Uchi Parfume Fokus pada Kualitas, Edukasi, dan Inovasi Digital
Sabtu, 27 Januari 2024 - 02:30 WIB
JAKARTA - Uchi Parfume, brand parfum refill terkemuka di Indonesia, membuktikan dirinya sebagai pemimpin industri dengan fokus pada kualitas, edukasi, dan inovasi. Dengan strategi digitalisasi yang diterapkan bersama tim kreatif digital, Uchi Parfume bertekad menjadi brand parfum nomor satu di Indonesia.
Dalam kehidupan masyarakat, aroma sudah menjadi bagian integral dari identitas persona. Maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Uchi Parfume telah menempatkan diri sebagai brand parfum refill yang akan menciptakan parfum sesuai karakter dan kebutuhan personal seseorang, khususnya bagi mereka yang mencari parfum tahan lama, sesuai karakter diri, dan berkualitas. Dukungan lebih dari 1000 karyawan, bersama CEO Zul Aidi, telah membawa Uchi Parfume menuju puncak keberhasilan.
Bertahannya Uchi Parfume sebagai brand terkemuka tercermin dalam ekspansi cabang yang pesat. Dengan lebih dari 400 cabang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan 800+ varian, Uchi Parfume memastikan kualitasnya dengan mengimpor bibit parfum langsung dari Eropa, Singapura, dan Malaysia.
Dalam menghadapi perkembangan zaman, Uchi Parfume memulai perjalanan transformasionalnya dengan merangkul teknologi digital. Data per awal tahun 2024 mencatat bahwa lebih dari 400 cabang Uchi Parfume telah merata di seluruh wilayah Indonesia. Digitalisasi ini tidak hanya terbatas pada ekspansi cabang, namun juga melibatkan optimasi dalam platform media sosial, E-Commerce, dan situs web.
"Melalui digitalisasi, kami berusaha mengatasi pandangan meremehkan terhadap parfum refill. Kami ingin memastikan bahwa setiap orang dapat menemukan aroma yang sesuai dengan keinginan mereka," ungkap Bagja, salah satu tim kreatif Uchi.
Munculnya anggapan negatif terhadap parfum isi ulang, seperti parfum tidak berkualitas, memiliki kesan tidak eksklusif, dan parfum duplikasi, justru memiliki kontradiksi dan berbeda dengan parfum refill yang ada di Uchi.
Oleh sebab itu, Uchi melakukan pendekatan yang mendalam dan spesifik terkait parfum. Tim digital Uchi Parfume merespon dengan merilis Uchivity, sebuah media edukatif yang memberikan informasi dan melibatkan masyarakat untuk memahami parfum secara lebih mendalam, khususnya parfum refill yang ada di Uchi.
"Saat ini, masyarakat sering kali terjebak dalam tren FOMO dan membeli produk finish yang mahal tanpa sesuai ekspektasi. Kami ingin memberikan pemahaman yang lebih baik melalui edukasi parfum," tambah Bagja.
Dalam kehidupan masyarakat, aroma sudah menjadi bagian integral dari identitas persona. Maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Uchi Parfume telah menempatkan diri sebagai brand parfum refill yang akan menciptakan parfum sesuai karakter dan kebutuhan personal seseorang, khususnya bagi mereka yang mencari parfum tahan lama, sesuai karakter diri, dan berkualitas. Dukungan lebih dari 1000 karyawan, bersama CEO Zul Aidi, telah membawa Uchi Parfume menuju puncak keberhasilan.
Bertahannya Uchi Parfume sebagai brand terkemuka tercermin dalam ekspansi cabang yang pesat. Dengan lebih dari 400 cabang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan 800+ varian, Uchi Parfume memastikan kualitasnya dengan mengimpor bibit parfum langsung dari Eropa, Singapura, dan Malaysia.
Dalam menghadapi perkembangan zaman, Uchi Parfume memulai perjalanan transformasionalnya dengan merangkul teknologi digital. Data per awal tahun 2024 mencatat bahwa lebih dari 400 cabang Uchi Parfume telah merata di seluruh wilayah Indonesia. Digitalisasi ini tidak hanya terbatas pada ekspansi cabang, namun juga melibatkan optimasi dalam platform media sosial, E-Commerce, dan situs web.
"Melalui digitalisasi, kami berusaha mengatasi pandangan meremehkan terhadap parfum refill. Kami ingin memastikan bahwa setiap orang dapat menemukan aroma yang sesuai dengan keinginan mereka," ungkap Bagja, salah satu tim kreatif Uchi.
Munculnya anggapan negatif terhadap parfum isi ulang, seperti parfum tidak berkualitas, memiliki kesan tidak eksklusif, dan parfum duplikasi, justru memiliki kontradiksi dan berbeda dengan parfum refill yang ada di Uchi.
Oleh sebab itu, Uchi melakukan pendekatan yang mendalam dan spesifik terkait parfum. Tim digital Uchi Parfume merespon dengan merilis Uchivity, sebuah media edukatif yang memberikan informasi dan melibatkan masyarakat untuk memahami parfum secara lebih mendalam, khususnya parfum refill yang ada di Uchi.
"Saat ini, masyarakat sering kali terjebak dalam tren FOMO dan membeli produk finish yang mahal tanpa sesuai ekspektasi. Kami ingin memberikan pemahaman yang lebih baik melalui edukasi parfum," tambah Bagja.
tulis komentar anda