Jadi Kontroversi, Ini Alasan LSF Loloskan Film Vina: Sebelum 7 Hari
Senin, 03 Juni 2024 - 15:15 WIB
JAKARTA - Sejak awal penayangan hingga saat ini, film Vina: Sebelum 7 Hari sukses menjadi sorotan. Bahkan tak sedikit pihak yang menilai film yang mengangkat soal kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina di Cirebon oleh geng motor itu menuai kontroversi.
Sebab, terdapat sejumlah adegan di film tersebut yang dinilai mengeksploitasi kekerasan terhadap wanita. Meski begitu, film Vina memang sudah dinyatakan lulus sensor oleh Lembaga Sensor Film (LSF).
Ketua Komisi I LSF Nasrullah mengatakan, pihaknya meloloskan film tersebut karena adegannya sesuai dengan proporsi dan masuk klasifikasi usia 17 tahun ke atas. Itulah yang menjadi alasan mengapa LSF meloloskan film Vina: Sebelum Tujuh Hari.
"Ada empat kriteria film itu diloloskan. Adegan dialog cocok untuk 17 tahun, kalau ada kekerasan dan pornografi itu disajikan secara proporsional," kata Nasrullah dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/5/2024).
Beberapa cuplikan adegan film Vina yang viral di media sosial yaitu yang mengandung adegan kekerasan hingga adegan pemerkosaan terhadap sang karakter utama.
Nasrullah menilai, adegan tersebut tidak difilmkan segera gamblang, sehingga film garapan Anggy Umbara itu masih bisa diterima.
"Ketika mau diperkosa, saya tidak melihat adegan yang tidak ada sehelai benang pun di tubuh (karakter) Eky dan Vina," jelas Nasrullah.
Sebab, terdapat sejumlah adegan di film tersebut yang dinilai mengeksploitasi kekerasan terhadap wanita. Meski begitu, film Vina memang sudah dinyatakan lulus sensor oleh Lembaga Sensor Film (LSF).
Ketua Komisi I LSF Nasrullah mengatakan, pihaknya meloloskan film tersebut karena adegannya sesuai dengan proporsi dan masuk klasifikasi usia 17 tahun ke atas. Itulah yang menjadi alasan mengapa LSF meloloskan film Vina: Sebelum Tujuh Hari.
"Ada empat kriteria film itu diloloskan. Adegan dialog cocok untuk 17 tahun, kalau ada kekerasan dan pornografi itu disajikan secara proporsional," kata Nasrullah dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/5/2024).
Beberapa cuplikan adegan film Vina yang viral di media sosial yaitu yang mengandung adegan kekerasan hingga adegan pemerkosaan terhadap sang karakter utama.
Nasrullah menilai, adegan tersebut tidak difilmkan segera gamblang, sehingga film garapan Anggy Umbara itu masih bisa diterima.
"Ketika mau diperkosa, saya tidak melihat adegan yang tidak ada sehelai benang pun di tubuh (karakter) Eky dan Vina," jelas Nasrullah.
tulis komentar anda