Hutan sebagai Pemasok Oksigen Alami Kerusakan 70 Persen, dari Penebangan Liar hingga Tambang
Senin, 14 Agustus 2023 - 23:30 WIB
JAKARTA - Hutan disebut sebagai paru-paru dunia. Ini karena hutan sebagai pemasok oksigen terbesar bagi bumi. Namun, saat ini sekira 70 persen mengalami kerusakan.
Indonesia diketahui sebagai salah satu negara yang memiliki hutan yang sangat luas. Bacaleg DPR RI Dapil Jateng 3 Partai Perindo, Transtoto Handadhari mengatakan Indoesia memiliki hutan seluas 143 juta hektare atau setara dengan 80 persen dari dataran. Sedangkan hutan dilautan ada sekitar 220 juta hektare.
"Kenapa hutan? Bukan karena kayunya tapi di dalamnya, ekosistemnya. Itu mengapa hutan sangat penting," ujar Transtoto Handadhari seperti dikutip dari Podcast Aksi Nyata bertajuk 'Miris! Hutan Indonesia Semakin Rusak, Solusinya Bagaimana? Pada Senin (14/8/2023)
Sayangnya, lanjut Transtoto, dari 143 juta hektare hutan di Indonesia, sekira 60 sampai 70 juta hektare mengalami kerusakan.
"Sangat sedih, rusaknya macam-macam, mulai dari penebangan liar, alih fungsi jadi sawit dan tambang," ujar dia.
Menurut Transtoto, rusaknya hutan selama ini tentu tidak memiliki kerugian yang besar dari segi lingkungan waktu, hingga biaya.
"Hutan yg rusak kalau dinilai dengan uang, mahal. Kalau 60-70 juta hektar yang rusak itu itu setara dengan Rp7.500 triliun dan butuh waktu 200-300 tahun untuk memperbaikinya," ucap dia.
Bahkan, Indonesia pernah kehilangan 4 juta hektare hutan dalam setahun. Hal itu tentu saja membuat dia merasa sedih.
Untuk itu, salah satu cara yang dia lakukan adalah dengan terjun ke dunia politik demi menyelamatkan hutan.
"Akhirnya saya berpikir kenapa hutanku rusak? Karena salahku sendiri. Karena saya ini tidak berpolitik, kalau para rimbawan mau berpolitik mau membela hutan, hutan tidak serusak ini parahnya," ujar dia.
Transtoto akhirnya terjun ke dunia politik sebagai Bacaleg DPR RI Dapil Jateng 3 Partai Perindo. Bila terpilih nanti, dia akan membela hutan agar tetap terjaga.
Indonesia diketahui sebagai salah satu negara yang memiliki hutan yang sangat luas. Bacaleg DPR RI Dapil Jateng 3 Partai Perindo, Transtoto Handadhari mengatakan Indoesia memiliki hutan seluas 143 juta hektare atau setara dengan 80 persen dari dataran. Sedangkan hutan dilautan ada sekitar 220 juta hektare.
"Kenapa hutan? Bukan karena kayunya tapi di dalamnya, ekosistemnya. Itu mengapa hutan sangat penting," ujar Transtoto Handadhari seperti dikutip dari Podcast Aksi Nyata bertajuk 'Miris! Hutan Indonesia Semakin Rusak, Solusinya Bagaimana? Pada Senin (14/8/2023)
Sayangnya, lanjut Transtoto, dari 143 juta hektare hutan di Indonesia, sekira 60 sampai 70 juta hektare mengalami kerusakan.
"Sangat sedih, rusaknya macam-macam, mulai dari penebangan liar, alih fungsi jadi sawit dan tambang," ujar dia.
Menurut Transtoto, rusaknya hutan selama ini tentu tidak memiliki kerugian yang besar dari segi lingkungan waktu, hingga biaya.
"Hutan yg rusak kalau dinilai dengan uang, mahal. Kalau 60-70 juta hektar yang rusak itu itu setara dengan Rp7.500 triliun dan butuh waktu 200-300 tahun untuk memperbaikinya," ucap dia.
Bahkan, Indonesia pernah kehilangan 4 juta hektare hutan dalam setahun. Hal itu tentu saja membuat dia merasa sedih.
Untuk itu, salah satu cara yang dia lakukan adalah dengan terjun ke dunia politik demi menyelamatkan hutan.
"Akhirnya saya berpikir kenapa hutanku rusak? Karena salahku sendiri. Karena saya ini tidak berpolitik, kalau para rimbawan mau berpolitik mau membela hutan, hutan tidak serusak ini parahnya," ujar dia.
Transtoto akhirnya terjun ke dunia politik sebagai Bacaleg DPR RI Dapil Jateng 3 Partai Perindo. Bila terpilih nanti, dia akan membela hutan agar tetap terjaga.
(tdy)
tulis komentar anda