Waspada Kasus Pneumonia Misterius, Kenali Gejalanya
Kamis, 30 November 2023 - 01:04 WIB
JAKARTA - Kemunculan kasus pneumonia misterius di China sedang menggemparkan publik. Sebab, terjadi penambahan kasus dari hari ke hari yang membuat masyarakat khawatir.
Pneumonia merupakan suatu kondisi inflamasi pada kantong udara di dalam paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak dan lansia.
Melansir Aljazeera, Rabu (29/11/2023), infeksi tersebut juga dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan data dari WHO pada 2022, penyakit pneumonia ini menjadi penyebab kematian terbesar di Asia dan Afrika sub-Sahara.
Adapun beberapa gejala yang ditimbulkan dari penyakit pneumonia ini, yaitu seperti nyeri pada dada, batuk-batuk, demam, serta merasa kelelahan. Penyakit ini juga memberikan dampak yang buruk pada kondisi tubuh, khususnya paru-paru.
Meskipun demikian, penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik. Proses pemulihannya membutuhkan waktu satu minggu, atau bahkan bisa sampai lebih dari satu bulan.
Selain itu, WHO juga menyarankan penduduk China untuk mengurangi risiko penyakit pernapasan dengan cara melakukan vaksinasi guna mengurangi kasus pneumonia.
Sebelumnya pihak China’s National Health Commission juga sempat mengaitkan peningkatan kasus pneumonia misterius ini dengan kebijakan lockdown seperti pada masa meluasnya kasus COVID-19.
Menanggapi peningkatan kasus pneumonia di China, Kemenkes juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk lebih berhati-hati. Khususnya pada penumpang sarana transportasi, muatan, kondisi lingkungan, vektor, atau hewan yang masuk ke Indonesia melalui fasilitas umum, utamanya yang berasal dari negara yang terjangkit.
Maxi Rein Rondonuwu selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes menyarankan berbagai pihak untuk gencar dalam mengedukasi tentang penyakit pneumonia misterius ini.
“Seluruh pihak diminta untuk menggencarkan upaya promosi kesehatan berupa edukasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penyakit pneumonia,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (29/11/2023).
Pneumonia merupakan suatu kondisi inflamasi pada kantong udara di dalam paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak dan lansia.
Melansir Aljazeera, Rabu (29/11/2023), infeksi tersebut juga dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan data dari WHO pada 2022, penyakit pneumonia ini menjadi penyebab kematian terbesar di Asia dan Afrika sub-Sahara.
Adapun beberapa gejala yang ditimbulkan dari penyakit pneumonia ini, yaitu seperti nyeri pada dada, batuk-batuk, demam, serta merasa kelelahan. Penyakit ini juga memberikan dampak yang buruk pada kondisi tubuh, khususnya paru-paru.
Meskipun demikian, penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik. Proses pemulihannya membutuhkan waktu satu minggu, atau bahkan bisa sampai lebih dari satu bulan.
Selain itu, WHO juga menyarankan penduduk China untuk mengurangi risiko penyakit pernapasan dengan cara melakukan vaksinasi guna mengurangi kasus pneumonia.
Sebelumnya pihak China’s National Health Commission juga sempat mengaitkan peningkatan kasus pneumonia misterius ini dengan kebijakan lockdown seperti pada masa meluasnya kasus COVID-19.
Menanggapi peningkatan kasus pneumonia di China, Kemenkes juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk lebih berhati-hati. Khususnya pada penumpang sarana transportasi, muatan, kondisi lingkungan, vektor, atau hewan yang masuk ke Indonesia melalui fasilitas umum, utamanya yang berasal dari negara yang terjangkit.
Maxi Rein Rondonuwu selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes menyarankan berbagai pihak untuk gencar dalam mengedukasi tentang penyakit pneumonia misterius ini.
“Seluruh pihak diminta untuk menggencarkan upaya promosi kesehatan berupa edukasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penyakit pneumonia,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (29/11/2023).
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda