Sederet Karya Mendiang Sastrawan Joko Pinurbo, Puisi hingga Esai
Sabtu, 27 April 2024 - 15:30 WIB
Joko Pinurbo meninggal dunia pada hari ini, Sabtu (27/4/2024), di Yogyakarta. Foto/Instagram @joko_pinurbo
JAKARTA - Penyair Joko Pinurbo meninggal dunia pada hari ini, Sabtu (27/4/2024), di Yogyakarta. Ia mengembuskan napas terakhir di usia 61 tahun.
Artis sekaligus komika Bene Dion ikut menuliskan pesan duka cita dengan mengutip puisi karya Joko Pinurbo berjudul 'Celana Ibu'.
" 'Paskah?' tanya Maria. "Pas sekali, Bu,” jawab Yesus gembira. Mengenakan celana buatan ibunya, Yesus naik ke surga. (Joko Pinurbo, 2004). Semoga naik ke surga juga ya, Mas @jokopinurbo," bunyi cuitan Bene Dion dikutip dari akun X pribadinya, @bene_dion, Sabtu (27/4/2024).
Penyair terkemuka yang lahir pada 11 Mei 1962 ini dikenal dengan sapaan Jokpin. Karya-karyanya telah menorehkan gaya dan warna tersendiri dalam dunia puisi Indonesia.
Salah satu puisinya yang berjudul Celana 1 diunggah oleh artis Sherina Munaf untuk mengiringi kepergiannya. Selain puisi tersebut, berikut karya-karya Joko Pinurbo yang lain.
- Di Bawah Kibaran Sarung (Magelang: Indonesia Tera, 2001).
Artis sekaligus komika Bene Dion ikut menuliskan pesan duka cita dengan mengutip puisi karya Joko Pinurbo berjudul 'Celana Ibu'.
" 'Paskah?' tanya Maria. "Pas sekali, Bu,” jawab Yesus gembira. Mengenakan celana buatan ibunya, Yesus naik ke surga. (Joko Pinurbo, 2004). Semoga naik ke surga juga ya, Mas @jokopinurbo," bunyi cuitan Bene Dion dikutip dari akun X pribadinya, @bene_dion, Sabtu (27/4/2024).
Baca Juga
Penyair terkemuka yang lahir pada 11 Mei 1962 ini dikenal dengan sapaan Jokpin. Karya-karyanya telah menorehkan gaya dan warna tersendiri dalam dunia puisi Indonesia.
Salah satu puisinya yang berjudul Celana 1 diunggah oleh artis Sherina Munaf untuk mengiringi kepergiannya. Selain puisi tersebut, berikut karya-karya Joko Pinurbo yang lain.
Buku Puisi
- Celana (Magelang: Indonesia Tera, 1999; Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018).- Di Bawah Kibaran Sarung (Magelang: Indonesia Tera, 2001).
tulis komentar anda