Tingkatkan Kepercayaan, RedDoorz Perkenalkan HygienePass
Kamis, 30 April 2020 - 01:11 WIB
JAKARTA - RedDoorz meluncurkan program sertifikasi berskala luas untuk industri perhotelan yang bernama HygienePass. Kali pertama diperkenalkan di Indonesia, RedDoorz bekerjasama dengan Dr. Hermawan Saputra dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).
Program tersebut bertujuan untuk memberikan standarisasi higienitas dan kebersihan bagi pengusaha perhotelan sebagai upaya pencegahan di masa pandemi Covid-19. Peluncuran HygienePass bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan pada hotel, dengan memungkinkan mereka mengidentifikasi properti dengan mudah karena adanya sertifikat.
Selain itu, HygienePass juga dapat meyakinkan wisatawan bahwa mereka menginap di hotel yang menerapkan dan mempertahankan serangkaian tindakan sanitasi yang telah dinilai secara independen oleh ahli kesehatan publik.
Sebagai langkah awal, RedDoorz akan memastikan 1.400 properti RedDoorz di seluruh Indonesia untuk menjalani audit komprehensif yang diperlukan untuk mendapatkan program sertifikasi tersebut. Sertifikasi juga akan terbuka untuk diadopsi oleh setiap bisnis hotel yang ingin memenuhi standar kebersihan dan sanitasi yang baru. Proses tersebut akan difasilitasi RedDoorz yang berkoordinasi dengan IAKMI.
RedDoorz telah mengembangkan solusi teknologi untuk memungkinkan berbagai ketentuan dari proses audit dan sertifikasi ini dapat diimplementasikan secara digital. Hal itu mengingat pembatasan mobilitas orang yang baru-baru ini diberlakukan pemerintah di seluruh Asia Tenggara, seraya memastikan bahwa solusi teknologi ini dapat diadopsi berbagai hotel independen yang kekurangan akses terhadap proses digitalisasi dan sertifikasi kebersihan.
Persyaratan untuk mendapatkan sertifikat, setiap hotel harus secara rutin menerapkan beberapa tindakan kebersihan dan higienitas yang ketat setiap hari. Hal itu meliputi pemeriksaan suhu karyawan staf hotel dan tamu yang masuk, menerapkan metodologi pembersihan khusus dan menyediakan produk anti-bakteri serta peralatan yang digunakan untuk desinfeksi kamar dan area publik, serta meningkatkan praktik kebersihan umum. Proses audit komprehensif akan dilakukan secara independen oleh IAKMI sebelum sertifikasi diberikan.
"Sangat penting bagi kami untuk selangkah lebih maju dan memastikan bahwa kami menerapkan kebersihan, higienitas, dan tindakan sanitasi di seluruh properti kami sehingga para wisatawan yakin bahwa kami berkomitmen terhadap kesehatan dan keselamatan mereka," kata Pendiri & CEO RedDoorz, Amit Saberwal melalui keterangan resmi, baru-baru ini.
"Kami juga menyadari, mungkin pemilik hotel lainnya merupakan pihak yang paling merasakan dampak krisis ini, sehingga kami akan sangat senang jika mereka bergabung dengan program sertifikasi yang kami lakukan," lanjutnya.
Amit Saberwal pun yakin setiap bisnis hotel akan memperoleh manfaat dari setiap penerapannya. "Dengan peluncuran HygienePass ini kami akan dengan cepat menetapkan standar baru kebersihan dan higienitas dalam industri, yang pada saatnya akan membantu meningkatkan kepercayaan konsumen begitu masa pemulihan mulai terjadi," terangnya.
Ahli Kesehatan Masyarakat sekaligus Dewan Pakar IAKMI, Dr. Hermawan Saputra memaparkan bahwa keselamatan dan kebersihan akan menjadi pertimbangan utama para wisatawan. Saat ini merupakan saat yang tepat bagi Indonesia untuk memastikan dan menegakkan standar sanitasi yang tinggi. "Dengan inisiatif seperti HygienePass, kami berharap turut dapat meningkatkan pemulihan ekosistem pariwisata di negara kita," sambungnya.
Program tersebut bertujuan untuk memberikan standarisasi higienitas dan kebersihan bagi pengusaha perhotelan sebagai upaya pencegahan di masa pandemi Covid-19. Peluncuran HygienePass bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan pada hotel, dengan memungkinkan mereka mengidentifikasi properti dengan mudah karena adanya sertifikat.
Selain itu, HygienePass juga dapat meyakinkan wisatawan bahwa mereka menginap di hotel yang menerapkan dan mempertahankan serangkaian tindakan sanitasi yang telah dinilai secara independen oleh ahli kesehatan publik.
Sebagai langkah awal, RedDoorz akan memastikan 1.400 properti RedDoorz di seluruh Indonesia untuk menjalani audit komprehensif yang diperlukan untuk mendapatkan program sertifikasi tersebut. Sertifikasi juga akan terbuka untuk diadopsi oleh setiap bisnis hotel yang ingin memenuhi standar kebersihan dan sanitasi yang baru. Proses tersebut akan difasilitasi RedDoorz yang berkoordinasi dengan IAKMI.
RedDoorz telah mengembangkan solusi teknologi untuk memungkinkan berbagai ketentuan dari proses audit dan sertifikasi ini dapat diimplementasikan secara digital. Hal itu mengingat pembatasan mobilitas orang yang baru-baru ini diberlakukan pemerintah di seluruh Asia Tenggara, seraya memastikan bahwa solusi teknologi ini dapat diadopsi berbagai hotel independen yang kekurangan akses terhadap proses digitalisasi dan sertifikasi kebersihan.
Persyaratan untuk mendapatkan sertifikat, setiap hotel harus secara rutin menerapkan beberapa tindakan kebersihan dan higienitas yang ketat setiap hari. Hal itu meliputi pemeriksaan suhu karyawan staf hotel dan tamu yang masuk, menerapkan metodologi pembersihan khusus dan menyediakan produk anti-bakteri serta peralatan yang digunakan untuk desinfeksi kamar dan area publik, serta meningkatkan praktik kebersihan umum. Proses audit komprehensif akan dilakukan secara independen oleh IAKMI sebelum sertifikasi diberikan.
"Sangat penting bagi kami untuk selangkah lebih maju dan memastikan bahwa kami menerapkan kebersihan, higienitas, dan tindakan sanitasi di seluruh properti kami sehingga para wisatawan yakin bahwa kami berkomitmen terhadap kesehatan dan keselamatan mereka," kata Pendiri & CEO RedDoorz, Amit Saberwal melalui keterangan resmi, baru-baru ini.
"Kami juga menyadari, mungkin pemilik hotel lainnya merupakan pihak yang paling merasakan dampak krisis ini, sehingga kami akan sangat senang jika mereka bergabung dengan program sertifikasi yang kami lakukan," lanjutnya.
Amit Saberwal pun yakin setiap bisnis hotel akan memperoleh manfaat dari setiap penerapannya. "Dengan peluncuran HygienePass ini kami akan dengan cepat menetapkan standar baru kebersihan dan higienitas dalam industri, yang pada saatnya akan membantu meningkatkan kepercayaan konsumen begitu masa pemulihan mulai terjadi," terangnya.
Ahli Kesehatan Masyarakat sekaligus Dewan Pakar IAKMI, Dr. Hermawan Saputra memaparkan bahwa keselamatan dan kebersihan akan menjadi pertimbangan utama para wisatawan. Saat ini merupakan saat yang tepat bagi Indonesia untuk memastikan dan menegakkan standar sanitasi yang tinggi. "Dengan inisiatif seperti HygienePass, kami berharap turut dapat meningkatkan pemulihan ekosistem pariwisata di negara kita," sambungnya.
(nug)
tulis komentar anda