Kemenparekraf Paparkan 2 Indikator Utama Pertumbuhan Ekonomi saat Lebaran 2024
Senin, 01 April 2024 - 22:15 WIB
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memaparkan dua indikator utama pertumbuhan ekonomi Indonesia saat libur Lebaran pada kuartal I dan II 2024. Kenaikan ini tembus hingga lima persen.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Dessy Ruhati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut didasarkan pada Desk Study Kajian Lebaran 2024 yang sedang dilakukan oleh Kemenparekraf.
“Ini ditandai dengan dua indikator utama yakni peningkatan konsumsi dan peningkatan pergerakan masyarakat,” kata Dessy dalam The Extended Weekly Brief with Sandi Uno di Manhattan Hotel, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Indikator peningkatan konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh jumlah kebutuhan uang tunai yang meningkat hingga 4,65 persen dibandingkan realisasi 2023.
Pemerintah juga menggelontorkan Bantuan Sosial (bansos) hingga Juni 2024 dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang disalurkan pada Januari - Maret 2024. Selain itu pemerintah juga menelurkan kebijakan lainnya, yakni pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar 100 persen bagi ASN.
Indikator peningkatan pergerakan masyarakat di tahun ini dipengaruhi adanya libur cuti bersama yang lebih panjang dari 2023. Selain itu, ada juga kebijakan izin pengambilan cuti tahunan bagi ASN untuk libur Lebaran 2024.
Dalam kesempatan itu, Dessy mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama para pemangku kepentingan terkait untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Hal ini dikarenakan 78 persen wilayah Indonesia pada April 2024 yang masih mengalami musim hujan kategori menengah hingga tinggi.
“Karenanya, mohon untuk diwaspadai dan juga diharapkan kesiapan dari pelaku usaha maupun pengelola destinasi wisata,” tandasnya.
Lihat Juga: Yovie Widianto Yakin Pemisahan Kemenparekraf Dorong Progresivitas bagi Musisi dan Seniman
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Dessy Ruhati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut didasarkan pada Desk Study Kajian Lebaran 2024 yang sedang dilakukan oleh Kemenparekraf.
“Ini ditandai dengan dua indikator utama yakni peningkatan konsumsi dan peningkatan pergerakan masyarakat,” kata Dessy dalam The Extended Weekly Brief with Sandi Uno di Manhattan Hotel, Jakarta, Senin (1/4/2024).
Indikator peningkatan konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh jumlah kebutuhan uang tunai yang meningkat hingga 4,65 persen dibandingkan realisasi 2023.
Pemerintah juga menggelontorkan Bantuan Sosial (bansos) hingga Juni 2024 dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang disalurkan pada Januari - Maret 2024. Selain itu pemerintah juga menelurkan kebijakan lainnya, yakni pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar 100 persen bagi ASN.
Indikator peningkatan pergerakan masyarakat di tahun ini dipengaruhi adanya libur cuti bersama yang lebih panjang dari 2023. Selain itu, ada juga kebijakan izin pengambilan cuti tahunan bagi ASN untuk libur Lebaran 2024.
Dalam kesempatan itu, Dessy mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama para pemangku kepentingan terkait untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Hal ini dikarenakan 78 persen wilayah Indonesia pada April 2024 yang masih mengalami musim hujan kategori menengah hingga tinggi.
“Karenanya, mohon untuk diwaspadai dan juga diharapkan kesiapan dari pelaku usaha maupun pengelola destinasi wisata,” tandasnya.
Lihat Juga: Yovie Widianto Yakin Pemisahan Kemenparekraf Dorong Progresivitas bagi Musisi dan Seniman
(dra)
tulis komentar anda