Kisah Para Budak yang Harus Kenakan Topeng Pemakan Kotoran agar Tak Makan Berlebihan
Sabtu, 22 Agustus 2020 - 00:24 WIB
MAKASSAR - Banyak hal mengerikan terjadi pada zaman dulu, ketika perbudakan manusia masih dilegalkan. Penyiksaan terhadap budak dilakukan secara terus menerus. Salah satu bentuk penyiksaan itu adalah penggunaan topeng pemakan kotoran untuk mereka. Baca Juga: Topeng pemakan kotoran
Lantaran memakan makanan yang tak biasa, para pedagang pun mengambil keuntungan dengan memperdagangkan varietas tanah yang disukai para budak tersebut. Fenomena ini membuat para pemilik budak ketakutan. Baca Juga : Siapa Sangka, Wanita Paling Cantik di Dunia Ini Ternyata Penemu Teknologi WiFi
Tuan-tuan yang umumnya berasal dari Amerika Serikat dan Karibia ini takut praktik tersebut tidak sehat dan membuat para budak depresi, sakit perut, gembur, nafsu makan kurang, nafas pendek dan vertigo. Sehingga akhirnya berinisiatif menciptakan topeng pemakan kotoran . Baca Lagi : 100 Perang Tak Pernah Kalah, Dialah Manusia Berjuluk Pedang Allah yang Terhunus
Topeng yang menutupi bagian mulut ini lantas dipakaikan kepada para budak untuk melindungi budak sebagai 'properti' dari sang pemilik. Namun dibalik itu, beberapa berpendapat bahwa pemberian topeng ini untuk menghindari budak bunuh diri, makan berlebihan atau mengonsumsi hasil panen si pemilik.
(Baca juga : Fitnah Perempuan dan Bahayanya Ikhtilat )
Lantaran memakan makanan yang tak biasa, para pedagang pun mengambil keuntungan dengan memperdagangkan varietas tanah yang disukai para budak tersebut. Fenomena ini membuat para pemilik budak ketakutan. Baca Juga : Siapa Sangka, Wanita Paling Cantik di Dunia Ini Ternyata Penemu Teknologi WiFi
Tuan-tuan yang umumnya berasal dari Amerika Serikat dan Karibia ini takut praktik tersebut tidak sehat dan membuat para budak depresi, sakit perut, gembur, nafsu makan kurang, nafas pendek dan vertigo. Sehingga akhirnya berinisiatif menciptakan topeng pemakan kotoran . Baca Lagi : 100 Perang Tak Pernah Kalah, Dialah Manusia Berjuluk Pedang Allah yang Terhunus
Topeng yang menutupi bagian mulut ini lantas dipakaikan kepada para budak untuk melindungi budak sebagai 'properti' dari sang pemilik. Namun dibalik itu, beberapa berpendapat bahwa pemberian topeng ini untuk menghindari budak bunuh diri, makan berlebihan atau mengonsumsi hasil panen si pemilik.
(Baca juga : Fitnah Perempuan dan Bahayanya Ikhtilat )
(sri)
tulis komentar anda