Singapura Gencar Gelar Konser Eksklusif usai Sukses dengan Taylor Swift, Kini Incar Beyonce hingga BTS?
Jum'at, 15 Maret 2024 - 10:09 WIB
SINGPURA - Singapura tengah gencar menggelar konser eksklusif usai sukses dengan Taylor Swift melalui The Eras Tour yang digelar selama enam hari di National Stadium Singapore. Swift dilaporkan memberikan keuntungan besar bagi negara itu.
Di mana berkat konser Swift yang digelar pada 2 – 4 Maret 2024 dan 7 – 9 Maret 2024, jumlah permintaan hotel dan penerbangan di Singapura meroket. Peningkatan penjualan untuk usaha kecil di negara tersebut juga naik drastis.
Tak tanggung-tanggung, diperkirakan USD300 juta atau Rp4,6 triliun ditambahkan ke perekonomian Singapura pada kuartal pertama 2024. Keuntungan ini diperoleh berkat kesepakatan yang dibuat pemerintah setempat dengan Swift.
Alhasil, pelantun Blank Spance itu hanya menggelar konser secara eksklusif di Singapura dan menolak memasukkan negara-negara di Asia Tenggara lainnya dalam daftar konser The Eras Tour. Sontak saja, kesepakatan yang dibuat Singapura ini menuai banyak kecaman.
Bahkan Thailand melaporkan Singapura memberikan dana hibah kepada pacar Travis Kelce tersebut agar hanya menjadikan mereka negara di Asia Tenggara dalam tur dunianya. Sikap Singapura ini pun dinilai tidak pantas.
Namun, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong membantah tuduhan yang menyatakan bahwa kesepakatan konser Swift di Singapura memicu permusuhan terhadap negara tetangga.
"Agensi menegosiasikan perjanjian dengan Taylor Swift untuk datang ke Singapura dan tampil dan menjadikan Singapura satu-satunya tempat persinggahannya di Asia Tenggara,” kata Lee dilansir dari Bangkok Post, Jumat (15/3/2024).
“Ternyata ini merupakan pengaturan yang sangat sukses. Saya tidak melihatnya sebagai tindakan yang tidak bersahabat," sambungnya.
Di mana berkat konser Swift yang digelar pada 2 – 4 Maret 2024 dan 7 – 9 Maret 2024, jumlah permintaan hotel dan penerbangan di Singapura meroket. Peningkatan penjualan untuk usaha kecil di negara tersebut juga naik drastis.
Tak tanggung-tanggung, diperkirakan USD300 juta atau Rp4,6 triliun ditambahkan ke perekonomian Singapura pada kuartal pertama 2024. Keuntungan ini diperoleh berkat kesepakatan yang dibuat pemerintah setempat dengan Swift.
Alhasil, pelantun Blank Spance itu hanya menggelar konser secara eksklusif di Singapura dan menolak memasukkan negara-negara di Asia Tenggara lainnya dalam daftar konser The Eras Tour. Sontak saja, kesepakatan yang dibuat Singapura ini menuai banyak kecaman.
Baca Juga
Bahkan Thailand melaporkan Singapura memberikan dana hibah kepada pacar Travis Kelce tersebut agar hanya menjadikan mereka negara di Asia Tenggara dalam tur dunianya. Sikap Singapura ini pun dinilai tidak pantas.
Namun, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong membantah tuduhan yang menyatakan bahwa kesepakatan konser Swift di Singapura memicu permusuhan terhadap negara tetangga.
"Agensi menegosiasikan perjanjian dengan Taylor Swift untuk datang ke Singapura dan tampil dan menjadikan Singapura satu-satunya tempat persinggahannya di Asia Tenggara,” kata Lee dilansir dari Bangkok Post, Jumat (15/3/2024).
“Ternyata ini merupakan pengaturan yang sangat sukses. Saya tidak melihatnya sebagai tindakan yang tidak bersahabat," sambungnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda