Tren Masyarakat Korea Selatan Pelihara Batu untuk Jadi Teman Curhat, Dianggap Mampu Redakan Stres
Rabu, 20 Maret 2024 - 13:00 WIB
SEOUL - Sebagian besar masyarakat Korea Selatan sedang mengalami stres yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena adanya tekanan dalam sistem pendidikan yang kompetitif, budaya kerja, dan tekanan sosial.
Melansir Statista, berdasarkan survei yang dilakukan di Korea Selatan pada 2022, dilaporkan sebanyak 44,9% responden merasa stres. Sementara pada tahun lalu, banyak penduduk Korea Selatan memutuskan untuk bunuh diri.
Melihat tingginya tingkat stres itu, kini masyarakat Korea Selatan banyak yang mulai memelihara batu yang dianggap bisa meredakan gangguan kesehatan mental tersebut.
Dikutip dari SBS, salah seorang pekerja asal Negeri Ginseng mengungkapkan bahwa dirinya mengalami stres saat bekerja. Alhasil, si pekerja mencurahkan seluruh isi hatinya kepada batu yang ia pelihara.
“Aku stres banget sama kerjaan aku. Batu ini, meskipun diam aja, mungkin nggak ngerti apa yang aku curhatin, tapi aku ngerasa lega sehabis curhat sama mereka (batu),” ujar pekerja tersebut, dikutip Rabu (20/3/2024).
Bahkan penjualan batu hias di sana laku keras setelah aksi memelihara batu menjadi tren akhir-akhir ini. Tak jarang para penjual pun mulai memilah batu lucu-lucu yang bisa dijual sebagai peliharaan.
“Salah satu perusahaan dalam negeri menerima sekitar 150 hingga 200 pesanan per bulan,” tulis laporan tersebut.
Melansir Statista, berdasarkan survei yang dilakukan di Korea Selatan pada 2022, dilaporkan sebanyak 44,9% responden merasa stres. Sementara pada tahun lalu, banyak penduduk Korea Selatan memutuskan untuk bunuh diri.
Melihat tingginya tingkat stres itu, kini masyarakat Korea Selatan banyak yang mulai memelihara batu yang dianggap bisa meredakan gangguan kesehatan mental tersebut.
Baca Juga
Dikutip dari SBS, salah seorang pekerja asal Negeri Ginseng mengungkapkan bahwa dirinya mengalami stres saat bekerja. Alhasil, si pekerja mencurahkan seluruh isi hatinya kepada batu yang ia pelihara.
“Aku stres banget sama kerjaan aku. Batu ini, meskipun diam aja, mungkin nggak ngerti apa yang aku curhatin, tapi aku ngerasa lega sehabis curhat sama mereka (batu),” ujar pekerja tersebut, dikutip Rabu (20/3/2024).
Bahkan penjualan batu hias di sana laku keras setelah aksi memelihara batu menjadi tren akhir-akhir ini. Tak jarang para penjual pun mulai memilah batu lucu-lucu yang bisa dijual sebagai peliharaan.
“Salah satu perusahaan dalam negeri menerima sekitar 150 hingga 200 pesanan per bulan,” tulis laporan tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda