Penting! Intip Jumlah Kandungan Zat Besi pada Daging Sapi dalam Asupan Nutrisi Harian
Senin, 28 Agustus 2023 - 08:00 WIB
Ilustrasi daging sapi. (Foto: dok. MLA)
JAKARTA - Daging sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. Tidak hanya dapat memberikan asupan protein, namun juga mengandung 12 nutrisi esensial seperti zinc, selenium, vitamin B6, B12, dan zat besi yang dibutuhkan di semua rentang usia.
Zat besi sendiri adalah mineral yang memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan secara optimal. Salah satu peran utamanya adalah membantu dalam pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Adapun beberapa contoh lain dari kegunaan zat besi adalah:
Perkembangan dan fungsi otak: Kecukupan zat besi anak dari usia 6 bulan harus dipenuhi dari makanan, karena kandungan zat besi dari ASI sudah tidak mencukupi lagi. Sementara perkembangan otak tercepat terjadi sampai anak berusia 2 tahun.
Stamina: Merasa letih dan lemas banyak dikeluhkan orang-orang yang mengalami kekurangan zat besi, atau lazim dikenal sebagai anemia. Hal ini disebabkan karena kurangnya pasokan oksigen ke otak sehingga daya konsentrasi dan mood tidak dapat maksimal.
Imunitas: Dengan nutrisi yang cukup, kebutuhan untuk membuat sistem imunitas yang baik juga akan terbentuk termasuk sel darah merah dan sel darah putih.
Namun, penting juga diketahui bahwa tidak semua zat besi berkualitas sama. Zat besi yang terdapat dalam protein hewani (zat besi heme), dapat dengan mudah diserap oleh tubuh manusia. Sebagai contoh, sekitar 25 persen dari kandungan zat besi yang terdapat dalam daging sapi dan domba dapat berhasil diserap oleh tubuh.
Di sisi lain, zat besi non-heme yang berasal dari sumber nabati seperti bayam atau kacang merah, cenderung lebih sulit diserap dan digunakan oleh tubuh manusia. Lebih tepatnya, hanya sekitar 5 persen saja dari zat besi non-heme yang akhirnya dapat diserap oleh tubuh kita.
Zat besi sendiri adalah mineral yang memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan secara optimal. Salah satu peran utamanya adalah membantu dalam pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Adapun beberapa contoh lain dari kegunaan zat besi adalah:
Perkembangan dan fungsi otak: Kecukupan zat besi anak dari usia 6 bulan harus dipenuhi dari makanan, karena kandungan zat besi dari ASI sudah tidak mencukupi lagi. Sementara perkembangan otak tercepat terjadi sampai anak berusia 2 tahun.
Stamina: Merasa letih dan lemas banyak dikeluhkan orang-orang yang mengalami kekurangan zat besi, atau lazim dikenal sebagai anemia. Hal ini disebabkan karena kurangnya pasokan oksigen ke otak sehingga daya konsentrasi dan mood tidak dapat maksimal.
Imunitas: Dengan nutrisi yang cukup, kebutuhan untuk membuat sistem imunitas yang baik juga akan terbentuk termasuk sel darah merah dan sel darah putih.
Namun, penting juga diketahui bahwa tidak semua zat besi berkualitas sama. Zat besi yang terdapat dalam protein hewani (zat besi heme), dapat dengan mudah diserap oleh tubuh manusia. Sebagai contoh, sekitar 25 persen dari kandungan zat besi yang terdapat dalam daging sapi dan domba dapat berhasil diserap oleh tubuh.
Di sisi lain, zat besi non-heme yang berasal dari sumber nabati seperti bayam atau kacang merah, cenderung lebih sulit diserap dan digunakan oleh tubuh manusia. Lebih tepatnya, hanya sekitar 5 persen saja dari zat besi non-heme yang akhirnya dapat diserap oleh tubuh kita.
tulis komentar anda