Kemenparekraf Fasilitasi Pelatihan pada 10 Desa Wisata di Gorontalo agar Bisa Jangkau Pasar Lebih Luas
Kamis, 29 Februari 2024 - 14:34 WIB
JAKARTA - Menparekraf Sandiaga Uno mendorong pelaku ekonomi kreatif di Gorontalo untuk meningkatkan potensi produk kuliner, kriya, fesyen, maupun destinasi wisata di daerah mereka. Tujuannya tak lain agar eksistensi produk tersebut semakin menggaung.
“Untuk itu kita bentuk paket wisata melalui pelatihan ini bersama Desa Wisata Institute, kita onboarding-kan juga ke online travel agent, ada lima travel agent. Juga kita berikan akses pembiayaan dan yang tidak kalah penting adalah kita bantu juga promosinya agar mampu menjangkau pasar yang lebih luas,” papar Sandiaga Uno saat menghadiri kegiatan 'Beti Dewi 2024' di Hotel Aston Gorontalo, belum lama ini.
Program Beti Dewi sendiri saat ini telah menjalin kemitraan dengan sejumlah online travel agent (OTA), di antaranya Mister Aladin, Tiket.com, Atourin, Jalanin.com, dan Traveloka. Nantinya, para peserta mendapat kesempatan untuk melakukan onboarding produk parekraf di online travel agent tersebut.
Ada 10 desa wisata di kabupaten/kota Gorontalo yang berpartisipasi dalam Beti Dewi selama dua hari pada 27-28 Februari 2024. Yakni Desa Wisata Religi Bubohu Bongo, Desa Wisata Lonuo (Bukit Arang), Desa Wisata Botubarani, Desa Wisata Danau Perintis, Desa Wisata Taman Laut Olele, Desa Wisata Dunggala, Desa Wisata Ponelo, Desa Wisata Tulabolo, Desa Wisata Longalo, dan Desa Wisata Tri Rukun.
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen Yono menambahkan, dua tahun terakhir ini Kemenparekraf sudah mendampingi 369 desa hingga mereka onboarding dan ada 712 paket wisata yang terjual melalui OTA mitra Kemenparekraf.
“Tahun ini kami berharap naik level. Naik levelnya tidak hanya onboarding tapi berapa besaran transaksinya juga mulai menjadi perhatian,” kata Marhen.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Gorontalo Aryanto Husein menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Gorontalo sebagai lokasi pelaksanaan rangkaian program Beti Dewi 2024. Ini menjadi motivasi bagi pihaknya untuk terus mendorong pelaku parekraf Gorontalo agar lebih berdaya.
“Oleh karenanya saya mengucapkan terima kasih atas program ini. Buat semua peserta kita tidak akan berakhir di sini, kami akan menyiapkan program yang tentunya didampingi oleh Kemenparekraf,” kata Aryanto.
Menurut Kepala Desa Wisata Taman Laut Olele Candra Nauko, kegiatan Beti Dewi sangat bermanfaat bagi pelaku usaha khususnya Pokdarwis yang bersentuhan langsung dengan pariwisata dan ekonomi kreatif. Candra berharap program ini dapat berkelanjutan.
“Karena dengan adanya program Beti Dewi kami dibekali bagaimana bisa menjual produk kami, kemudian pemasarannya juga dijelaskan. Kami dibekali satu link untuk memasarkan semua produk pariwisata yang ada di desa kami baik homestay, suvenir, paket wisata. Dan bahkan kami bisa melihat neraca yang ada di aplikasi. Insya Allah program ini berkepanjangan,” kata Candra.
“Untuk itu kita bentuk paket wisata melalui pelatihan ini bersama Desa Wisata Institute, kita onboarding-kan juga ke online travel agent, ada lima travel agent. Juga kita berikan akses pembiayaan dan yang tidak kalah penting adalah kita bantu juga promosinya agar mampu menjangkau pasar yang lebih luas,” papar Sandiaga Uno saat menghadiri kegiatan 'Beti Dewi 2024' di Hotel Aston Gorontalo, belum lama ini.
Program Beti Dewi sendiri saat ini telah menjalin kemitraan dengan sejumlah online travel agent (OTA), di antaranya Mister Aladin, Tiket.com, Atourin, Jalanin.com, dan Traveloka. Nantinya, para peserta mendapat kesempatan untuk melakukan onboarding produk parekraf di online travel agent tersebut.
Ada 10 desa wisata di kabupaten/kota Gorontalo yang berpartisipasi dalam Beti Dewi selama dua hari pada 27-28 Februari 2024. Yakni Desa Wisata Religi Bubohu Bongo, Desa Wisata Lonuo (Bukit Arang), Desa Wisata Botubarani, Desa Wisata Danau Perintis, Desa Wisata Taman Laut Olele, Desa Wisata Dunggala, Desa Wisata Ponelo, Desa Wisata Tulabolo, Desa Wisata Longalo, dan Desa Wisata Tri Rukun.
Baca Juga
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen Yono menambahkan, dua tahun terakhir ini Kemenparekraf sudah mendampingi 369 desa hingga mereka onboarding dan ada 712 paket wisata yang terjual melalui OTA mitra Kemenparekraf.
“Tahun ini kami berharap naik level. Naik levelnya tidak hanya onboarding tapi berapa besaran transaksinya juga mulai menjadi perhatian,” kata Marhen.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Gorontalo Aryanto Husein menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Gorontalo sebagai lokasi pelaksanaan rangkaian program Beti Dewi 2024. Ini menjadi motivasi bagi pihaknya untuk terus mendorong pelaku parekraf Gorontalo agar lebih berdaya.
“Oleh karenanya saya mengucapkan terima kasih atas program ini. Buat semua peserta kita tidak akan berakhir di sini, kami akan menyiapkan program yang tentunya didampingi oleh Kemenparekraf,” kata Aryanto.
Menurut Kepala Desa Wisata Taman Laut Olele Candra Nauko, kegiatan Beti Dewi sangat bermanfaat bagi pelaku usaha khususnya Pokdarwis yang bersentuhan langsung dengan pariwisata dan ekonomi kreatif. Candra berharap program ini dapat berkelanjutan.
“Karena dengan adanya program Beti Dewi kami dibekali bagaimana bisa menjual produk kami, kemudian pemasarannya juga dijelaskan. Kami dibekali satu link untuk memasarkan semua produk pariwisata yang ada di desa kami baik homestay, suvenir, paket wisata. Dan bahkan kami bisa melihat neraca yang ada di aplikasi. Insya Allah program ini berkepanjangan,” kata Candra.
(tsa)
tulis komentar anda