Kontroversi Konser Taylor Swift di Asia Tenggara Memanas, Singapura Angkat Bicara

Selasa, 05 Maret 2024 - 09:33 WIB
Konser Taylor Swift yang hanya digelar di Singapura berdampak buruk bagi negara di wilayah Asia Tenggara. Foto/ Instagram.
JAKARTA – Konser Taylor Swift yang hanya digelar di Singapura berdampak buruk bagi negara di wilayah Asia Tenggara. Pasalnya, para penggemar mereka tidak bisa menikmati pertunjukan sang idol di negaranya.

Dikutip clutchpoints, kontroversi bermula dari pemerintah Singapura yang diduga membuat kesepakatan dengan Taylor Swift untuk menjadi satu-satunya tempat menggelar konser Eras Tour di Asia Tenggara.



Singapura membalas reaksi politisi Thailand dan Filipina terhadap negara mereka yang diabaikan sebagai titik perhentian yang menguntungkan dalam tur internasional besar Swift.





Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin baru-baru ini menuduh Singapura menawarkan subsidi hingga 3 juta dolar Amerika Serikat untuk setiap konser sebagai imbalan agar Swift secara eksklusif tampil di wilayah Asia Tenggara selama tur Eras. Ini menimbulkan keributan di wilayah tersebut.

Anggota parlemen Singapura Joey Salceda kemudian meminta Departemen Luar Negeri untuk membicarakan masalah ini dengan utusan Singapura dan menyesalkan hal itu. “Jika benar, hal ini bukanlah tindakan yang dilakukan oleh negara tetangga yang baik,” ujarnya.

Tokoh terkenal dalam politik Singapura, Bilahari Kausikan menanggapi kontroversi tersebut dengan kata-kata yang keras. “Anggur asam,” tulis Bilahari Kausikan di Facebook.

“Setiap kali saya mendengar seruan agar Singapura lebih ‘sensitif’ terhadap negara lain di Asia Tenggara, itu berarti mereka sama tidak efisiennya,” tulis dia lagi.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More