Jaga Kesehatan Anak, Imunisasi Tetap Jadi Prioritas Utama

Sabtu, 22 Agustus 2020 - 12:15 WIB
Foto: dok/SINDOphoto
JAKARTA - Kurangnya pemahaman yang benar mengenai imunisasi membuat banyak orang tua tidak memberikan vaksin pada anaknya. Salah satu alasannya adalah tubuh anak memiliki kekebalan melawan kuman secara alami.

Cara tradisional seperti memberikan madu, atau bahan herbal lainnya banyak dipilih orang tua untuk menjaga daya tahan tubuh anak dari segala penyakit. Namun, mengonsumsi ramuan herbal saja tidak cukup melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus.

Menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Cissy Kartasasmita, pembentukan daya tahan tubuh dengan menggunakan bahan alami tidak cukup untuk menjamin anak bisa terhindar dari infeksi dan wabah penyakit. Sebab, kemampuan kuman dan bakteri dari lingkungan untuk menyerang lebih besar. (Baca: Unik, Imunisasi di Puskesmas Ini Bayar Pakai Sampah)

Kuman itu dapat menyerang kapan pun, khususnya ketika daya tahan tubuh ?anak sedang menurun. "Tubuh anak akan sulit melawan kuman kalau belum pernah diimunisasi sehingga rentan terserang penyakit," katanya.

Semakin banyak anak yang diimunisasi, semakin jarang pula penyakit itu ditemukan. Pemberian vaksin mayoritas melalui jarum suntik. Hal ini akan menyebabkan rasa sakit dan sedikit luka sementara di bagian tubuh yang disuntik. Efek samping yang ditimbulkan seperti demam, rewel, atau alergi.



Efek samping yang terjadi pada anak setelah imunisasi justru melatih kekebalan tubuh anak saat menghadapi kuman atau bakteri dari lingkungan. Yang harus diingat, imunisasi aman diberikan dan tanpa efek samping jika anak dalam kondisi sehat.

Meski begitu, menghindari vaksin juga tidak aman. Misalnya saja penyakit polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan permanen dan hingga kini belum dapat disembuhkan. Adanya vaksin polio telah berhasil menurunkan 99% kasus polio di seluruh dunia. Dari 125 negara, kini tinggal dua negara yang belum bebas polio, yaitu Pakistan dan Afganistan.

"Dari kasus polio saja sudah bisa dilihat bahwa tubuh manusia tetap harus mendapatkan tambahan vaksin dari luar tubuhnya," ujar dokter spesialis anak, dr Caessar Pronocitro SpA.

Memang tidak dapat dipungkiri masih banyak informasi yang selalu mengaitkan vaksin dengan masalah kesehatan seperti demam, kelumpuhan, dan autisme. Bahkan, beberapa di antaranya mengaitkan vaksin dengan masalah agama serta budaya. Akibatnya, banyak masyarakat yang tidak melakukan vaksin dan lebih memilih cara tradisional untuk mengganti vaksin. (Baca juga: Kasus Virus Corona Global Tembus 23 Juta)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More