Tiko Aryawardhana Suami BCL Dilaporkan Mantan Istri Atas Dugaan Penggelapan Uang Rp6,9 Miliar
Selasa, 04 Juni 2024 - 10:30 WIB
JAKARTA - Tiko Aryawardhana, suami Bunga Citra Lestari (BCL) dilaporkan ke polisi oleh mantan istrinya, Arina Winarto, atas dugaan penggelapan uang senilai Rp6,9 miliar. Laporan tersebut teregister di Polres Metro Jakarta Selatan.
Kuasa hukum Arina Winarto, Leo Siregar mengatakan dugaan penggelapan uang ini terjadi sekitar 2015 hingga 2021. Kala itu Tiko Aryawardhana dan mantan istirnya mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman bernama PT Arjuna Advaya Sanjaya
"Awalnya, klien kami dan Tiko memutuskan untuk mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman," kata Leo dalam keterangan rilis yang diterima awak media, Selasa (4/6/2024).
Perusahaan tersebut dimodali oleh Arina dan menjabat sebagai komisaris. Sementara Tiko menjadi direktur.
"Pada saat itu klien kami menjadi komisaris, sementara Tiko menjadi direktur. Tapi untuk modal perusahaan, semuanya dari klien kami," jelasnya.
Tahun demi tahun, bisnis mereka berjalan lancar sampai akhirnya pada 2019 Tiko mengatakan perusahaannya itu terancam tutup. Hal ini disebabkan, ia tidak sanggup membayar sewa.
"Klien kami selama ini tahunya usaha lancar, tapi kok tiba-tiba di 2019 Tiko bilang usaha mau tutup karena tidak kuat bayar sewa,” ujarnya.
Merasa ada yang janggal, Arina langsung melakukan audit untuk memeriksa keuangan perusahaan. Ia kemudian menemukan indikasi dugaan penggelapan uang yang diduga dilakukan oleh mantan suaminya itu.
Kuasa hukum Arina Winarto, Leo Siregar mengatakan dugaan penggelapan uang ini terjadi sekitar 2015 hingga 2021. Kala itu Tiko Aryawardhana dan mantan istirnya mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman bernama PT Arjuna Advaya Sanjaya
"Awalnya, klien kami dan Tiko memutuskan untuk mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman," kata Leo dalam keterangan rilis yang diterima awak media, Selasa (4/6/2024).
Perusahaan tersebut dimodali oleh Arina dan menjabat sebagai komisaris. Sementara Tiko menjadi direktur.
"Pada saat itu klien kami menjadi komisaris, sementara Tiko menjadi direktur. Tapi untuk modal perusahaan, semuanya dari klien kami," jelasnya.
Tahun demi tahun, bisnis mereka berjalan lancar sampai akhirnya pada 2019 Tiko mengatakan perusahaannya itu terancam tutup. Hal ini disebabkan, ia tidak sanggup membayar sewa.
"Klien kami selama ini tahunya usaha lancar, tapi kok tiba-tiba di 2019 Tiko bilang usaha mau tutup karena tidak kuat bayar sewa,” ujarnya.
Merasa ada yang janggal, Arina langsung melakukan audit untuk memeriksa keuangan perusahaan. Ia kemudian menemukan indikasi dugaan penggelapan uang yang diduga dilakukan oleh mantan suaminya itu.
tulis komentar anda