bajo.
Baca Juga
Selain membahas pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang pariwisata, Sandiaga menjelaskan pertemuan ini juga membuahkan sejumlah masukkan bagi pihaknya maupun pemerintah Indonesia secara umum.
"Selain direct conectivity, kami juga menerima masukkan mengenai sejumlah regulasi dan golden visa yang sedang kita persiapkan untuk ditawarkan kepada para investor," tandasnya.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda