Kenangan Manis Monica Sembiring selama Karantina Miss Indonesia 2024 yang Membekas di Hati
Kamis, 13 Juni 2024 - 20:20 WIB
JAKARTA - Miss Indonesia 2024 Monica Sembiring berbagi tentang momen-momen manis yang dialaminya selama masa karantina Miss Indonesia yang digelar beberapa waktu lalu. Pengalaman tersebut tidak hanya memperkaya dirinya secara pribadi, tetapi juga memperkuat tekadnya untuk memberikan yang terbaik di Miss World.
Salah satu kenangan yang paling membekas di hati Monica Sembiring adalah saat ia tiba-tiba jatuh sakit karena kelelahan mengikuti serangkaian kegiatan selama karantina. Mau tidak mau, sakit demam dan flu yang ia alami saat itu mengharuskannya minum obat selama beberapa hari.
Meski kondisinya sempat membaik, perempuan 22 tahun itu justru harus mendapat tantangan baru. Di mana ia harus menahan kantuk berat akibat efek obat yang dikonsumsinya.
"Mungkin sedikit cerita tentang karantina ya. Kalau karantina itu pastinya kita harus sehat dan semangat dan kita harus benar-benar seratus persen. Nah kebetulan saya waktu karantina itu, saya itu agak demam, flu dan batuk, mungkin kecapean juga, persiapan ini itu. Saya waktu itu juga bekerja,” kata Monica di MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
"Nah hari pertama, kedua, ketiga itu benar-benar challenging karena saya itu harus minum obat. Obat kan juga bikin ngantuk ya,” sambungnya.
Namun, hal tersebut tidak membuat pemilik nama asli Monica Kezia Sembiring ini patah semangat. Justru tantangan itu membuatnya semakin termotivasi sehingga ia bisa melaluinya. Bahkan setelah sakit, ia justru semakin lebih semangat ketika menyimak berbagai ilmu yang diberikan oleh mentor saat itu.
“Tapi saya tetap harus semangat, untuk menerima semua ilmu-ilmu yang diberikan para pembicara, dan para mentor. Mungkin di awal itu sih challengenya. Tapi udah makin sehat itu sudah makin semangat,” jelasnya.
Monica juga menyebut, seluruh finalis Miss Indonesia 2024 saat itu juga menjadi salah satu penyemangatnya. Menurutnya, ajang Miss Indonesia tak semata-mata menjadi sebuah kompetisi antar kontestan, namun bagaimana mereka bisa menjalin relasi yang baik dan mendukung satu sama lain.
“Di situ yang mau saya highlight adalah sisterhood. Di situ benar-benar satu kontestan dengan kontestan lain tuh sama-sama saling support, sama-sama saling mendukung dalam segala aspek," ungkapnya.
"Dan di situ juga kerasa ya kalau kita itu bukan berkompetisi saja tapi membangun pertemanan yang seumur hidup," tandasnya.
Salah satu kenangan yang paling membekas di hati Monica Sembiring adalah saat ia tiba-tiba jatuh sakit karena kelelahan mengikuti serangkaian kegiatan selama karantina. Mau tidak mau, sakit demam dan flu yang ia alami saat itu mengharuskannya minum obat selama beberapa hari.
Meski kondisinya sempat membaik, perempuan 22 tahun itu justru harus mendapat tantangan baru. Di mana ia harus menahan kantuk berat akibat efek obat yang dikonsumsinya.
"Mungkin sedikit cerita tentang karantina ya. Kalau karantina itu pastinya kita harus sehat dan semangat dan kita harus benar-benar seratus persen. Nah kebetulan saya waktu karantina itu, saya itu agak demam, flu dan batuk, mungkin kecapean juga, persiapan ini itu. Saya waktu itu juga bekerja,” kata Monica di MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
"Nah hari pertama, kedua, ketiga itu benar-benar challenging karena saya itu harus minum obat. Obat kan juga bikin ngantuk ya,” sambungnya.
Namun, hal tersebut tidak membuat pemilik nama asli Monica Kezia Sembiring ini patah semangat. Justru tantangan itu membuatnya semakin termotivasi sehingga ia bisa melaluinya. Bahkan setelah sakit, ia justru semakin lebih semangat ketika menyimak berbagai ilmu yang diberikan oleh mentor saat itu.
“Tapi saya tetap harus semangat, untuk menerima semua ilmu-ilmu yang diberikan para pembicara, dan para mentor. Mungkin di awal itu sih challengenya. Tapi udah makin sehat itu sudah makin semangat,” jelasnya.
Monica juga menyebut, seluruh finalis Miss Indonesia 2024 saat itu juga menjadi salah satu penyemangatnya. Menurutnya, ajang Miss Indonesia tak semata-mata menjadi sebuah kompetisi antar kontestan, namun bagaimana mereka bisa menjalin relasi yang baik dan mendukung satu sama lain.
“Di situ yang mau saya highlight adalah sisterhood. Di situ benar-benar satu kontestan dengan kontestan lain tuh sama-sama saling support, sama-sama saling mendukung dalam segala aspek," ungkapnya.
"Dan di situ juga kerasa ya kalau kita itu bukan berkompetisi saja tapi membangun pertemanan yang seumur hidup," tandasnya.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda