Apakah Taylor Swift Boleh Tampil di Indonesia? Terungkap Kontrak Eksklusif Singapura untuk sang Diva

Selasa, 05 Maret 2024 - 08:53 WIB
Apakah Taylor Swift boleh tampil di Indonesia? Pertanyaan ini mungkin terbersit di benak Anda seiring digelarnya konser diva dunia itu di Singapura. Foto/Instagram Taylor Swift
JAKARTA - Apakah Taylor Swift boleh tampil di Indonesia? Pertanyaan ini mungkin terbersit di benak Anda seiring digelarnya konser diva dunia itu di Singapura pada 2, 3, dan 4 Maret 2024, kemudian dilanjutkan di tanggal 7, 8, dan 9 Maret mendatang.

Diketahui, Taylor Swift saat ini tengah menjalani serangkaian konser yang diberi tajuk The Eras Tour di lima benua sepanjang 2023 hingga 2024. Adapun Singapura menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang disinggahi Taylor pada tur konsernya kali ini.

Banyak penggemar Taylor Swift di Tanah Air yang kemudian bertanya-tanya, mengapa penyanyi asal Amerika Serikat itu tak memasukkan Indonesia ke dalam jadwal tur konsernya?







Di tengah berbagai spekulasi terkait hal tersebut, beberapa waktu lalu Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menuding bahwa Singapura telah memberikan dana hibah kepada Taylor Swift agar penyanyi 34 tahun itu tidak menggelar konser di negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Srettha Thavisin mengklaim, promotor bernama AEG telah memberitahukan kepadanya bahwa pemerintah Singapura menawarkan ‘subsidi’ sebesar USD2 juta-USD3 juta atau setara Rp31 miliar-47 miliar per pertunjukan. Jika ditotal dari enam hari pertunjukan, bisa dihitung berapa uang yang diterima pihak Taylor Swift untuk konser di Singapura saja.

Perdana Menteri Srettha juga mengklaim bahwa Singapura telah mencari kesepakatan eksklusif dengan Taylor Swift untuk mencegahnya tampil di tempat lain di Asia Tenggara dalam tur Eras. Upaya kesepakatan ini bahkan melibatkan Singapore Tourism Board yang mendukung penuh terselenggaranya konser di Singapore National Stadium dengan memberikan dana hibah senilai ratusan miliar rupiah.

“AEG tidak memberi tahu saya angka pastinya, tetapi mereka mengatakan, pemerintah Singapura menawarkan subsidi antara USD2 juta dan USD3 juta,” kata Srettha secara terbuka di sebuah forum bisnis di Bangkok beberapa waktu lalu.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More